Taiwan Rayakan 30 Tahun Sistem Asuransi Kesehatan Nasional: Komitmen terhadap Kesetaraan dan Kesehatan Global

Share:

Dr. Chiu Tai-yuan


TAIPEI – Tahun 2025 menandai tonggak penting bagi Taiwan dengan peringatan 30 tahun sistem Asuransi Kesehatan Nasional (National Health Insurance/NHI). Sejak diluncurkan pada 1995, sistem ini telah menjadi simbol komitmen Taiwan terhadap hak asasi manusia dalam bidang kesehatan dan mewujudkan cakupan kesehatan semesta, mencakup 99,9 persen populasi.

Melalui sistem yang adil, efisien, dan mudah diakses, NHI tidak hanya menjaga kesehatan rakyat Taiwan, tetapi juga menjadi penopang stabilitas sosial. Taiwan bahkan menduduki peringkat pertama dalam Indeks Layanan Kesehatan global versi Numbeo selama tujuh tahun berturut-turut.

Untuk menjawab tantangan masa depan, seperti populasi menua dan meningkatnya biaya layanan kesehatan, Taiwan menerapkan pembiayaan berkelanjutan melalui reformasi tarif premi serta dukungan dana dari cukai produk tembakau. Di bawah visi "Taiwan Sehat" yang diluncurkan Presiden Lai Ching-te pada 2024, negara ini terus memperluas layanan preventif, program dokter keluarga, dan akses telemedisin di wilayah terpencil.

Taiwan juga menjadi pelopor dalam kesehatan digital. Lewat integrasi teknologi seperti AI, platform “My Health Bank,” serta sistem Cloud NHI berbasis standar internasional FHIR, Taiwan meningkatkan efisiensi layanan dan memberdayakan masyarakat untuk mengambil keputusan sehat berbasis data pribadi mereka.

Langkah strategis lainnya adalah penerapan Penilaian Teknologi Kesehatan (HTA) sejak 2008, yang mendorong adopsi pengobatan inovatif, termasuk terapi gen dan terapi sel yang mulai ditanggung NHI sejak 2023.

Di tengah kontribusinya yang signifikan terhadap kesehatan global, Taiwan masih menghadapi hambatan untuk berpartisipasi di WHO dan pertemuan seperti World Health Assembly (WHA), akibat interpretasi politis yang salah terhadap Resolusi PBB 2758. Resolusi ini tidak mencakup Taiwan ataupun menyatakan Taiwan sebagai bagian dari RRT.

Taiwan mendesak WHO untuk membuka pintu inklusivitas, mengakui kontribusi Taiwan, dan mengikutsertakannya dalam seluruh mekanisme kesehatan global, termasuk perjanjian pandemi mendatang. Hanya dengan kolaborasi tanpa batas, dunia dapat membangun masa depan kesehatan yang setara dan berkelanjutan, sesuai dengan semangat “tidak meninggalkan siapa pun” dari Tujuan Pembangunan Berkelanjutan PBB.

Penulis: Dr. Chiu Tai-yuan
Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan, ROC (Taiwan)

Red

Share:
Komentar

Berita Terkini