Senin, 24 November 2025

Strategi Prabowonomics Dibicarakan Serius di GREAT Institute

Garda.id - Kamis, 24 April 2025 19:11 WIB
Strategi Prabowonomics Dibicarakan Serius di GREAT Institute
Strategi Prabowonomics Dibicarakan Serius di GREAT Institute

 


Jakarta — Situasi perang dagang dunia saat ini akibat kebijakan Presiden Amerika Serikat Donald Trump menaikkan tarif bagi barang yang masuk ke negaranya secara sepihak  mengakibatkan perekonomian dunia mengalami ketidakpastian.


Kebijakan tarif tersebut juga menghantui pengambil kebijakan di Indonesia.


Hal ini terjadi karena baik Trump maupun Presiden China Xi Jinping saling mengancam Indonesia, dan negara lainnya, jika hubungan dagang dan negosiasi kita dianggap merugikan Amerika ataupun China.


Amerika sendiri memang mensyaratkan perundingan tarif akan dilakukan jika Indonesia mengurangi hubungan dagang dengan China.


Dalam merespon situasi ini, Ketua Dewan Direktur GREAT Institute, Syahganda Nainggolan, menilai sikap Prabowo yang independen sudah tepat.


“Prabowo sudah tepat, karena ingin membahas hubungan dagang ini secara terpisah dan independen antara negara berdaulat, baik terhadap Amerika maupun China,” kata Syahganda.


Hal itu disampaikan Syahganda dalam diskusi bertema “Prabowonomics di Era Tariff War” yang diselenggarakan GREAT Institute di Jakarta, Kamis sore, 24 April 2025.


Diskusi menghadirkan berbagai ekonom, pelaku usaha dan pemerintah seperti Dr. Ferry Joko Juliantono, Dr. Tito Sulistio, Prof. Dr. Perdana Wahyu Santosa, Prof. Dian Masyita, Phd, Dr. Poempida Hidayatullah, Dr. Edie Rizliyanto, Dr. Walneg Jas, Dr. Siswanda Sumarto, Dr. Anto Sudarto, Ahmad Noer Hidayat, M.P.P, Anthony Budiawan, Poppy Dharsono serta I Made Dana Tangkas.


Dalam kesempatan diskusi itu Poppy Dharsono, seorang model dan pengusaha fesyen ternama, mengatakan bahwa saat ini adalah saat yang tepat bagi Prabowo memperkuat industri dalam negeri dan membatasi impor.


“Mumpung terjadi gejala proteksionisme di  mana-mana, sebaiknya presiden mempercepat pembangunan industri kita. Batasin impor sebesar-besarnya,” kata Poppy.


Sementara itu, Tito Sulistio, mantan direktur Bursa Efek Jakarta, mengingatkan agar Prabowo tetap berhati-hati dengan Amerika. Sebab, industri keuangan kita sangat terkait dengan Amerika.


“Ya, kita harus waspada pada hubungan politik ke depan dengan Amerika. Kondisi keuangan kita sangat rentan saat ini. Jika Amerika tersinggung, mereka dapat membuat kondisi perekonomian kita memburuk,” terangnya.


Diskusi ini ditutup dengan ajakan Wakil Menteri Koperasi RI, Dr. Ferry Juliantono, untuk tetap semangat merealisasikan mimpi Prabowo membangun ekonomi kerakyatan.


“Marilah kita tetap semangat membantu Presiden Prabowo mewujudkan berbagai program kerakyatan seperti koperasi desa merah putih, swasembada pangan, swasembada energi dan makan bergizi gratis,” demikian Ferry yang juga Ketua Umum IKA Unpad. Rel

Editor
: Garda.id
Sumber
:
SHARE:
 
Berita Terkait
Dinas Pariwisata Sumut Dinilai “Melawan” Instruksi Gubernur, Sekdis Akui Tak Paham Materi yang Dipresentasikan
JMSI Sumut Siap Gelar Dua Agenda Besar: Workshop Tembakau Deli dan JMSI Award 2025
Azhari AM Sinik Dianugerahi Gelar Datuk Seri Panglima Warta Diraja Oleh Sultan Langkat ke IV Seri Sultan Harimugaya Abdul Djalil Rahmadsyah
Tokoh Pemuda Sumut Daffasya Sinik Apresiasi Bobby Nasution: “Gerak Cepat Gubsu Kembalikan Kejayaan Olahraga Patut Diapresiasi”
Rahmat Shah Rayakan Milad ke-75, Peluncuran Buku, dan Pengangkatan sebagai Presiden SEAZA
Rahmat Shah Rayakan Milad ke-75, Peluncuran Buku, dan Pengangkatan sebagai Presiden SEAZA
 
Komentar