![]() |
Ilustrasi |
GARDA.ID | BABAD KABUPATEN SLEMAN
A. Pembukaan Alas Mentaok.
Perjalanan Mataram dimulai tanggal 5 September 1579. Ki Ageng Pemanahan mendapat anugerah Alas Mentaok. Sepanjang kali Opak yang berhulu dari gunung Merapi merupakan wilayah subur indah permai.
Sleman termasuk kawasan Alas Mentaok. Sejak Panembahan Senapati dinobatkan pada tanggal 20 Juli 1582, maka Kota gedhe dibangun sebagai ibukota Mataram.
Raja Mataram tahun 1601-1613 mengalami masa kejayaan. Sinuwun Prabu Hadi Hanyakrawati membangun Sleman. Bahkan turut pula menjaga keanggunan Candi Prambanan.
Untuk itu dirumpaka lagu Sleman Sembada. Disusun oleh tim sanggar seni Pustaka Laras,Jl Kakap Raya 36 Minomartani Yogyakarta pada tanggal 4 Mei 2002. Jatidiri budaya digali demi kokohnya kepribadian bangsa. Pesan mulia berkumandang di awang awang.
Lagu Sleman Sembada
Kabupaten Sleman di bawah gunung Merapi,
Sungguh nyaman wilayahnya serba asri,
Semangat warga Sleman gerak cepat,
Tekat bermanfaat untuk warga masyarakat.
Tlatah Sleman maju dengan warganya bersatu,
Kompak pejabatnya disiplin program kerjanya,
Sembada dilakukan agar dapat kebajikan,
Sukseskan Sleman ini demi makmurnya negeri.
Kabupaten Sleman berdiri pada tanggal 15 Mei 1916. Dengan sengkalan rasa manunggal hanggatra negari.
Punya semboyan Sleman SEMBADA. Akronim dari kata sehat elok makmur bersih aman damai agamis. Pengertian sembada memiliki makna yang dalam. Lagi pula terasa enak didengar.
Berturut turut para bupati yang pernah memimpin Kabupaten Sleman.
1. KRT Pringgodiningrat 1945 - 1949.
2. KRT Prodjodiningrat 1949 - 1950.
3. KRT Dipodiningrat 1950 - 1955
4. KRT Prawirodiningrat 1955 - 1957.
5. KRT Bukhori Pranotohadi 1957 - 1959.
6. KRT Murdodiningrat 1959 - 1974.
7. KRT Tedjo Hadiningrat 1974 - 1974.
8. KRT Prodjosuyoto 1974 - 1985.
9. Drs Samirin 1985 - 1990.
10. Drs Arifin Ilyas 1990 - 2000.
11. Drs Ibnu Subiyanto 2000 - 2010.
12. Drs Sri Purnomo 2010-2021.
13. Dra Hj Kustini 2021 - 2024.
Perjalanan panjang Kabupaten Sleman mengukir prestasi gemilang. Rakyat berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembangunan. Lila lan legawa kanggo mulyaning negara. Warga Sleman selalu kerja sama dan gotong royong.
B. Warisan Sejarah Agung.
Sumber mata air bening bernama Joholanang. Terletak di desa Joholanang kecamatan Ngemplak Kabupaten Sleman. Tapel wates dengan Manisrenggo Klaten. Kawasan yang menjadi pusat kreasi seni klasik sejak jaman kerajaan Pengging.
Adhuh segere banyune ing sendhang,
Ilang kesele wis mari le mriyang,
Banyune bening nyegerake ati,
Kudu sing eling mring tindak kang suci.
Air mengalir dari gunung Merapi yang terkenal bersih bening. Rembesan air ini cocok untuk irigasi pertanian. Padi, jagung, palawija, pala pendhem, pala kitri, pala kesimpar, pala kitri tumbuh subur. Otomatis mendapatkan kemakmuran.
Ragam tanaman dan hewan piaraan merupakan kegiatan ekonomi pokok. Guna mewujudkan suasana negeri kang panjang punjung pasir wukir, gemah ripah loh jinawi, tata tentrem karta raharja.
Alam sekitar sendang Joholanang sungguh indah permai. Gunung Merapi, Kali Opak, sawah, kebun luas menghampar. Tampak ijo royo royo, ijem riyem riyem. Sedap mata memandang lingkungan sendang Joholanang. Tepat sebagai tujuan wisata budaya.
Kawasan sendang Joholanang merupakan tempat peninggalan benda purbakala. Sebelah selatan sendang terdapat kompleks candi kuno. Sebut saja candi Prambanan, Plaosan, Kalasan, Sojiwan, Banyuniba. Perjalanan wisata bisa diarahkan menjadi satu paket. Alam dan sejarah menyatu dalam kunjungan perjalanan.
