Minggu, 28 September 2025
| kantor pdam tempat capeg |
Medan | Garda.id
Pelaksanaan penerimaan para Calon Pegawai (Capeg) Perumda Tirtanadi sangat diapresiasi. Karena pelaksanaan terbuka untuk umum. Hal ini terbukti dengan adanya ekspos (pemberitahuan) ke media ternama secara nasional khususnya Sumatera Utara di salah satu cetak untuk para calon yang mau mendaftar dari luar Perumda Tirtanadi.
Hal ini dikatakan Alian Napiah Siregar, Bendahara Umum Relawan Indonesia Kerja (RIK) sebuah lembaga pemenangan Presiden Jokowi Periode 2019-2024, Minggu (08/09/2022) saat ditemui di kantor Perumda Tirtanadi disela-sela melihat pelatihan Ju Jitsan yang bakal masuk PON 2024.
Dikatakannya, selain itu juga untuk para Capeg dari Pegawai Honor menjadi pegawai Perumda Tirtanadi juga dijelaskan ke semua Cabang, Istanlasi baik air bersih maupun limbah melalui secara group yang ada serta tertulis.
“Jadi kalau ada yang bilang pemilihan ini semrawut dan tertutup berarti tidak melihat langsung apa yang sebenarnya terjadi. Dan hanya mendengar katanya-katanya tanpa kroscek,” tegas Alian.
Sudah berapa kali para pegawai honor ini dijanjikan menjadi Capeg. Baru dizaman Dirut Perumda Tirtanadi Ir Kabir Bedi ST MBA inilah, baru terlaksana dengan baik dan tegas tanpa memandang anak siapapun.
“Adapun anak mantan Direksi yang mau jadi Capeg, karena berkas tak lengkap tak lolos, begitu juga dengan ponakan salah satu Direktur juga tak lolos. Dimana pada umumnya mereka ini sudah jadi pegawai honor di Perumda Tirtanadi,” terang Alian.
Lanjutnya, dari data yang didapat saat ini sudah lulus seleksi di kampus USU terkumpul sebanyak 200 tinggal menunjuk 70 yang akan diangkat jadi Pegawai Perumda Tirtanadi. “Dari 70 yang bakal jadi pegawai Perumda Tirtanadi seharusnya menjadi hak progratif Dirut Perumda Tirtanadi.
Karena yang bakal masuk menjadi pegawai bukan hanya pintar, tapi harus berdidikasi, loyal, peduli terhadap perusahaan demi kepentingan para pelanggan dan siap bekerja lembur demi kemajuan perusahaan,” ujarnya.
Ditambahkannya, para pegawai itu tak perlu cari muka kepada Dirut atau para Direksi lainnya. Tapi pegawai itu harus benar-benar bisa membuat rasa nyaman aman para pimpinan dan tidak membuat pegawai lain jadi saling sikut dan intip, dalam melaksanakan pekerjaan dibidang manapun, dan pegawai tersebut haruslah bekerja sesuai tupoksinya.
“Jangan pula kerjanya satu jadi 3, karena kemampuan orang itu ada batasnya,” ungkap Alian Napiah Siregar yang juga seorang jurnalis.
Alian juga mengatakan, bahwa dirinya juga mengkritik Dirut Perumda Tirtanadi Dalam hal efisiensi juga harus tepat sasaran jangan sampai berimbas merugikan dan bisa membuat pergolakan air di dalam Perusahan Tirtanadi menjadi buruk.
“Adanya isu pengurangan jaga kantor yang bisa berdampak kehilangan barang di Perumda Tirtanadi di beberapa cabang dan instalasi serta pengurangan biaya untuk rekanan dengan tidak melihat harga dengan benar dan berdampak mematikan rekanan.
Para rekenan saat ini sudah banyak yang mundur akibat dampak dari efisiensi yang merugikan,” paparnya.
Kalau dari segi rekanan saja bisa mundur dari Perumda Tirtanadi, bukan tidak mungkin karena terlalu efisiensi para pegawai juga mundur. “Tapi, karena masih berpikir jauh untuk kelangsungan hidup anak-anak dan keluarga terpaksa bertahan. Untuk itu diharapkan Dirut Perumda Tirtanadi dibawah kepemimpinan Ir Kabir Bedi ST MBA agar lebih jeli dalam melihat ini,” harap Alian (Sya/Red)