|
Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai (Pemkab Sergai) dalam pengentasan banjir dengan melakukan normalisasi sungai Belutu sepanjang 7.300 meter mendapat apresiasi dari masyarakat yang terdampak banjir./bdi |
SERDANG BEDAGAI | Garda.id
Langkah Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai (Pemkab Sergai) dalam pengentasan banjir dengan melakukan normalisasi sungai Belutu sepanjang 7.300 meter mendapat apresiasi dari masyarakat yang terdampak banjir.
Salah satunya datang dari Rodiah (53) seorang Ibu Rumah Tangga (IRT) warga Kampung Maulana, Dusun IV Desa Sei Rampah Kecamatan Sei Rampah yang setiap tahunnya terdampak bencana banjir, Rabu (21/9/2022) menyampaikan ucapan terimakasih dan apresiasinya kepada Bupati dan Wabup Sergai.
"Alhamdulillah, saya, keluarga dan bersama masyarakat yang lainnya menyampaikan apresiasi atas kerja keras Pak Wiwik (Darma Wijaya) dan Pak Adlin Tambunan yang telah melakukan pengerukan sungai belutu ini," ungkapnya dengan wajah gembira.
Dirinya menyakini dengan dilakukannya normalisasi Sungai Belutu, akan memangkas kemungkinan besar banjir yang kerap terjadi setiap tahunnya saat musim penghujan. "Kami percaya, dengan normalisasi ini, banjir akan teratasi".
Dalam kesempatan itu, Rodiah menceritakan bahwa Darma Wijaya pernah menyampaikan bahwa dirinya tidak ingin masyarakat terus dilanda banjir, serta tidak hanya sebatas sembako saja yang diberikannya akan tetapi sebuah solusi pengentasan banjir.
"Ternyata benar yang pernah diucapkan Pak Wiwik, bahwa dia tidak ingin melihat warga terus dihantui rasa was-was saat musim penghujan. Dan nyatanya, sungai sudah di normalisasi, dan InsyaAllah banjir akan teratasi, " sebutnya penuh keyakinan.
Sebelumnya, Iriyani warga bantaran sungai Belutu, Kampung Mandailing, Desa Sei Rampah mengatakan bahwa dengan selesainya normalisasi sungai Belutu, selain bertujuan pengentasan masalah banjir, juga membentuk wahana baru bagi masyarakat sekitar.
"Bantaran sungai ini wahana baru bagi kami, setiap sore, sedap sekali duduk di bantaran sungai ini, anginya kencang, nyaman, terkadang ramai juga dengan masyarakat yang mancing atau menjala ikan," katanya.
Iriyani yang merupakan warga asli Desa Sei Rampah mengisahkan bahwa sudah lebih dari 20 tahun, Sungai Belutu tidak mengalami normalisasi, "Setahu saya, dimasa kepemimpinan Pak Wiwik (Darma Wijaya) sungai ini baru mengalami normalisasi, walaupun belakangan ini juga sudah, namun hal itu, di masa Pak Wiwik juga," tambahnya sembari menikmati hembusan angin.rel