PAKU BUWONO XIV
RAJA SURAKARTA
A. KGPH Hangabehi
Hari Kamis Wage merupakan penobatan KGPH Hangabehi menjadi Paku Buwono XIV. Dengan jejuluk Sahandhap Sampeyan Dalem Ingkang Sinuwun Sri Susuhunan Paku Buwono XIV Senapati Ing Ngalaga Ngabdurrahman Sayiddin Khalifahtullah Panatagama.
Baca Juga:Perjalanan panjang telah dilalui. Ngelmu iku kelakone kanthi laku. Proses penobatan putra mahkota Karaton Surakarta dilaksanakan di Sitihinggil Karaton Surakarta Hadiningrat. Nama BRM Suryo Suharto yang lahir tanggal 5 Pebruari 1985 mendapat sesebatan baru. BRM Suryo Suharto atau KGPH Mangkubumi resmi bergelar KGPH Hangabehi.
Segenap warga kerajaan yang terdiri dari pangageng, sentana dan abdi dalem turut serta ngestreni. Doa para ulama dibaca di pagelaran sasana sumewa Karaton Surakarta Hadiningrat yang disaksikan sekitar 6000 orang abdi dalem. Pisowanan agung itu merupakan babak baru dalam regenerasi kepemimpinan monarki Jawa.
Peran KGPH Hangabehi muncul saat upacara tingalan jumenengan narendra Karaton Surakarta. Kegiatan adat ini berlangsung hari Kamis, 16 Pebruari 2023. Dengan berbusana kebesaran kerajaan, KGPH Hangabehi siap melanjutkan tradisi warisan leluhur. Berbekal pengetahuan dan pengalaman, tugas mulia bisa dilaksanakan sebaik baiknya.
Labuh labet KGPH Hangabehi mendapat inspirasi dari raja Mataram pertama. Kisahnya penuh keteladanan.
Panembahan Senapati lahir pada tanggal 10 September 1536. Ibunya bernama Rara Sabinah, putri Ki Ageng Wanasaba. Ayahnya bernama Ki Ageng Pamanahan, putra Ki Ageng Nis. Asal usul Mataram melanjutkan kerajaan Majapahit, Demak dan Pajang.
Babad Alas Mentaok merupakan cikal bakal berdirinya kerajaan Mataram. Tanah hadiah dari Sultan Hadiwijaya raja Pajang ini dibuka menjadi istana megah yang terletak di Kotagedhe. Mataram berubah menjadi negeri kang panjang punjung pasir wukir, gemah ripah loh jinawi, tata tentrem karta raharja.
Tombak Kyai Plered menjadi sifat kandel Panembahan Senapati. Pusaka kerajaan Mataram pernah digunakan untuk meredakan pemberontakan Arya Penangsang dari Kadipayen Jipang Panololan. Taktik kemenangan atas jasa Ki Ageng Pamanahan, Ki Ageng Penjawi dan Ki Ageng Juru Martani.
Panembahan Senapati raja Mataram berkunjung ke Italia tgl 15 Pebruari 1594.
Galileo Galilei ahli fisika diundang untuk ceramah tentang geologi di kota Pati dalam rangka mangayu bagya HUT prameswari dalem, Kanjeng Ratu Waskithajawi.
Putra Ki Ageng Pamanahan ini punya nama kecil Danang Sutawijaya atau Ngabehi Loring Pasar. Ketika studi banding ke Eropa sempat belajar bahasa Jerman, Inggris dan Perancis. Penguasaan bahasa Arab saat Panembahan Senapati melakukan ibadah umrah di Mekkah. Bahasa Mandarin dipelajari dalam rangka diplomasi dengan negeri China.
Komunikasi raja Mataram yang memerintah sejak tahun 1575 berdasarkan prinsip prinsip dasar linguistik. Dimulai dengan analisis fonologi, morfologi, sintaksis dan semantik. Fonologi mempelajari tentang bunyi. Morfologi mempelajari bentuk kata. Sintaksis mempelajari tentang tata kalimat. Semantik mempelajari makna bahasa.
