
ilustrasi |
Medan | Garda.id
Di era saat ini tentunya masyarakat ingin kemudahan, kepraktisan, dan kecepatan. Masyarakat tidak mau lagi bersusah payah untuk menjalani aktivitasnya sehari-hari. Terutama di perkotaan, aktivitas yang padat membuat jalanan semakin ramai. Masyarakat juga semakin malas untuk mengendarai kendaraannya sendiri. Perilaku konsumen saat ini membuat penyedia jasa harus berlomba-lomba untuk memberikan performa terbaik bagi konsumen.
Beberapa karakteristik perilaku konsumen digital saat ini diantaranya:
Discount Seekers
Perilaku ini merupakan konsumen yang akan menggunakan jasa online ketika ada promo atau diskon. Hal ini menjadi hal paling utama untuk menarik konsumen.
Need-based Customers
Perilaku ini merupakan konsumen yang akan menggunakan jasa online yang memang berdasarkan kebutuhannya. Misalnya seseorang tidak dapat menyetir mobil maka dia harus menggunakan jasa online.
Wandering Customers
Merupakan konsumen yang hanya melihat-lihat saja aplikasi jasa online tanpa ada niat ingin membeli. Kendati demikian, bukan berarti konsumen tidak melakukan pembelian.
Berdasarkan karakteristik-karakteristik tersebut maka sebisa mungkin aplikasi jasa online harus memberikan tawaran-tawaran terbaiknya dalam menarik konsumen. Ketika konsumen sudah tertarik untuk menggunakan jasa online, maka konsumen akan menuntut kepuasan yang paling maksimal dari penyedia jasa online. Tentunya di setiap platform akan memberikan performa terbaiknya dalam melayani konsumen. Terlebih lagi sudah banyak pilihan layanan jasa online yang semakin hari semakin kreatif dalam mengimplementasikan layanannya. Kualitas layanan sangat berpengaruh terhadap kepuasan konsumen dan hal tersebut dapat meningkatkan jumlah konsumen yang sudah ada.
Saat ini masyarakat tidak bisa lepas dari layanan transportasi online. Sudah seperti kebutuhan yang sangat penting dalam menjalani aktivitasnya. Mengantar konsumen ke tujuan, mengantar makanan, dan mengantarkan barang sudah menjadi hal yang praktis ketika menggunakan jasa transportasi online. Tidak terkecuali ketika konsumen memasan layanan untuk mengantarkannya ke tujuan.
Salah satu yang membuat konsumen aman dan nyaman yaitu dalam pemilihan driver. Konsumen laki-laki akan merasa nyaman ketika yang membawa kendaraan juga laki-laki, begitu juga beberapa konsumen perempuan akan merasa nyaman jika yang membawa kendaraan juga perempuan. Apalagi konsumen perempuan tersebut sangat menjaga dirinya dari lawan jenisnya. Ketika konsumen memesan layanan transportasi online, secara otomatis driver yang akan dipilih oleh aplikasi adalah berdasarkan driver yang terdekat tanpa melihat dari jenis kelaminnya. Beberapa konsumen yang mempermasalahkan jenis kelamin driver akan membatalkan pesanan mereka jika tidak sesuai keinginan. Ketika driver yang sudah terpilih oleh aplikasi dan dibatalkan oleh konsumen, maka dampak yang dirasakan driver adalah mereka akan lebih lama lagi mendapatkan order selanjutnya. Hal ini berdampak pada pendapatan harian dan performa driver. Padahal performa dan pendapatan adalah hal penting bagi driver sebagai rating mereka di aplikasi. Banyak video yang beredar di sosial media yang menunjukkan keresahan driver yang takut ordernya di batalkan karena permasalah jenis kelamin ini. Apalagi driver perempuan yang di nilai oleh kebanyakan konsumen laki-laki yang merasa tidak pantas jika kendaraan di kemudikan oleh perempuan. Sudah sepantasnya perusahaan penyedia layanan jasa transportasi online membenahi hal ini.
Jika hal ini di benahi maka akan meningkatkan pelayanan pada konsumen dari segi kenyamanan dan driver tidak perlu resah lagi jika ordernya di batalkan dan performa serta pendapatannya tidak bermasalah lagi.red
oleh : GIBRAN GETANGAN PURBA (Eksekutif 32 Magister ManajemenSekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara)