Jakart | Garda.id
SCG, perusahaan terkemuka di ASEAN, umumkan
hasil operasi di periode Q3/2022. Perusahaan menunjukkan kinerja yang solid,
berkat manajemen likuiditas yang ketat dan investasi pada bisnis yang
berpotensi tinggi dan berkelanjutan, meskipun terjadi penurunan penjualan dan
laba disebabkan lonjakan harga energi global akibat dari konflik Rusia-Ukraina,
perlambatan ekonomi global karena kenaikan suku bunga global, dan penurunan
ekonomi Tiongkok pascapenerapan kebijakan Zero-Covid.
Pada unit bisnis SCG Chemicals
(SCGC), industri petrokimia telah mencapai titik terendah dalam 20 tahun
terakhir akibat tingginya biaya bahan baku dan terjadinya kelebihan pasokan.
Unit bisnis SCG
Semen dan Bahan Bangunan (CBM) juga
menghadapi lonjakan biaya energi. Kendati demikian, SCG Packaging (SCGP) berkinerja baik di tengah fluktuasi energi.
Roongrote Rangsiyopash, Presiden dan CEO SCG, mengungkapkan, “Hasil operasi SCG pada
Q3/2022 dipengaruhi secara signifikan oleh kenaikan harga energi yang mencapai
level tertinggi dalam satu dekade terakhir. Konflik Rusia-Ukraina mengakibatkan
peningkatan biaya energi pada industri petrokimia SCG secara signifikan dalam
20 tahun. Perlambatan ekonomi global juga terjadi akibat kenaikan suku bunga
global dan semakin diperparah dengan pelemahan ekonomi China akibat Kebijakan
Zero-Covid-nya.”
Hasil
Operasi SCG Q3/2022 yang belum ditinjau mencatatkan pendapatan
penjualan sebesar Rp58,31 triliun (US$
3,91 miliar), turun 7% q-o-q, disebabkan melemahnya harga produk kimia
imbas permintaan petrokimia yang menurun. Laba mencapai Rp1 triliun (US$ 67
Juta), menurun 75% q-o-q yang sebagian besar disebabkan oleh penurunan
distribusi bahan kimia, peningkatan biaya energi, serta dividen musiman yang
lebih rendah.
Namun demikian, pendapatan penjualan meningkat
8% secara y-o-y berkat kenaikan harga
produk sejalan dengan pasar bisnis CBM (cement-building
materials), serta unit bisnis SCGP (packaging/
kemasan). Secara y-o-y, laba berjalan mengalami penurunan 64% akibat persoalan
yang sama.
Sepanjang Januari hingga September 2022, SCG mencatatkan pendapatan penjualan sebesar
Rp188,64 triliun (US$ 12,92 miliar), meningkat 15% y-o-y. Peningkatan tersebut
ditunjang peningkatan penjualan di seluruh unit bisnis, terutama dari
peningkatan harga produk yang sejalan dengan pasar. Laba pada periode sama
berjumlah Rp8,95 triliun (US$ 613 juta), menurun 45% y-o-y akibat kenaikan biaya bahan baku dan energi serta pendapatan
ekuitas yang lebih rendah pada unit bisnis Chemicals/ bahan kimia.
Selain itu, Pendapatan SCG di luar operasi Thailand, termasuk penjualan
ekspor dari Thailand hingga September 2022 tercatat sebesar Rp85,65 triliun
(US$ 5,87 miliar), atau sebanyak 45% dari total pendapatan penjualan, setara
dengan periode yang sama di tahun lalu.
SCG di
ASEAN (ex-Thailand)
Untuk operasi SCG di ASEAN (kecuali Thailand),
Pendapatan Penjualan pada Q3/2022 mencatat kenaikan 12% y-o-y, sebesar Rp16,57
triliun (US$ 1,11 miliar), dan 28% dari total pendapatan penjualan SCG.
Hasil ini termasuk penjualan dari kedua operasi lokal di masing-masing pasar
ASEAN dan impor dari operasi Thailand.
Per 30 September 2022, total aset SCG sebesar Rp373,65 triliun (US$ 24,53 miliar),
sedangkan total aset SCG di ASEAN (ex-Thailand) mencapai US$ 11,30
miliar, mencapai 46% dari total aset konsolidasi SCG.
Khusus
untuk SCG di Indonesia, SCG
melaporkan Pendapatan dari Penjualan Q3/2022 sebesar Rp5,25 triliun (US$ 352
juta), turun 10% secara y-o-y
terutama dari bisnis packaging
(FajarPaper dan Intan), unit bisnis CBM (KOKOH) dan penjualan ekspor dari
Thailand.
