
Inilah pesta perayaan ulang tahun sekelompok LGBT di salah satu kafe resahkan masyarakat di Padangsidimpuan.ist |
P.Sidimpuan | Garda id
Wow!!! beredarnya video di media sosial,yang dimana ada Pesta Sekelompok lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT)
Hal itu terungkap dari video tersebut terjadi di salah satu Kafe Jembatan Siborang, tepatnya di Kelurahan Kantin, Kecamatan Padangsidimpuan Utara, Kota Padangsidimpuan hebohkan warga Kota Salak, Senin malam (20-02-2023), Pukul 10.00 wib.
Video pesta perayaan ulang tahun sekelompok LGBT di salah satu kafe menjadi perbincangan masyarakat di Padangsidimpuan. Dalam video tersebut, terlihat banyak pria yang bersolek dan menggunakan seragam wanita.
Acara ulang tahun itu juga diisi oleh parade yang menampilkan seluruh banci-banci yang diundang. Mereka berjalan di karpet merah yang sudah disediakan oleh panitia ulang tahun.
Mereka juga tidak lupa menggelar fashion show. Tak heran, para tamu yang lain langsung menjerit-menjerit hingga 7 kali kegirangan.
Diakhir acara, terlihat salah seorang banci memakai gaun warna putih berdiri di depan para tamu yang lain. Bahkan terlihat minuman merek anggur merah di setia meja dan vidio beredar luas.
Rahman, salah seorang pegawai kafe mengakui bahwa ada pesta perayaan ulang tahun.”Iya, ada pesta di sini,”ujarnya kepada wartawan ketika ditemui. Lebih lanjut dia mengatakan, pesta itu berlangsung pada pukul 22.00 WIB.
Waow...Menjerit-jerit Kegirangan Hingga Tujuh kali, LGBT Gelar Pesta Dekat Jembatan Siborang!
Warga Protes
Sementara itu, sejumlah warga di Kelurahan Kantin, Kecamatan Padangsidimpuan Utara, Kota Padangsidimpuan, mengaku protes dan sangat keberatan dengan aksi pesta LGBT di salah satu kafe dekat jembatan Siborang. Bahkan terkesan Walikota Padang Sidempuan tutup mata dan pembiaran
"Kami jelas keberatan, karena acara itu sudah dua hari. Mana pak wali kok tidak ada tindak, " ujar Muhajir Siregar (41), salah seorang warga setempat. Dia mengatakan, pesta LGBT itu menimbulkan keributan sehingga warga merasa tidak nyaman.
"Suaranya terdengar jelas, mereka menjerit-jerit dan akibatnya bising," tuturnya. Namun, warga mengaku tidak bisa melarang, karena pemilik kafe mantan warga Kelurahan Kantin.
"Kami keberatan, tapi kami tidak bisa mencegah. Sebab, pemilik kafe mantan warga Kantin, " ujarnya. Dia berharap kepada pemerintah setempat agar melarang kegiatan-kegiatan seperti itu.
"Kota Padangsidimpuan Serambi Makkah nya Sumatera Utara. Tapi, kok ada acara seperti itu, "ungkapnya. ( rh/cok)