![]() |
PSMS saat laga.ist |
Medan | Garda.id
PSMS Medan, klub sepak bola kebanggaan warga Medan, menghadapi tantangan besar untuk kembali bangkit dan mencapai kejayaan seperti yang pernah dirasakan pada era 80-an. Menurut pengamat bola Rizal, butuh sekitar Rp 100 miliar untuk menghidupkan kembali tim yang dulu sangat disegani di kancah sepak bola nasional.
"Tanpa adanya investor yang mendanai, sulit bagi PSMS untuk bangkit. Sebuah dana yang cukup besar, sekitar Rp 100 miliar, diperlukan untuk memulihkan kesebelasan ini agar kembali menjadi tim yang dihormati seperti di era 80-an," ujar Rizal pd laman Whatshap, Sabtu 4 Jan 2025.
Pada masa lalu, lanjutnya, Medan dikenal dengan banyaknya lapangan sepak bola yang melahirkan pemain-pemain legendaris, seperti Nobon, Musimin, Suheri, Patar Tambunan, Zulkarnain Lubis, dan lainnya. Mereka tumbuh dari lapangan-lapangan sepak bola yang tersebar di pinggiran kota, seperti daerah Sampali dan Kebun Pisang, yang kini sudah berubah menjadi sekolah MAN di Jalan Pancing.
"Lapangan-lapangan bola di masa itu sangat mendukung perkembangan pemain muda. Sayangnya, sekarang ini lapangan bola banyak yang berbayar, dan yang bermain pun bukan lagi anak-anak usia dini, melainkan orang-orang kantoran yang hanya menjadikan sepak bola sebagai hobi atau hiburan," tambah Rizal.
Untuk itu, Rizal berharap ada kebebasan bagi anak-anak usia dini untuk bermain sepak bola, guna mencari dan mengembangkan pemain-pemain muda berbakat yang bisa melanjutkan tradisi sepak bola Medan yang gemilang.
"Semoga semangat untuk mengembalikan kejayaan sepak bola Medan ini terus hidup, dan PSMS bisa kembali berjaya di kancah persepakbolaan Indonesia," tutup Rizal.
Dengan dukungan yang tepat, baik dari segi finansial maupun pengembangan pemain muda, PSMS Medan berharap bisa mengulang masa keemasan sepak bola kota Medan yang sudah lama dirindukan.
Oleh Rizal/ wartawan di Medan.