Alexander diperiksa bukan dalam kapasitasnya sebagai Kadis Pendidikan, melainkan terkait jabatannya sebelum diangkat Gubernur Sumut Bobby Nasution. Ia sebelumnya menjabat Kadis Perkim CKTR Kota Medan, instansi yang membawahi proyek Rusunawa yang kini menjadi sumber dugaan korupsi.
Proyek Rusunawa yang Bermasalah
Baca Juga:Informasi yang dihimpun Waspada.id menyebutkan, objek penyelidikan Kejari Belawan mencakup dua proyek Rusunawa:
Rusunawa Seruwai, Medan Labuhan
Rusunawa Kayu Putih, Medan Deli
Kejaksaan: Masih Tahap Penyelidikan
Kasi Intel Kejari Belawan, Daniel Setiawan Barus, ketika dikonfirmasi Jumat (21/11/2025) pagi, membenarkan pemeriksaan terhadap Alexander.
Baca Juga:> "Kemarin yang bersangkutan hadir untuk dimintai keterangan. Kasus tersebut masih penyelidikan kami. Masih lid," ujarnya singkat.
Jawaban yang pendek—namun sarat makna—menandakan bahwa kejaksaan belum ingin membuka banyak informasi ke publik. Namun pemeriksaan pejabat setingkat kepala dinas sudah cukup menggambarkan bahwa kasus ini bukan perkara sepele.
Upaya konfirmasi kepada Alexander Sinulingga tidak membuahkan hasil. Pesan WhatsApp yang dikirim Waspada.id hanya centang satu, memperlihatkan tidak ada respons dari pejabat yang kini berada di lingkaran kekuasaan Gubernur Sumut tersebut.
Sikap bungkam ini tentu memunculkan tanda tanya. Apakah Alexander menghindar karena merasa terpojok? Atau justru ada sesuatu yang lebih besar yang masih disembunyikan di balik proyek Rusunawa?
Baca Juga:Jejak BPK, Pintu Masuk Pengungkapan
Temuan BPK RI ini menjadi pintu masuk penting bagi aparat penegak hukum. Nilai potensi kerugian negara yang hampir mencapai Rp800 juta menunjukkan bahwa masalah ini bukan sekadar kesalahan administrasi, tetapi berpotensi mengarah pada tindakan koruptif dalam proses pembangunan maupun pengelolaan anggaran.
Publik kini menunggu:
Apakah Kejari Belawan berani melangkah lebih jauh?
Apakah kasus ini akan menyeret nama-nama lain di Dinas Perkim CKTR pada periode Alexander menjabat?
Kasus ini dipastikan masih akan bergulir. Dan publik berhak tahu, siapa sesungguhnya yang bermain di balik proyek hunian rakyat tersebut.red
Baca Juga: