Garda.id~Jakarta — Bank DBS Indonesia bersama DBS Foundation kembali memperkuat komitmennya dalam mendorong pertumbuhan inklusif dengan menggandeng dua mitra baru, Yayasan Mercy Corps Indonesia (Mercy Corps Indonesia) dan Yayasan Plan International Indonesia (Plan Indonesia).
Inisiatif ini menjadi bagian dari komitmen jangka panjang DBS Foundation sejak 2023 untuk memberi dukungan pendanaan hingga SGD 1 miliar selama 10 tahun ke depan di Asia untuk fokus mendorong inklusi (fostering inclusion) dan menyediakan kebutuhan dasar (providing essential needs) melalui berbagai program yang menjawab tantangan nyata di masyarakat. Sebelumnya, pada Januari 2025, Bank DBS Indonesia bersama DBS Foundation meluncurkan program pembangunan sosial perdana bersama The Asia Foundation, Yayasan Humanis dan Inovasi Sosial, dan Dicoding senilai SGD 9 juta atau lebih dari Rp100 miliar untuk tiga tahun ke depan.
Baca Juga:
"DBS Foundation hadir dengan visi untuk meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat rentan, termasuk kaum muda dan perempuan yang memiliki keterbatasan akses. Dengan dana hibah Rp48 miliar yang dikucurkan untuk program ini, kami percaya dapat menjangkau masyarakat secara lebih luas. Selain memberikan bantuan pendanaan, kami juga memastikan seluruh program kemitraan ini dapat menciptakan dampak jangka panjang bagi seluruh penerima manfaat dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi inklusif yang berkelanjutan. Tentunya seluruh upaya ini sejalan dengan pilar keberlanjutan kami yang ketiga, Impact Beyond Banking," ujar Head of Group Strategic Marketing & Communications PT Bank DBS Indonesia Mona Monika.
Meningkatkan Literasi dan Inklusi Keuangan Perempuan Pengusaha Mikro di PerkotaanDalam dua dekade terakhir, perempuan Indonesia mencatat kemajuan signifikan di ranah publik dan sektor strategis, terutama melalui UMKM. Menurut data Kementerian UMKM, jumlah UMKM di Indonesia pada 2024 mencapai lebih dari 66 juta unit dan berkontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 61 persen atau senilai Rp9.580 triliun. Sekitar 99 persen dari total UMKM tersebut merupakan kategori usaha mikro dan 64 persen pelaku usaha dimiliki atau dikelola perempuan. Meski berperan penting dalam menggerakkan perekonomian nasional, Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2025 mencatat tingkat literasi dan inklusi keuangan perempuan masing-masing sebesar 65,58 dan 65,73 persen, sedangkan laki-laki masing-masing sebesar 67,32 dan 67,53 persen. Hal ini menegaskan perlunya penguatan literasi dan akses keuangan bagi perempuan agar lebih cermat dalam pengelolaan keuangan dan dalam mengakses produk dan layanan keuangan.
Selain itu, data dari Yayasan Mercy Corps Indonesia pada tahun 2022 menunjukkan hanya 51 persen perempuan pengusaha mikro dan kecil di perkotaan yang memiliki rekening aktif dan digunakan dalam 6 bulan terakhir karena literasi dan akses ke layanan keuangan yang terbatas. Minimnya kepemilikan aset, keterbatasan informasi, dan kurangnya pemahaman risiko membuat mereka sulit mengakses lembaga keuangan formal, terutama di era layanan berbasis digital. Padahal, 98 persen dari mereka sudah memiliki smartphone dan akses internet, hanya saja belum dimanfaatkan maksimal untuk mengembangkan bisnis, misalnya menggunakan aplikasi mobile banking (31 persen), dompet digital (30 persen), dan marketplace (32 persen).
"Yayasan Mercy Corps Indonesia memiliki misi membantu masyarakat pulih dari krisis dan menjadikannya peluang untuk memperbaiki kualitas hidup. Kami melihat dari banyak perempuan yang memiliki/mengelola usaha mikro dan kecil, mayoritas belum memiliki literasi keuangan dan akses produk dan layanan keuangan yang memadai. Padahal, literasi keuangan yang baik dapat membantu mereka mengambil keputusan bijak, mengurangi risiko, dan meningkatkan kesehatan dan ketahanan keuangan mereka. Itulah sebabnya kami sangat menyambut baik kolaborasi bersama DBS Foundation dan Bank DBS Indonesia, karena kami percaya kerja sama ini akan memperluas dampak positif sekaligus memberikan lebih banyak ruang bagi perempuan dan anak muda pemilik/pengelola usaha mikro dan kecil untuk berkembang," ucap Executive Director Yayasan Mercy Corps Indonesia Ade Soekadis.
Membuka Pintu Peluang untuk Kaum Muda Marginal

Director Of Programs Mercy Corps Indonesia Andi Ikhwan, Head Of Group Strategic Marketing & Communications PT Bank DBS Indonesia Mona Monika, dan Executive Director Plan Indonesia Dini Widiastuti dalam acara peresmian kerja sama DBS Foundation bersama Mercy Corps Indonesia dan Plan Indonesia di Jakarta, Rabu (15/10/2025).
"Kaum muda memegang peran penting sebagai agen perubahan sekaligus cerminan masa depan bangsa. Oleh karena itu, dukungan terhadap mereka adalah investasi bagi kemajuan bersama. Tantangan ketenagakerjaan dan keterbatasan akses kerja tidak seharusnya menjadi penghalang, melainkan pemicu bagi kita untuk bergerak mencari solusi. Melalui program literasi finansial dan peningkatan keterampilan kerja bersama DBS Foundation, kami berkomitmen membantu mereka lebih siap bersaing. Kami percaya, ketika pintu kesempatan dibuka seluas-luasnya, kaum muda akan tumbuh menjadi kekuatan transformasi yang membawa perubahan nyata," ungkap Executive Director Plan Indonesia Dini Widiastuti.
Berbagai inisiatif ini membawa DBS Bank Ltd (Bank DBS) meraih penghargaan World's Best Bank for Corporate Responsibility untuk yang kedua kalinya oleh Euromoney pada Juli 2025 lalu.(Agus S)