Sabtu, 27 September 2025

Tawuran di Belawan: Akar Masalah dari Putus Sekolah, Pengangguran, hingga Minimnya Peran Sosial

Garda.id - Rabu, 07 Mei 2025 04:33 WIB
Tawuran di Belawan: Akar Masalah dari Putus Sekolah, Pengangguran, hingga Minimnya Peran Sosial
Tawuran di Belawan: Akar Masalah dari Putus Sekolah, Pengangguran, hingga Minimnya Peran Sosial

 

Ist
Medan | Garda.id

 Sumatera Utara – Fenomena tawuran yang kerap terjadi di kawasan Belawan, Kota Medan, kembali menjadi sorotan. Taufik CHT CI, seorang praktisi hypnotherapy sekaligus Sekretaris Umum Lembaga Rehabilitasi Narkoba LRPPN Bhayangkara Indonesia, terkait maraknya konflik sosial di wilayah pesisir tersebut.


Menurut Taufik, tawuran yang terjadi bukanlah insiden spontan, melainkan gejala dari persoalan sosial yang mengakar. Dalam laporannya, setidaknya ada tiga aspek utama yang menjadi pemicu meningkatnya kekerasan di kalangan remaja Belawan: pendidikan, pekerjaan, dan lemahnya peran organisasi kemasyarakatan (ormas).


Tingginya Angka Putus Sekolah

Belawan mencatat sekitar 1.500 kasus anak putus sekolah pada tahun 2021. Minimnya akses terhadap pendidikan, baik formal maupun informal, menyebabkan remaja kehilangan wadah pembinaan moral dan arah hidup. Akibatnya, mereka kerap mencari jati diri melalui pergaulan bebas hingga aksi kekerasan jalanan.


Lapangan Kerja yang Tidak Merata

Padahal Belawan adalah pelabuhan utama di Sumatera Utara, namun ironisnya hanya sekitar 1% warga lokal yang terserap dalam sektor industri di wilayah tersebut. “Stigma bahwa pemuda Belawan malas dan sulit diatur menjadi penghambat besar keterlibatan mereka di sektor formal,” jelas Taufik. Ketiadaan aktivitas produktif mendorong frustrasi kolektif yang berujung pada tawuran.


Lemahnya Peran Ormas dan Tokoh Masyarakat

Kurangnya keterlibatan aktif tokoh masyarakat dan ormas dalam pembinaan remaja turut memperburuk situasi. “Ada kekosongan kepemimpinan lokal yang bisa dijadikan panutan,” tambahnya. 


Hal Ini Bisa Menjadi Bahan Kajian Bagi Pemerintah Untuk menyikapi Permasalahan Yang terjadi dibelawan: 

1. Bidang Pendidikan: Pengadaan pelatihan keterampilan dan program konseling berbasis komunitas bagi remaja putus sekolah.


2. Bidang Pekerjaan: Pelatihan kerja dan pembukaan akses kerja bagi pemuda lokal di sektor industri pelabuhan.


3.Peran Sosial: Penguatan ormas dalam kegiatan positif remaja serta pelibatan tokoh masyarakat sebagai mediator konflik dan agen perdamaian.


Taufik menegaskan bahwa penyelesaian masalah tawuran di Belawan harus menyasar akar persoalan, bukan hanya menangani efeknya. “Kita tidak bisa hanya mengutuk aksi kekerasannya saja, tapi harus membenahi sistem sosial yang melahirkannya,” pungkasnya.rel

Editor
: Garda.id
Sumber
:
SHARE:
 
Berita Terkait
Parkir Liar di Jalan Kartini Diduga Dibeckup Oknum DPRD, Wali Kota Diminta Evaluasi Kadis Perhubungan
Kajatisu Silaturahmi Ke PWI Sumut, Harli Siregar : Jaksa Jangan Cawe-Cawe Proyek dan Main Dana Desa
Ketua TI Sumut Bangga, Atlet Raih Medali di Kejuaraan Internasional Piala Panglima TNI
JMSI Sumut Siap Gelar Musda, Rianto Ahgly : Mari Bergotong Royong Demi Kesuksesan Acara
BAKOPAM Sumut Gelar Jumat Berkah, Salurkan Santunan untuk Janda di Medan dan Deliserdang
Musda JMSI Teguhkan Komitmen Mengawal Arus Informasi Akurat
 
Komentar