Acara deklarasi yang digelar di Aobi Café, Medan, ini berlangsung penuh semangat dan kekeluargaan. Dalam sambutannya, Rianto SH MH yang akrab disapa Anto Genk mengajak seluruh hadirin untuk bersama-sama berperan aktif dalam mewujudkan cita-cita menjadikan Indonesia sebagai bangsa yang kaya dan sejahtera.
> "Mari kita ikut berperan bersama menjadikan Indonesia kaya raya," ujar Anto Genk dalam orasinya yang disambut tepuk tangan meriah peserta deklarasi.
Menariknya, dalam kesempatan tersebut, Anto Genk juga membacakan sebuah puisi berjudul "Bapak Menangis" karya Porman Wilson Manalu. Puisi tersebut menggambarkan pergulatan batin seorang tokoh yang menghadapi kenyataan pahit akibat keserakahan dan penyalahgunaan kekuasaan.
Berikut penggalan puisi yang dibacakan Anto Genk:
bapak, mengapa menangis?
sudah kuingatkan jangan makan aspal
jangan makan semen nanti jadi bebal
dan kau bilang: itu hanya akal-akalan
masih menangis?
karena kau disebut bandit berdasi
melahap apa saja termasuk retribusi
dan kau bilang: palu vonis bisa dibeli
Acara tersebut juga dihadiri sejumlah tokoh daerah dan aktivis masyarakat, di antaranya Parlindungan Purba, Datuk Adil, Ahmad Arif, Rofihan, Ruslan, Anuar, dan Jaforman, yang turut menyatakan dukungan terhadap visi besar GK BRI untuk membangun kesejahteraan rakyat Indonesia melalui kolaborasi lintas sektor.