Pelaksanaan ESG 4 Plus di Indonesia
Dalam rangka pengentasan kesenjangan sosial, SCG
melaksanakan program Beasiswa Sharing
the Dream untuk 493 siswa SMA dan sarjana, sekaligus meningkatkan kesadaran
generasi muda mengenai isu lingkungan dan sosial. Pasca penyerahan beasiswa, SCG
bersama SCG Scholars akan melaksanakan tiga proposal program ESG terpilih
sepanjang tahun 2022-2023. Selain itu, PT
Semen Jawa dan PT Tambang Semen
Sukabumi pun turut menyalurkan beasiswa kepada 545 siswa di tingkat SMA dan
SMP, khususnya di lima desa wilayah operasi perusahaan di Sukabumi. Program ini
bertujuan untuk mendukung pemerintah dalam memberikan akses pendidikan dan
menekan angka putus sekolah.
Kemudian, program pemberdayaan ekonomi lokal PT Semen Jawa dan PT
Tambang Semen Sukabumi berhasil meraih penghargaan Anugerah Sukabumi Award. Penghargaan ini diberikan kepada
pembudidaya ikan, khususnya pada komoditas ikan lele yang telah menciptakan
inovasi dalam pengembangan potensi desa.
PT Fajar
Surya Wisesa Tbk (FajarPaper) dinilai oleh Kementerian Perindustrian sebagai
percontohan penerapan ekonomi sirkular yang memproduksi kertas kemasan dari
bahan daur ulang. Selain itu, FajarPaper turut menjalankan program CSR renovasi
kelima sekolah di Kabupaten Bekasi, melanjutkan komitmennya sejak tahun 2000.
Program ini bertujuan untuk menekan ketimpangan kualitas pendidikan melalui
penyediaan sarana dan prasarana belajar yang memadai bagi generasi muda.
Roongrote menyebut, "Krisis ini
sangat menantang, tetapi kami yakin bahwa SCG mampu mengatasinya dan menjadi lebih kuat
berkat strategi perusahaan, yang mencakup penyesuaian ketepatan waktu pada
rencana bisnis, mengurangi biaya, menunda proyek investasi yang tidak mendesak,
dan menyesuaikan rencana produksi untuk memenuhi permintaan pasar. Sementara
itu, kami juga berinvestasi lebih banyak di bisnis baru yang lebih potensial (New S-Curve). Untuk SCGP, portofolio
investasi perusahaan terus berkembang secara sehat.”
SCG telah
berpengalaman dalam menangani krisis yang berulang dengan tetap menjaga
stabilitas keuangan yang solid. Perusahaan telah mengurangi biaya pengeluaran,
mengkaji kembali investasi, dan menunda proyek-proyek baru yang tidak mendesak.
Tiga
Megatren Global
SCG secara
proaktif memasuki tiga bisnis baru: 1) Energi
Terbarukan (Renewable Energy), 2)
ASEAN Logistics, dan 3) Smart Living. Ketiga strategi tersebut
ditujukan untuk meningkatkan kualitas layanan pelanggan dan masyarakat dengan
kenyamanan, keterjangkauan, keamanan, dan tanggung jawab lingkungan.
1) Energi Terbarukan (Renewable Energy)
SCG
berupaya menurunkan biaya dan mempercepat pengembangan energi terbarukan dengan
memanfaatkan biomassa dari produk sampingan pertanian dan limbah rumah tangga
perkotaan yang disebut Refused-Derived Fuel (RDF)
sebagai pengganti bahan bakar fosil. Pada Q3/2022, operasi semen di Thailand
telah menggunakan bahan bakar terbarukan sebesar 40% dari total bahan bakar
yang digunakan. Akibatnya, sepanjang tahun 2022, proporsi penggunaan bahan
bakar terbarukan meningkat dari 18% menjadi
34% y-o-y. SCG juga berekspansi ke
bisnis energi surya untuk sektor perumahan dan kawasan industri, yaitu SCG Solar Roof Solutions dan SCG Cleanergy Company Limited
dengan kapasitas output 29 mega watt
dan per September 2022 telah menyumbang 195 mega watt.
2) ASEAN
Logistics: Perusahaan melakukan merger bisnis logistiknya menjadi Top Integrated Logistics and Supply Chain
Business di ASEAN, menawarkan berbagai
layanan seperti pergudangan (warehouse);
sistem cold storage; layanan kargo
darat, laut, dan udara; layanan docking;
serta layanan impor dan ekspor, meliputi kebutuhan pelanggan dari hulu ke hilir.
3) Smart Living: Bisnis peningkatan kualitas hidup pelanggan
dan masyarakat dengan kenyamanan, keterjangkauan, keamanan, dan tanggung jawab
lingkungan. Salah satunya smart
innovation untuk kualitas udara dan penghematan energi, seperti:
-
SCG Active AIR Quality, SCG Bi-ion, dan SCG HVAC Air Scrubber: Solusi
manajemen kualitas udara yang membantu menghilangkan virus dan bakteri serta
mengurangi konsumsi energi di Gedung perkantoran.
- Trinity IOT Ecosystem:
Platform teknologi Smart Home
inovatif yang mampu mengoperasikan peralatan rumah dari jarak jauh
- Wellness Home Hub: Teknologi
pemantauan kondisi kesehatan penghuni rumah. Sistem akan segera memberitahu rumah sakit jika terjadi keadaan darurat.