Panggung Sangga Buwana Karaton Surakarta digunakan untuk meditasi. Suara lampor atau angin yang menyertai Kanjeng Ratu Kidul begitu mrebawani. Ratu Kidul naik kuda srmbrani. Berangkat dari istana Saka Dhomas Bale Kencana. Kraton yang terletak di dasar laut ini terbuat dari emas berlian. Bersinar terang benderang dan serba berkilauan.
Tari Badhaya Ketawang diselenggarakan di Sasana Sewaka Karaton Surakarta Hadiningrat. Secara rutin gladhen tari Bedhaya Ketawang pada hari Selasa Kliwon.
Pertemuan Panembahan Senapati dan Ratu Kidul berlangsung terus. Tata cara dilaksanakan demi kesejahteraan lahir batin. Nak tumanak run tumurun tari Bedhaya Ketawang lambang kemakmuran.
Sembah kalbu yen lumintu dadi laku.
Serat Wiwaha Jarwa diperoleh KGPH Hangabehi tentang meditasi kultural. Karya Sunan Paku Buwana III merupakan babon lakon Begawan Ciptoning.
Dalam media sosial KGPH Hangabehi lancar mengutip Serat Wulangreh. Dengan menggunakan lagu macapat, karya Paku Buwana IV dihayati makna etis filosofis. Sedang Serat Centhini karya Paku Buwana V memberi wawasan kepada KGPH Hangabehi tentang adat istiadat Jawa. Upacara tingalan jumenengan narendra Karaton Surakarta kali ini mesti berdasarkan pangeran. Tata cara sudah baku secara turun tumurun. Tanggal 16 Pebruari 2023 peran KGPH Hangabehi memang nyata.
B. Penobatan Paku Buwono XIV
KGPH Hangabehi resmi dinobatkan sebagai Sinuwun Paku Buwono XIV. Pelantikan dilakukan oleh KGPH Panembahan Agung Tejowulan dan GKR Wandansari. Pengukuhan menurut tata cara adat Karaton Surakarta Hadiningrat.
Sentana dan pengageng sudah siap sejak pagi. Abdi dalem menyiapkan ubarampe. Warga Pakasa atau paguyuban kawula Karaton Surakarta terdiri dari ketua dan sekretaris nyadhong dhawuh. Tampak Pakasa Kediri, Ngawi, Klaten, Boyolali, Wonogiri, Grobogan, Jepara, Demak, Semarang, Sukoharjo, Karanganyar, Sragen, Ponorogo, Pacitan, Trenggalek, Madiun, Nganjuk, Magelang, Salatiga, Pekalongan, Kebumen, Cilacap, Kudus, Pati dan Magetan selalu siaga ing gati, sawega ing dhiri.
Anggota Pasipamarta mendapat jatah undangan 15 orang. Mewakili alumni kursus pambiwara. Parengkarta diwakili oleh KMT Wulan dan Julian. Pasinaon tata busana selalu gumreget dalam kegiatan Kraton Surakarta. Berpartisipasi dalam berbagai upacara adat.
Terlebih dahulu GKR Dra Wandansari Koes Moertiyah M.Pd memberi sambutan. Atas dasar surat keputusan dari kementerian Kebudayaan, Dr Fadlizon. Untuk lebih jelasnya dibacakan secara rinci. Setelah surat pengajuan dari Lembaga Dewan Adat dan KGPH Panembahan Agung Tejowulan. Dengan diiringi rintik rintik gerimis jam 11.30 suasana menjadi adhem ayem.
Leluhur telah mendirikan Kraton Surakarta Hadiningrat tanggal 20 Pebruari 1745. Punjering budaya Jawa sebagai tempat pengayoman. Maka Kraton Surakarta merupakan milik dinasti sesuai dengan paugeran. Nak tumanak run tumurun, kabudayan Jawi mencar moncer yang asumber dari istana. Kiblat papat lima pancer. Gunung Lawu sebelah timur. Gunung Kendheng sebelah utara. Gunung Sewu sebelah selatan. Gunung Merapi dan gunung Merbabu gerbang sebelah barat.
Acara ini sangat diperhatikan. Berhubung dekat dengan peristiwa suksesi. Setelah Sinuwun Paku Buwono XIII surud ing kasedan jati pada tanggal 2 Nopember 2025. Pergantian raja Surakarta harus sesuai dengan paugeran yang turun tumurun. Isi surat itu dibaca dengan nada suara yang mantab.
Kenyataannya rapat ini dapat disimpulkan menjadi tiga hal. Butir butir gagasan pokok perlu dipahami oleh segenap sentana, pengageng dan abdi dalem.
Tepat pukul 12 acara berlangsung. Makan siang terasa mat nikmat. Duduk kursi berderet di sasana Handrawina. Lampu terang temaram membuat suasana makin serius. Materi rapat memang amat penting. Tata cara ingkang wigati. Muring rum kuncaraning budaya ingkang asumber saking Karaton Surakarta Hadiningrat. Semua dengan kesediaa gawa gawe. Yakni sesanti Pakasa: setya rumeksa saraya.
Aspirasi diserap dengan teliti. Kraton Surakarta Hadiningrat bukan panggung profan, tetapi penuh nilai mistis sakral. Karena segala sesuatu perlu paugeran. Tatanan tuntunan kunci kegiatan. Lantas dilanjutkan wedharan dari KGPH Panembahan Agung Tejowulan. Rembugan berdasarkan pengalaman dan pengetahuan. Demi kerukunan dan keselarasan. Rum kuncaraning bangsa dumunung ing luhuring budaya.
Upacara penobatan KGPH Hangabehi berlangsung lancar. Dengan gelar Sahandap Sampeyan Dalem Ingkang Sinuwun Sri Susuhunan Paku Buwono XIV Senapati Ing Ngalaga Khalifahtullah Ngabdurrahman Sayiddin Panatagama.
Prosesi penobatan ini berlangsung hikmat, penuh hari, serius dan menyentuh hati. Hadirin banyak yang meneteskan air mata. Harapan untuk menata masa depan budaya Jawa. Rum kuncaraning bangsa dumunung ing luhuring budaya.
Balung janur, janur ingisenan boga.
Widadaa kalis saking sambikala.
C. Ritual Shalat Jumat
Setelah penobatan menurut tradisi raja Surakarta wajib shalat jumat. Bertempat di Masjid Agung sebanyak 7 kali berturut-turut. Adat istiadat ini berlaku turun tumurun di Kerajaan Mataram Islam. Ungkapan agama ageming aji.
Rute yang dilalui yakni bangsal smarakata, bangsal marcukundha, sri Manganti, kori kamandungan, balerata, lawang gapit, kori mangu, sitihinggil, sasana sumewa, pagelaran, alun alun lor. Lantas menuju Masjid Agung Karaton Surakarta Hadiningrat. Perjalanan dengan ditempuh jalan kaki.
Hujan gerimis membasahi lingkungan Karaton Surakarta. Seolah olah mangayu bagya jumenengan raja terlantik pada hari Kamis Wage, 13 Nopember 2025. Hawa sejuk seperti Kanjeng Sinuwun Paku Buwono XIV yang berpenampilan sejuk adhem ayem. Dengan harapan suasana negeri yang panjang punjung pasir wukir, gemah ripah loh jinawi, tata tentrem karta raharja.
Khutbah Jumat berdasarkan ajaran Kitab Suci Alquran dan Hadist Nabi. Wejangan ini jumbuh dengan wedharan Serat Wulangreh. Jroning Quran nggone rasa jati. Begitulah wejangan Sinuwun Paku Buwono IV, raja Surakarta Hadiningrat tahun 1788 - 1820. Akulturasi agama dan budaya berjalan selaras serasi seimbang. Arab digarap Jawa digawa. Islam kejawen yang penuh dengan nilai kebijaksanaan.
Kemis Wage, 13 Nopember 2025.