Lingkungan sendang Joholanang terdapat banyak nama Martani. Misalnya Wedhamartani, Minomartani, Purwomartani, Bimo Martani, Widodo Martani. Kata martani bermakna kehidupan. Marta artinya hidup. Inilah wilayah binaan Ki Ageng Juru Martani. Sesepuh kerajaan Mataram yang waskitha wicaksana.
Demikian penting keberadaan sendang sebagai sumber mata air. Maka ada lelagon rakyat yang bernilai filosofis. Idealisme mesti bermuatan tontonan tuntunan dan tatanan.
Wisata Sendang Joholanang menawarkan perspektif historis kultural dan filosofis. Dari sisi historis terkait dengan berdirinya Kerajaan Demak Bintara pada tahun 1478 yang didukung oleh Wali Sanga.
Unsur ajaran Hindu, Budha, Islam dan Jawa terdapat dalam lingkungan sendang. Ada pohon pandan serap yang menganjurkan cinta seserepan, kawruh, pengetahuan. Orang hidup mesti berlandaskan keilmuan.
Adanya pohon padmonobo penting direnungkan. Padmo berarti kembang. Nobo berarti wadah. Padmonobo merujuk pada ajian Prabu Kresna raja Dwarawati. Kembang Wijaya kusuma bisa menjadi sarana pengobatan. Pohon padmonobo punya kasiat untuk penyembuhan.
Pohon beringin putih lambang cita cita luhur, dengan niat suci. Inilah makna sendang Joholanang yang digunakan untuk sesuci diri. Beringin kembar lanang wedok merupakan pasangan dunia yang selalu harmonis. Hadiah buat daerah berprestasi adalah kalpataru. Inilah yang mengacu pada kelestarian lingkungan yang penuh idealisme. Gagasan besar tentang tata lingkungan yang diwariskan oleh Sunan Kalijaga secara turun temurun.
C. Ajaran Luhur Wali Tanah Jawa
Kanjeng Sunan Kalijaga mewariskan Sendang Joholanang sebagai sarana menyimpan tirta perwita sari. Yakni air kehidupan yang berguna untuk mengokohkan kekuatan lahir batin. Begitulah ajaran Kanjeng Sunan Kalijaga guru suci ing Tanah Jawi. Dari sisi kultural selalu berprinsip momong momor momot.
Momor berarti mampu untuk bergaul, sosialisasi dan komunikasi. Dari sisi filosofis wejangan itu berhubungan dengan wulang wuruk kautaman. Wedharan ini dihayati pula oleh pembesar Kraton Pajang sejak tanggal 24 Juli 1546.
Adapun momot berarti mampu untuk menampung beragam aspirasi rakyat. Bhinneka Tunggal Ika. Sendang Joholanang secara simbolis mengajarkan ilmu sangkan paraning dumadi.
Momong mengandung makna mengasuh. Asah asih asuh. Manusia dan alam saling memerlukan. Buku tentang Sendang Joholanang ditulis oleh Mr Zail. Karya yang bagus ini telah memberi sumbangan berharga buat mengasah beningnya peradaban. Mari kita baca dengan saksama.
Kesadaran ekologis dan teologis menempati komposisi harmonis. Masjid Al Munawarroh menumbuhkan kesadaran teologis ketuhanan. Agar terjaga kualitas iman ilmu amal. Kesadaran teologis ini dihayati oleh murid Sunan Kalijaga yang mendirikan kerajaan Mataram tahun 1582.
Aspek cipta rasa karsa diimbangi adanya pohon padmonobo, pandan sirap, ringin putih. Pepohonan mengayomi watu gilang tempat sholat Sunan Kalijaga.
Wedharan dalam lingkungan sendang Joholanang ini mengandung nilai simbolis. Ajaran pasemon ini tentu mencerahkan. Murih padhanging sasmita.
Sri Susuhunan Amangkurat Agung pernah melakukan siram jamas di sendang Joholanang pada tanggal 14 Juni 1647. Ritual ini buat ketentraman seluruh rakyat negeri.
Sendang Joholanang peninggalan Kanjeng Sunan Kalijaga layak untuk dikaji, digunakan secara tepat dan dijaga. Biar selalu pinanggih rahayu lestari.
D. Pertanian Gagrag Lawas
Titi laksana hadicara. Hari Minggu, 9 Januari 2022 Ir H Soekirman melakukan kunjungan kerja. Sebagai duta pertanian organik Asia, kali ini mendatangi Kabupaten Sleman Yogyakarta. Dengan disertai Bu Marliah, Mas Dipa dan Mas Agus. Semua siap untuk ngangsu kawruh.
Acara pertama di rumah dinas Bupati Sleman. Dra Hj Kustini, Bupati Sleman yang dilantik sejak tanggal 17 Pebruari 2021 sangat ramah. Pertemuan para tokoh ini seolah olah reuni. Berkali kali Pak Kirman rawuh di pendopo Kabupaten Sleman. Dulu tahun 2012 pernah membawa rombongan seni untuk studi banding macapatan.
Hadir pula Drs Sri Purnomo, Bupati Sleman periode 2011-2022. Beliau memberi klengkeng organik. Buah ini ditanam sendiri oleh Pak Sri Purnomo. Rasanya segar gurih manis.
Bedhug dheng telah tiba. Saatnya makan siang. Bu Kustini mengajak kembul bujana andrawina. Makan siang bersama Bupati Sleman terasa mat matan. Sambil diskusi beragam tema, pembicaraan malah lebih menarik. Kegiatan tanpa protokoler ini mengalir begitu saja.
Rumah dinas Bupati memang asri anglam lami. Pendopo berbentuk joglo memancarkan wibawa eksekutif. Ada gamelan yang terpasang di sebelah timur. Sewaktu waktu digunakan sebagai sarana gelar budaya. Halaman luas cukup bisa menampung banyak orang. Cocok untuk kegiatan umum.
Bangunan pendopo Kabupaten Sleman selalu disesuaikan dengan nilai filosofis Jawa. Tata ruang, tempat, meja, kursi, tiang, atap, langit langit, hiasan tertata rapi. Perlengkapan dibuat harmonis. Intinya supaya masyarakat turut bisa handarbeni. Demi keperluan bersama.
Dialog tentang pertanian organik dengan Bupati Sleman berlangsung gancar lancar. Ir H Soekirman merasa mendapat masukan yang bermakna. Rombongan duta pertanian organik segera melanjutkan perjalanan.
Tani Organik Merapi atau TOM jadi tujuan utama. Tempatnya di bawah kaki gunung Merapi. Kanan kiri dihias pemandangan alam yang indah permai. Nama besar Merapi turut mengantar TOM jadi lebih terkenal. Bisa dikatakan nempil kawibawan.
Mas Bastian, aktivis LSM tulen ini terlebih dulu datang. Bersama dengan istrinya, Mas Bastian sudah begitu mengenal TOM. Kegiatan Mas Bastian di Bitra Medan Sumatera Utara bersama Pak Kirman memberi banyak pengalaman.
Pemilik TOM bernama Pak Untung. Benar benar Pak Untung selalu untung. Ide cemerlang, gagasan kreatif. Ditambah kerja keras, tekun berusaha. Jadilah beliau pengelola TOM yang diakui dunia.
Suara lagu lagu Jawa mewarnai suasana alam pedesaan. Bayam, kangkung, kacang, keningkir, kemangi tumbuh subur. Pepaya, pisang, mangga senantiasa berbuah. Dari alam ini tumbuh tanaman subur. Buah siap untuk panen. Penghasilan tercukupi, hidup bertambah makmur.
Bangunan kecil merata di sekitar kawasan TOM. Terdiri dari bagian kantor administrasi, produksi, kerja sama, kantin dan pengembangan. Masing masing dikelola oleh tenaga ahli yang berpengalaman handal profesional.
Mahasiswa, dosen, peneliti dari segala penjuru negeri berdatangan. Mereka berkunjung untuk melihat sukses TOM. studi banding demi mengembangkan produk pertanian organik yang sehat.
Suguhan berupa dua nasi tumpeng siap untuk disantap. Bu Marliah, Pak Soekirman, Mas Dipa, Mas Agus, Mas Bastian dan Mbak Bastian segera mencicipi masakan tradisional. Ingkung ayan kampung memberi kesan agung. Kuluban, telor, buah ditaruh di atas tampah. Lahap sekali sore itu. Waktu menunjukkan pukul 15.30. Hujan rintik rintik mengguyur area TOM. Angin berhembus dari gunung Merapi menambah hawa makin segar.
Tampak Pak Untung menerima kedatangan mahasiswa UNS Surakarta. Tiap hari selalu ada rombongan perguruan tinggi, LSM dan instansi pemerintah yang mengunjungi TOM. Tentu dengan berbagai tujuan. Pertanian organik idaman untuk masa depan.
Luas area TOM sebanyak lima hektare. Dikelola secara mandiri. Ternyata dapat mencukupi kebutuhan. Contoh swasta pertanian yang berhasil gemilang.
Alat alat pertanian klasik mudah dijumpai. Duduk di lesehan tikar mendong sungguh mengesankan. Suguhan teh jae hangat cocok untuk suasana yang dingin. Sore itu kunjungan rombongan Ir H Soekirman amat menyenangkan.
Sudah waktunya untuk pamitan. Minggu 9 Januari 2022 acara studi banding tentang pertanian organik pun selesai. Sebagai sarana untuk mewujudkan negeri kang panjang punjung pasir wukir, gemah ripah loh jinawi, tata tentrem karta raharja. Sleman memang selalu aman nyaman karena dieman eman. Oleh: Purwadi.rel