Ist |
JAKARTA | Garda.id
Buku Biografi Politik Ketua MPR RI ke-16 Bambang Soesatyo akan segera diluncurkan di Hari Ulang Tahunnya ke-62 pada 10 September 2024 mendatang di Jakarta. Buku berjudul 'Biografi Politik Bambang Soesatyo, Pemimpin Adaptif di Era Disrupsi' ini ditulis oleh rekan-rekan wartawan Bamsoet ketika masih bekerja di Harian Prioritas dan merupakan buku biografi kedua setelah 'Dari Wartawan ke Senayan' yang dirilis tahun 2018.
Rencananya peluncuran buku 'Biografi Politik Bambang Soesatyo, Pemimpin Adaptif di Era Disrupsi' dilaksanakan tanggal 10 September 2024, bersamaan dengan peluncuran dua buku karya Bamsoet lainnya 'Legacy MPR RI Periode 2019-2024, Pilar Demokrasi dan Landasan Hukum Negara' serta 'Empat Pilar MPR RI: Strategi Konsensus Kebangsaan Menyongsong Bonus Demografi'.
Selain dua buku karyanya, dihari yang sama juga diluncurkan dua buku bahan ajar ilmu hukum berjudul 'Politik Hukum dan Kebijakan Publik' serta 'Pembaruan Hukum' yang akan dibagikan gratis kepada para mahasiwa pascasarjana tempatnya mengajar di Universitas Borobudur, Universitas Trisakti, Universitas Jayabaya dan Universitas Pertahanan RI (UNHAN).
"Buku 'Biografi Politik Saya yang kembali ditulis oleh teman-teman seperjuangan saat menjadi wartawan di lapangan, diharapkan dapat menjadi sumber inspirasi dan motivasi bagi generasi muda yang bercita-cita untuk terjun ke dunia politik. Pelajaran yang dapat diambil bahwa keberhasilan dalam politik tidak hanya ditentukan oleh kekuatan atau kekuasaan semata, tetapi juga oleh kemampuan untuk terus belajar, beradaptasi, dan berinovasi," ujar Bamsoet di Jakarta, Selasa (3/9/24).
Ketua DPR RI ke-20 dan Ketua Komisi III DPR RI ke-7 bidang Hukum, HAM, dan Keamanan ini menjelaskan, buku 'Biografi Politik Bambang Soesatyo, Pemimpin Adaptif di Era Disrupsi' bukan sekadar rangkaian kisah jatuh bangun perjalanan dirinya. Lebih dari itu, buku ini merupakan refleksi dari sebuah perjalanan hidup yang penuh dengan pelajaran berharga. Setiap bab dari buku ini mengandung nilai-nilai yang dapat dijadikan pedoman bagi siapa saja yang ingin memahami dinamika politik di Indonesia, khususnya di era disrupsi yang menuntut kemampuan adaptasi tinggi.
"Melalui berbagai bab dalam buku ini, pembaca diajak untuk melihat tidak hanya sisi publik dari seorang Bamsoet. Tetapi juga sisi personal yang menunjukkan bagaimana nilai-nilai persahabatan, kejujuran, daya juang dan prinsip-prinsip yang dipegangnya sejak kecil terus menjadi landasan dalam setiap langkah dan keputusannya," kata Bamsoet.
Ketua Dewan Pembina Depinas SOKSI (Ormas Pendiri Partai Golkar) dan Kepala Badan Polhukam KADIN Indonesia ini menerangkan, buku biografi politik diawali dengan penggambaran latar belakang keluarga dan masa kecil Bamsoet. Lahir dan dibesarkan di sebuah lingkungan asrama tentara yang menanamkan nilai-nilai ketekunan, kerja keras, dan integritas, Bamsoet telah menampilkan karakter 'anak kolong' yang kuat sejak usia muda.
Selanjutnya, buku ini menyajikan kisah bagaimana Bamsoet memulai kariernya di dunia jurnalistik dan media. Pengalaman-pengalaman yang diperolehnya selama berkarier di media massa memainkan peran penting dalam membentuk pandangan politiknya.
"Dalam perjalanan politik saya bergabung dengan Golongan Karya (Golkar), salah satu partai politik terbesar dan paling berpengaruh di Indonesia. Dalam buku ini diuraikan dengan rinci proses adaptasi, kontribusi, bagaimana saya menghadapi tantangan serta berkembang di tengah dinamika internal Partai Golkar," urai Bamsoet.
Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila dan Wakil Ketua Umum FKPPI ini menambahkan, buku ini juga mengupas salah satu puncak karier politik Bamsoet ketika terpilih sebagai ketua DPR RI hingga ketua MPR RI. Sebuah posisi yang sangat penting dan strategis dalam sistem pemerintahan Indonesia. Buku ini memberikan gambaran mendalam tentang perjalanan Bamsoet menuju posisi tersebut, termasuk tantangan yang dihadapinya selama proses pemilihan.
"Selain itu, buku ini juga mengulas pada periode masa jabatan saya sebagai ketua MPR, sebuah lembaga yang memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan kekuasaan di Indonesia. Pembaca akan melihat bagaimana saya membawa inovasi dalam menjalankan tugas, terutama dalam menghadapi era disrupsi yang penuh dengan tantangan global dan nasional," pungkas Bamsoet. Red