Kepsek dan Komite SMAN 2 Medan Tegaskan Pentingnya Kolaborasi 3 Pilar Ciptakan Siswa Unggul

Share:


MEDAN - Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 2 Medan menggelar sosialisasi jurusan mata pelajaran kepada orangtua atau wali siswa kelas X selama dua hari berturut, Selasa-Rabu (14-15) Januari 2025.


Sosialisasi yang dilaksanakan di aula lantai II sekolah yang akrab disebut Smandu di Jalan Karang Sari No.435, Sari Rejo, Kecamatan Medan Polonia, Kota Medan, Sumatera Utara, itu dihadiri ratusan orangtua siswa selama 2 hari pertemuan yang dibagi menjadi 4 sesi.


Selain sosialisasi jurusan (pengelompokan) mata pelajaran (mapel), kegiatan tersebut juga menjadi kesempatan pihak sekolah mengajak para orangtua agar bersama-sama peduli dan memperhatikan anak-anak.


Seperti dalam kata sambutan Kepala Sekolah, Drs. Marsito, M.Si, menekankan perlunya kehadiran para orangtua dalam sosialisasi pengelompokan jurusan yang akan dilaksanakan mulai kelas XI. Hal ini dilaksanakan agar tidak terjadi kesalahan pemilihan jurusan oleh anak didik yang masih duduk di bangku kelas X.


"Terimakasih kehadiran bapak ibu orangtua anak didik. Dari kehadiran ini, kita berbangga bahwa para orangtua kelas X dari X-1 sampai X-12, menunjukkan kepeduliannya kepada anak-anak yang bersekolah disini," ujar Drs.Marsito M.Si, mengawali sambutannya.


Pak Marsito, biasa disapa, mengatakan bahwa di tahun sebelumnya sudah ada kejadian transaksional antar siswa terkait jurusan. Untungnya, upaya anak-anak yang salah memilih jurusan itu dapat digagalkan.


"Jadi bapak-ibu, tahun lalu ada anak kita yang salah memilih jurusan di kelas XI. Mungkin takut dimarahi orangtua atau dengan alasan lain, si anak membayar kepada temannya agar mau bertukar kelas (jurusan). Tapi kita gagalkan. Nah, ini yang tidak kita inginkan terjadi lagi pada anak kelas X sekarang," ujar pak Marsito.


Mantan Kepala Sekolah SMAN 1 Lubuk Pakam itu juga menyampaikan cita-citanya bagaimana Smandu menjadi lembaga yang dapat menempah anak-anak unggul dalam berbagai hal.


Untuk mencapai hal itu, diperlukan sinergitas atau kolaborasi 3 pilar. Ketiga pilar itu adalah pihak sekolah, orangtua dan masyarakat. 


"Tiga pilar ini wajib bekerja sama dan sadar bahwa menciptakan anak yang unggul dalam berbagai aspek tidaklah mudah. Untuk itu, kita berharap kesediaan para orangtua memberikan kepedulian terhadap anak. Kami di sekolah akan maksimal mendidik. Orangtu juga sangat perlu memberikan perhatian setiap hari kepada anak. Dan pilar ketiga, masyarakat dalam hal ini kita semua juga jangan acuh kepada setiap tindakan anak. Bila tiga pilar ini berjalan, pelajar di SMAN 2 Medan akan menjadi unggul dan itu pasti linier dengan prestasi," bebera Marsito dihadapan orangtua yang hadir.


Sejalan dengan penjabaran Kepsek, jajaran pengurus Komite sekolah yang diketuai Rianto SH, MH, Sekretaris Ir. H. Khairulsyah, Irfandi, Drs Buang Agus, juga sepakat terkait kolabirasi tiga pilar.


Ketua Komite Rianto yang biasa disapa Anto Genk, meminta kesadaran orang tua bahwa anak harus tetap dalam pengawasan.


"Kita jangan masuk ke dalam kelompok orangtua yang banyak mengatakan, bahwa tumbuh kembang anak disegala aspek sepenuhnya menjadi tanggungjawab sekolah. Itu anggapan yang salah. Tapi aku yakin para orangtua yang berhadir ini adalah pribadi-pribadi yang menempatkan anak prioritas utama," ujar Rianto.


Sementara itu, Sekretaris Komite Ir. H. khairulsyah, dalam kata sambutannya jug menguatkan yang disampaikan Kepsek Drs Marsito M.Si dan Ketua Komite Rianto SH, MH.


"Tiga pilar seperti yang disampaikan pak Marsito adalah kunci utama masa depan Nak-anak kita. Bahasa kita sekarang, aspek ahlak atau kelakuan anak didik menjadi persoalan penting di jaman saat ini. Pintar saja tidak cukup. Pintar tapi ahlaknya jelek tidak akan dipakai. Tapi anak yang biasa-biasa saja dengan ahlak yang baik, ini yang menjadi sukses. Jadi bapak ibu, mari kita sama-sama menguatkan fungsi 3 pilar ini," ujar Ir. H. khairulsyah.


Kesalahan Pemilihan Jurusan Bisa Berdampak pada Pendidikan Lanjutan Anak


Di momen sosialisasi jurusan itu, Wakil Kepala Sekolah ibu Nurhalijah dalam paparannya mengatakan, kesalahan memilih juruan mapel bisa berdampak hingga pendidikan tinggi sianak.


Ibu Nurhalijah mengatakan, sebelum anak memilih jurusannya nanti di kelas XI, kami perlu menjabarkan detail tentang jurusan mata pelajarn ini agar para orangtua tidak bingung. 


"Sekarang ini jurusan tidak seperti dulu yaitu IPA dan IPS. Anak-anak dari kelas X sudah kita lihat bakat dan mapel kesuakaannya. Berdasarkan itulah nantinya anak memilih jurusannya," ujar ibu Nurhalijah.


Diakhir pertemuan sosialisasi, Kepsek Drs. Marsito M.Si berharap bahwa pertemuan tersebut dapat bermanfaat bagi masa depan anak-anak. Kepsek juga mengatakan bahwa pihaknya mengajak para orangtua mendiskusikan terkait anak.


"Silahkan ibu bapak datang ke sekolah. Bisa jumpa saya, bisa jumpa tim BK yang berjumlah 8, bisa juga kepada para wali kelas. Dengan komunikasi multi arah, kita harapkan banyak solusi kita dapat demi kemajuan anak didik," ujarnya mengakhiri. (*)

Share:
Komentar

Berita Terkini