Senin, 24 November 2025

Masyarakat Dukung Sekjen Kemendagri Minta Bobby Nasution Evaluasi Para Pembantunya

Garda.id - Rabu, 08 Oktober 2025 16:54 WIB
Masyarakat Dukung Sekjen Kemendagri Minta Bobby Nasution Evaluasi Para Pembantunya
Direktur MATA Pelayanan Publik Abyadi Siregar (Foto: Istimewa)

Garda.id~Medan—Direktur MATA Pelayanan Publik Abyadi Siregar mendukung saran Sekretaris Jenderal (Sekjend) Kemendagri, Tomsi Tohir yang meminta Gubernur Sumut Muhammad Bobby Afif Nasution mengevaluasi para pembantunya, khususnya yang membidangi pengendalian inflasi di daerah. Sebab menurutnya, mereka itu tidak serius bekerja. Termasuk Badan Urusan Logistik (Bulog).

"Tingginya harga bahan pokok di Sumut ini kan sudah lama. Sudah Sejak Januari 2025. Tapi, apa yang mereka kerjakan selama ini? Sampai akhirnya inflasi di Sumut menjadi yang tertinggi di Indonesia hingga Sekjen Kemendagri menegur Pak Gubernur Sumut," tegas Abyadi Siregar, Rabu (08/10/2025).

Menurut Abyadi, tingginya inflasi di Sumut menjadi bukti nyata bahwa para pembantu Gubernur Sumut yang mengendalikan inflasi daerah, tidak bekerja dengan baik. Angkanya mencapai 5,32 persen secara tahunan (year on year/yoy). Ironisnya, angka inflasi Sumut jauh lebih tinggi dibanding Papua Pegunungan yang hanya di angka 3,55%.

"Bayangkan, inflasi di Sumut jauh lebih tinggi dari pada Papua Pegunungan. Padahal, jalur distribusi di Sumut jauh lebih bagus dibanding Papua Pegunungan. Jalur distribusi di Papua Pegunungan itu kan sangat berat. Infrastruktur jalannya tidak bagus. Makanya, ini sangat memalukan. Papua Pegunungan mengalahkan Sumut dalam mengendalikan inflasi," tegas Abyadi Siregar.

Baca Juga:
Karena itu, Abyadi Siregar menyarankan Gubernur Sumut tidak serta merta menerima laporan para pembantunya. "Jangan cepat percaya angka-angka yang dilaporkan para pembantu. Termasuk laporan para pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan Bulog dalam temu pers yang digelar Dinas Kominfo Sumut di Aula Dekranasda, Selasa (7/10/2025), perlu dicermati. Ya, harus ada chek and richek," kata Abyadi.

Dinas Ketahanan Pangan dan Hortikultura Sumut misalnya, pada temu pers itu menyampaikan, produksi Gabah Kering Giling (GKG) Sumut mencapai 2,7 juta ton atau setara 1,7 juta ton beras. Kebutuhan konsumsi masyarakat Sumut berpenduduk sekitar 15 juta jiwa hanya 1,2 juta ton per tahun. Untuk Oktober, menurut Dinas Ketahanan Pangan, produksi beras diperkirakan mencapai 145 ribu ton, sementara kebutuhan hanya 145,5 ribu ton.

Pada Juli 2025 lalu, media mengangkat berita gejolak harga bahan pokok di Sumut yang sangat mencekik leher. Hal ini seiring dengan banyaknya keluhan masyarakat akibat tingginya kenaikan bahan kebutuhan pokok.

Untuk mengkonfirmasi penyebab gejolak harga tersebut, terutama harga beras, sejumlah wartawan menghubungi Dinas Perindustrian, Perdagangan, Energi dan Sumber Daya Mineral (Perindag ESDM) Sumut, Kepala Dinas Katahanan Pangan dan Hortikultura Sumut Rajali dan Badan Urusan Logistik (Bulog) Sumut Budi Cahyanto.

Namun sayangnya, penjelasan ketiga instansi yang sangat berperan mengendalikan inflasi daerah itu, tidak menjawab persoalan tingginya harga bahan pokok. Harga bahan pokok, terutama beras, tetap merangkak naik. Jauh dari Harga Eceran Tertinggi (HET) yang hanya sekitar Rp 14.100/kg untuk beras medium. Sementara harga di tingkat pedagang eceran sudah mencapai Rp 16.000-Rp 17.000 per kg.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan (Ketapang) Sumut Rajali saat dikonfirmasi ketika itu, hanya menjawab agar ditanya saja Bulog. "Tanya aja Bulog. Sekarang Bulog sewa gudang di mana-mana," jelas Rajali Ketika itu. Kepala Bulog Divre Sumut Budi Cahyanto, saat dikonfirmasi, justru slow respon.

Sementara, Dinas Perindustrian, Perdagangan dan ESDM Provinsi Sumut melalui Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri (PDN) Charles Situmorang, ketika itu menjelaskan, bahwa dalam rangka menstabilkan harga bahan pokok, pihaknya turun ke lapangan untuk mencek. "Kami berkordinasi dengan Bulog dan instansi lain," jelas Charles Situmorang.

"Atas dasar itulah, saya sangat mendukung masukan dari Sekjend Kemendagri, Tomsi Tohir yang meminta Gubernur Sumut Muhammad Bobby Afif Nasution mengevaluasi para pembantunya, khususnya yang membidangi pengendalian inflasi di daerah," tegas Abyadi Siregar.(Agus S)

Baca Juga:

Editor
: Garda.id
SHARE:
 
Tags
 
Berita Terkait
Gubernur Sumut Bobby Nasution Temui Guru SMK 1 Kutalimbaru yang Dilaporkan Orang Tua Siswa
Gubernur Bobby Nasution Hadiri Wisuda Sarjana Univa Medan, Harapkan Kontribusi Alumni untuk Kemajuan Sumut
1.037 ASN dan Non ASN di Pemprov Sumut Diduga Terlibat Judi Online, Gubernur Bobby Sebut Sedang Pengecekan dari Kapan Bermain Hingga Transaksi
NGO Batang Toru Teken MoU dengan Pemerintah Perkuat Fungsi Konservasi Keanekaragaman Hayati
NGO Batang Toru Teken MoU dengan Pemerintah Perkuat Fungsi Konservasi Keanekaragaman Hayati
21.353 Orang Nonton Lima Laga PSMS yang digelar di Stadion Utama Sumut
 
Komentar