MEDAN | Garda.id ~ Yayasan Rumah Ceria Medan, sebuah sekolah inklusi di Kota Medan dimana anak-anak berdampingan dalam beraktivitas bersama teman-teman disabilitas. Didirikan oleh Yuli Yanika selalu founder dan Risa Riskayanti yang merupakan lulusan Ilmu Komunikasi Universitas Sumatera Utara (USU).
Selama program berlangsung, anak-anak akan mulai belajar mengaji di pukul 3 sore hingga buka puasa. Setiap anak juga akan memiliki target belajar mereka sendiri sehingga rasa semangat yang tinggi akan timbul di hati mereka. Kegiatan ini biasanya dilaksanakan di minggu kedua bulan puasa dan berlokasi di Yayasan Rumah Ceria Medan.
Baca Juga:
Dinda selaku pengajar di Yayasan Rumah Ceria Medan menuturkan latar belakang dari program ini."Untuk latar belakang adanya program ini karena masih banyak anak-anak yang tidak dapat mengaji. Mereka tidak memahami ap aitu Al-Quran dan selalu bertanya mengenai Allah, apakah laki-laki atau perempuan. Karena minim literasi seperti itu makanya kita membuka program ini dan mengajari mereka," ujar Dinda.
Pengajaran kepada tuli untuk mengaji tidak hanya dilaksanakan setiap bulan ramadan saja. Setiap paginya, anak-anak akan diajarkan oleh para guru untuk mengaji atau saat kegiatan pembelajaran telah selesai dilaksanakan. Setiap hari Jumat, sekolah juga akan mengadakan kegiatan mengaji sebagai bentuk pendalaman.
Program Tuli Mengaji adalah program positif yang diharapkan dapat terus dilanjutkan. Harapannya, dengan adanya program ini maka anak-anak disabilitas dapat mendapatkan kesempatan belajar yang sama dengan non-disabilitas dan tidak mengendurkan semangat mereka untuk terus belajar.(Lowla Santa Claudia Manurung)
Baca Juga: