
Garda.id~Medan—Menjelang pelaksanaan Musyawarah Daerah (MUSDA) DPD Ikatan Keluarga Nasution (IKANAS) Sumatera Utara yang akan digelar pada 24–25 Oktober 2025 di Parapat, seruan damai dan ajakan bijak datang dari sosok senior yang dihormati di lingkungan keluarga besar Nasution, Ayahanda Drs. H. Imran Nasution, MM.
Ayahanda Imran Nasution bukan nama baru di lingkungan keluarga besar Nasution. Ia telah aktif sejak era 1990-an dan turut berperan dalam membangun fondasi awal komunitas marga Nasution di Medan dan Sumatera Utara. Keteladanannya dalam menjaga semangat kebersamaan menjadikannya salah satu tokoh panutan di kalangan sesepuh IKANAS.
Baca Juga:
Selain kiprah organisasi, Imran Nasution juga dikenal sebagai mantan pejabat birokrasi dengan pengalaman panjang sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS), hingga menduduki jabatan eselon kepala dinas di tingkat daerah. Pengalamannya di pemerintahan dan organisasi memperkaya pandangan dan arah pikirannya dalam menumbuhkan semangat kepemimpinan yang matang dan inklusif.
Dalam arahannya, Ayahanda Imran menegaskan pentingnya menjadikan MUSDA kali ini sebagai momentum untuk memperkuat semangat "Marsada Hata" — satu kata, satu mufakat — dalam menentukan arah kepemimpinan IKANAS ke depan."MUSDA adalah amanah konstitusi organisasi. Kita harus memastikan hasilnya mencerminkan tema yang kita usung: 'Sahata Saoloan, Satumtum Sapartahian Rap Pagodang IKANAS' — seia sekata, menyatu dalam mufakat untuk sepakat dalam membesarkan IKANAS. Ini spirit utama yang harus mewarnai setiap keputusan," ujar Imran dengan penuh wibawa.
Baca Juga:Ia juga mengajak seluruh peserta untuk menjadikan forum MUSDA sebagai ajang "Mardomu Pokat" — pertemuan dalam mufakat dan kebulatan tekad — agar dapat melahirkan pemimpin yang berintegritas, berkapasitas, dan mampu merangkul seluruh keturunan marga Nasution beserta anak boru.
"Seorang pemimpin harus mampu menjadi teladan, visioner, dan merangkul seluruh keluarga besar Nasution. Pengorbanan para pendahulu harus menjadi motivasi bagi generasi penerus," tegasnya.
"Kita tidak boleh melupakan akar, namun juga harus visioner terhadap masa depan. Suksesi kepemimpinan menegaskan prinsip estafet tanggung jawab. 'Hita do sannari, hita do incogot, hita do aduan' — kita yang sekarang, kita yang besok, dan kita yang akan datang. Artinya, tanggung jawab membesarkan IKANAS adalah kewajiban seluruh generasi," pesannya.
Baca Juga:Menutup seruannya, Ayahanda Imran mengingatkan seluruh pihak agar menjadikan kasih dan persatuan sebagai landasan utama dalam setiap langkah organisasi.
"Landasan kita adalah 'Holong dohot Domu' — kasih dan persatuan. Suksesi kepemimpinan harus dilandasi prinsip bijak, kehormatan, dan cinta kasih persaudaraan agar IKANAS terus tumbuh sebagai rumah besar yang inklusif. Mari kita sukseskan MUSDA ini demi masa depan IKANAS yang lebih besar, maju, dan bermartabat," tutupnya.rel
Baca Juga: