Pimpinan PTS Sumatera Utara Siap Hadiri Munas VII APTISI 2025 di Bandung, Ketua APTISI : Fokus pada Penguatan Mutu Pendidikan, dan Kurikulum Berbasis Industri

Editor: Admin


KETUA APTISI DR MHD ISA INDRAWAN SE.MM

Bandung | Garda.id

Pimpinan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) dari berbagai wilayah di Sumatera Utara akan turut hadir dalam Musyawarah Nasional (Munas) ke-VII Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) yang akan diselenggarakan pada tanggal 31 Juli hingga 3 Agustus 2025 di Kota Bandung, Jawa Barat. Kehadiran para pimpinan PTS ini dinilai sebagai bentuk komitmen kuat dalam meningkatkan kualitas dan relevansi pendidikan tinggi swasta di Indonesia.

Ketua APTISI Wilayah Sumatera Utara, Dr. H. Muhammad Isa Indrawan, SE, MM, menyampaikan bahwa Munas ini merupakan agenda penting yang tidak hanya menjadi ajang silaturahmi antar-perguruan tinggi, tetapi juga forum strategis untuk membahas arah pengembangan pendidikan tinggi swasta ke depan.

“Munas ke-VII APTISI tahun ini akan menjadi momentum penting dalam memperkuat posisi PTS sebagai lembaga pendidikan unggul, sekaligus merumuskan berbagai langkah konkret untuk peningkatan penjaminan mutu, penguatan pengabdian masyarakat, serta penyusunan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan dunia industri,” ujar Dr. Muhammad Isa, yang juga menjabat sebagai Rektor Universitas Pembangunan Panca Budi, Selasa (29/7).

Fokus pada Kampus Berdampak dan Lulusan Berdaya Saing

Lebih lanjut, Dr. Isa menekankan pentingnya peran perguruan tinggi dalam menciptakan “kampus yang berdampak”, yaitu institusi pendidikan yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga mampu memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat dan pembangunan daerah.

Menurutnya, dalam Munas kali ini akan dibahas pula model pengabdian masyarakat berbasis hasil riset dan kolaborasi lintas sektor, termasuk dengan pemerintah daerah, dunia usaha, dan komunitas lokal. Hal ini penting agar keberadaan kampus tidak hanya dirasakan oleh civitas akademika, tetapi juga oleh masyarakat secara luas.

Salah satu agenda strategis dalam Munas tersebut adalah penyusunan dan penyesuaian Kurikulum Berbasis Outcome Based Education (OBE). Model kurikulum ini menitikberatkan pada hasil akhir pembelajaran dan ketercapaian kompetensi lulusan sesuai dengan kebutuhan dunia kerja. “Penyusunan kurikulum OBE yang disesuaikan dengan kebutuhan industri adalah langkah penting untuk menghasilkan lulusan yang tidak hanya kompeten, tetapi juga siap bersaing di tingkat nasional maupun global,” ungkapnya.

APTISI sebagai Mitra Transformasi Pendidikan

APTISI sebagai organisasi yang menaungi ribuan PTS di seluruh Indonesia, selama ini telah memainkan peran penting dalam mendorong transformasi dan akselerasi mutu pendidikan tinggi swasta. Melalui forum Munas ini, para pimpinan PTS akan mendiskusikan berbagai tantangan aktual di dunia pendidikan, termasuk isu digitalisasi kampus, tantangan pembelajaran pasca-pandemi, akreditasi, serta tantangan pembiayaan dan tata kelola institusi.

Munas ke-VII APTISI juga diharapkan melahirkan kebijakan dan rekomendasi strategis yang dapat menjadi masukan bagi pemerintah dalam merumuskan kebijakan pendidikan tinggi yang lebih inklusif dan berkualitas.

“APTISI harus menjadi mitra kritis dan konstruktif bagi pemerintah dalam menghadirkan sistem pendidikan tinggi yang unggul, merata, dan berkelanjutan. Kehadiran para pimpinan PTS dari Sumatera Utara ke Bandung menunjukkan keseriusan kita dalam mendukung visi besar ini,” pungkas Dr. Isa.

Dengan semangat kolaboratif dan inovatif, Munas APTISI 2025 diharapkan tidak hanya menjadi agenda rutin organisasi, tetapi benar-benar menjadi tonggak penting bagi perubahan dan peningkatan kualitas pendidikan tinggi swasta di Indonesia.rl

Share:
Komentar

Berita Terkini

 
Desain: indotema.com