Kamis, 06 November 2025

NGO Batang Toru Teken MoU dengan Pemerintah Perkuat Fungsi Konservasi Keanekaragaman Hayati

Garda.id - Selasa, 28 Oktober 2025 00:04 WIB
NGO Batang Toru Teken MoU dengan Pemerintah Perkuat Fungsi Konservasi Keanekaragaman Hayati
TEKEN MoU: Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Muhammad Bobby Afif Nasution menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan sejumlah Non-Governmental Organization (NGO) di bidang lingkungan.( YT Hariono/ Diskominfo Sumut)

MEDAN | Garda.id ~Sejumlah Non-Governmental Organization (NGO) di bidang lingkungan menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan pemerintah. Penandatanganan ini bertujuan memperkuat sinergi antara pemerintah dan lembaga swadaya masyarakat dalam upaya konservasi serta perlindungan keanekaragaman hayati di kawasan hutan Sumut.


Ada tiga NGO yang turut menandatangani MoU tersebut, yakni Yayasan Tangguh Hutan Khatulistiwa (TaHuKah), Yayasan Ekosistem Lestari (YEL), dan Yayasan Pelestari Ragam Hayati dan Cipta Fondasi (PRCF), yang tergabung dalam NGO Batang Toru.

Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Muhammad Bobby Afif Nasution berharap kerja sama ini dapat memperkuat kolaborasi dalam menjaga kelestarian hutan sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar kawasan hutan.

"Berbicara hutan, tentu juga berbicara pemanfaatannya. Apa yang dilakukan TaHuKah, YEL, dan PRCF sangat luar biasa, karena mereka membuat skema kerja sama dengan masyarakat untuk menjaga hutan," ujar Bobby Nasution usai penandatanganan MoU di Kantor Gubernur Sumut, Jalan Diponegoro Nomor 30, Medan, Senin (27/10/2025).

Bobby juga mengingatkan pentingnya peran daerah dalam mendukung target nasional menuju net zero emission tahun 2060. Menurutnya, pencegahan deforestasi dan degradasi hutan merupakan langkah krusial untuk mencapai target tersebut.

"Sumut bisa menjadi contoh dalam pencapaian net zero emission 2060, bahkan saya berharap kita bisa mencapainya lebih cepat, di tahun 2045. Karena itu, kolaborasi pemerintah dan NGO sangat penting," tambah Bobby.

Direktur TaHuKah, Erwin Alamsyah Siregar, menjelaskan pihaknya tengah mengembangkan skema kompensasi bagi masyarakat lokal yang berhasil menjaga kawasan hutannya. Selain itu, bersama NGO lainnya, mereka juga membantu meningkatkan ekonomi masyarakat melalui program agroforestri.

"Kita ada skema kompensasi kepada masyarakat yang berhasil menjaga hutannya di Kawasan Bernilai Konservasi Tinggi (KBKT), ada juga agroforestri yang bahkan hasilnya seperti kopi sudah masuk ekspor, ini kita lakukan untuk menjaga kelestarian hutan," kata Alamsyah Siregar.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut Ketua YEL Kusnadi, Koordinator Landscape PRCF Sabarudin, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Sumut Heri Wahyudi Marpaung, Kepala Dinas Kominfo Sumut Erwin Hotmansah Harahap, serta sejumlah perwakilan OPD terkait.(Rilis Diskominfo Sumut)

Editor
: Agus Supratman
SHARE:
 
Tags
 
Berita Terkait
Siap Sambut Nataru, KAI Sumut Ganti Ribuan Bantalan Rel di Jembatan Kereta Api
LBH Medan Menduga Kebakaran Rumah Khamozaro Waruwu, Hakim Ketua Kasus OTT KPK di Sumut Ancaman Serius Terhadap Penegakan Hukum
LBH Medan Nilai Polsek Medan Baru Diduga Tidak Serius dan Tidak Profesional Usut Kasus Kematian Wartawan Niko Saragih
Gubernur Sumut Bobby Nasution Temui Guru SMK 1 Kutalimbaru yang Dilaporkan Orang Tua Siswa
Gubernur Bobby Nasution Hadiri Wisuda Sarjana Univa Medan, Harapkan Kontribusi Alumni untuk Kemajuan Sumut
Bank Sumut Buktikan Kinerja Positif, Kontribusi PAD dan Laba Terus Meningkat
 
Komentar