
Media | Garda.id
Dari pantauan Lembaga Independen Pemerhati Pembangunan Sumatera Utara ( LIPPSU), Sabtu, 26/11/2022. Terlihat saat ini sepanjang "Jalan lintas Umum jalan Nasional Langkat, mulai Bts Deli Serdang sampai Bts Provinsi Aceh Remuk, berlobang, keriting dan retak retak."
Hal ini disampaikan Azhari A. M Sinik, Direktur Eksekutif LIPPSU, Minggu 26/11/2022
Dari pantauan yang kita perhatikan pada Sabtu semalam di lokasi jalan Nasional Langkat, dari mulai Wilayah batas Deli Serdang sampai dengan Jembatan Stabat dilokasi Jalan tersebut penuh dengan ratusan lobang di badan jalan, sedangkan badan jalan dan bahu jalan lebih kurang ada 600 meter kondisi jalan keriting. Jelas Azhari Sinik.
Lepas dari lokasi tersebut, dari bts gohor lama, sepanjang jalan menuju Hinai sedikit berlobang dan badan jalan sedikit retak retak. Jelasnya.
Lepas dari bts Hinai memasuki kws lintas Tanjung Pura sampai memasuki bts Gebang, kondisi lokasi badan jalan ini sangat remuk dan sangat parah penuh dengan ratusan lobang lobang kecil besar serta retak dan keriting. Sebut Azhari Sinik.
Kondisi jalan kws lintas gebang menuju Pangkalan Brandan masih agak baik dan sedikit mantap, kata Azhari Sinik.
Memasuki kws batas Pangkalan Brandan menuju bts Kws Pangkalan Susu, lokasi badan jalan ini, tidak ubah dengan kondisi badan jalan
pada wilayah kws lintas Tanjung Pura. Ungkapnya.
Begitu juga kita memasuki bts wilayah kws badan jalan Pangkalan Susu menuju batas kws wilayah Besitang sampai ke perbatasan, kondisi badan jalan juga penuh dengan berlobang. Katanya lagi.
Kita sangat prihatin dengan kondisi Jalinsum Jalan Nasional Langkat tersebut, yang Remuk dengan beribuh lobang dan keriting tanpa adanya drainase, dengan kondisi jalan yang sangat buruk dan gelap d malam hari. Hal sangat membahayakan bagi pengguna jalan terutama pada kenderaan roda dua, cetus Azhari Sinik.
Kita sangat sesalkan sekali, tidak tanggap dan tidak adanya kepedulian Balai Jalan Nasional Kementerian PUPR dalam menyikapi kondisi keadaan Jalinsum Langkat di Provisi Sumatera Utara, padahal alokasi Anggaran pemeliharaan Jalan Lintas Umum pada APBN 2022 Kementerian PUPR Ratusan Milyar Rupiah, di kemanakan dana tersebut, apa di telan mereka, cetus Azhari Sinik.
Disamping itu kita juga sangat menyesalkan sikap Pemerintah Provinsi Sumatera Urara, terutama Dinas BMBK tidak peduli dengan kondisi Jalinsum tersebut, apalagi saya dengar Bapak Edy Rahmayadi selaku Gubernur Sumatera Utara sangat sering melalui jalinsum tersebut menuju Besitang, masak pak Edy tidak merasai dan melihat kondisi Jalinsum tersebut, inikan aneh, belum lagi jalan Provinsi yang di alokasikan 2,7 T dalam APBD SU menuai banyak masalah, "wajar kita desak Pak Edy segera mencopot Kadis BMBK SU, kesimpulan kita hari ini Sumut Menuai Infrastruktur Buruk" tegas Azhari Sinik mengakhiri.rel