
JAKARTA | Garda.id ~ PT Info Tekno Siaga (Adapundi) dan Bank DBS Indonesia secara resmi mengumumkan perluasan kerja sama strategis dalam penyaluran kredit (loan channeling) sebagai bentuk komitmen Adapundi dan Bank DBS Indonesia untuk memperluas dan mempercepat akses pendanaan demi mendorong inklusi keuangan di Indonesia.
Penandatangan kesepakatan dilakukan oleh Direktur Adapundi Achmad Indrawan dan Head of Ecosystem & Digital Consumer Banking Group PT Bank DBS Indonesia Willy Lawy.
Direktur Adapundi Achmad Indrawan menyampaikan "Bank DBS Indonesia telah menjadi mitra penting bagi Adapundi. Bersama dengan kerjasama dan dukungan solid dari Bank DBS Indonesia, Adapundi dapat berkembang dalam memperluas penyaluran pendanaan kepada seluruh masyarakat."
Baca Juga:Perluasan kerja sama ini bukan sekadar kelanjutan, tapi juga penegasan bahwa sinergi teknologi finansial dan perbankan menjadi kunci menciptakan pendanaan yang lebih kuat dan inklusif. Hal ini sejalan dengan dengan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), per Juni 2025 outstanding pembiayaan industri P2P (peer-to-peer) lending naik sebesar 25,06 persen secara tahunan.Ini menegaskan semakin tingginya kebutuhan masyarakat akan alternatif pendanaan yang cepat, mudah, dan terpercaya yang mampu dijawab oleh aplikasi pinjaman daring.
Selain itu, regulasi terbaru dari OJK yang berlaku per 1 Januari 2025 mengenai penyesuaian batas maksimal bunga harian pinjaman daring juga menjadi momentum penting bagi industri P2P. Bunga pinjaman dengan tenor di bawah enam bulan maksimal 0,3 persen per hari, sementara tenor di atas enam bulan turun menjadi 0,2 persen per hari dari sebelumnya 0,3 persen.
Head of Ecosystem & Digital Consumer Banking Group PT Bank DBS Indonesia Willy Lawy mengatakan, "Kolaborasi antara Bank DBS Indonesia dan Adapundi mencerminkan komitmen kami untuk memperluas inklusi finansial di Indonesia. Melalui pemanfaatan teknologi digital dan solusi keuangan yang bertanggung jawab, kami ingin membuka akses yang lebih luas bagi masyarakat dan pelaku usaha, terutama di segmen yang belum terjangkau layanan perbankan."
Adapundi juga mencatatkan Tingkat Keberhasilan Bayar (TKB90) di level 100 persen per Agustus 2025, serta terus memperkuat tata kelola dan keamanan operasional dengan mematuhi regulasi OJK. Adapundi juga telah tersertifikasi ISO/IEC 27001:2022 untuk Sistem Manajemen Keamanan Informasi (SMKI), sebagai bentuk standar tinggi menjaga kerahasiaan dan keamanan data. Capaian ini menjadi bukti nyata komitmen Adapundi dalam menghadirkan layanan pendanaan digital yang aman dan sehat.
Dengan kebijakan baru ini, Adapundi dan Bank DBS Indonesia optimistis akan mampu membuka peluang bagi lebih banyak masyarakat memanfaatkan layanan pendanaan digital.(Agus S)
Baca Juga: