Menurut Azmi, dugaan penyimpangan dalam penjualan aluminium milik BUMN strategis itu sudah lama bergulir dan telah menimbulkan keresahan publik. Ia menilai, lambatnya penanganan kasus tersebut berpotensi membuka ruang spekulasi bahwa ada aktor kuat yang "diselamatkan".
"Kejatisu harus segera mengumumkan siapa yang bertanggung jawab. Proses hukum tidak boleh tajam ke bawah, tumpul ke atas. Jika alat bukti sudah kuat, tetapkan tersangka. Publik menunggu langkah tegas Kejaksaan," ujar Azmi Hadly dalam keterangannya.
Baca Juga:
Azmi juga menyoroti bahwa PT Inalum sebagai perusahaan strategis negara tidak bisa dibiarkan menjadi ladang permainan mafia internal maupun eksternal. Bila kasus ini tidak dituntaskan, menurutnya, ini akan mencoreng wibawa penegakan hukum dan memperkuat dugaan adanya praktik koruptif yang sistematis di tubuh perusahaan.
Ia mendesak Kepala Kejatisu agar bertindak transparan, profesional, dan tidak pandang bulu dalam menindak siapa pun yang diduga terlibat, baik dari pihak manajemen, oknum pejabat terkait, maupun pihak swasta yang diuntungkan dari skema penjualan aluminium tersebut.
Hingga kini, Kejatisu belum merilis nama calon tersangka maupun perkembangan signifikan terkait proses penyidikan. Sementara itu, publik menunggu langkah konkrit untuk membuktikan bahwa penegakan hukum benar-benar dijalankan tanpa kompromi.
Baca Juga:Kasus ini diperkirakan akan terus menjadi sorotan, mengingat nilai ekonomi aluminium yang sangat besar dan posisinya sebagai aset negara yang semestinya dikelola dengan penuh integritas.red