Ist |
Garda.id | Tata Cara Wilujengan Kejawen
Purwadi Ketua LOKANTARA
A. Wilujeng rahayu
Tata cara wilujengan kejawen ing Parangkusumo dengan sesaji jangkep genep genah. Upacara labuhan ageman Sunan Amangkurat Agung. Mapan ing tepining gisik samudera Kidul. Tepatnya di pantai Parangkusumo, pada hari Ahad yang baik. Demi keselamatan masyarakat.
Sesaji wilujengan sesuai paugeran. GKR Dra Wandansari Koes Moertiyah M.Pd memimpin langsung jalannya upacara adat. Pangageng sasana wilapa Karaton Surakarta Hadiningrat disertai segenap kabinet bebadan. Abdi dalem purwo kinanthi menyiapkan ubarampe. Prajurit doropati, prawira Anom dan jayeng astra mengawal. Suasana gumyak sigrak semanak penak enak.
Organ binaan Sasana Wilapa juga aktif melakukan tugas. Semisal para siswa pasinaon tata busana. Mereka datang dari Malang, Kediri, Blitar, Malang, Ngawi, Madiun, Surabaya, Nganjuk, Pacitan dan Trenggalek. Pendherek dari Jawa Timur begitu semangat. Dengan tekat nguri uri budaya Jawi. Rum kuncaraning bangsa dumunung ing luhuring budaya.
Abdi dalem dari Pati, Kudus, Demak, Semarang, Purwodadi, Tegal, Banyumas, Cilacap, Kebumen, Banjarnegara dan Jepara siap untuk sumbangsih. Umumnya terhimpun dalam paguyuban abdi dalem kawula Karaton Surakarta atau PAKASA. Organisasi yang berdiri pada tanggal 29 Nopember 1931 ini ngrembaka. Punya sesanti setya saraya rumeksa.
Pambiwara merupakan lembaga yang mengelola pendidikan. Meliputi kawruh gendhing, protokol, busana, sejarah, adat istiadat. Diasuh oleh KPH Lintang Sasongko atau Drs Bambang Irawan M.Si. Dosen UNY yang ahli budaya seni. Lewat kursus reguler kegiatan budaya berlangsung sesuai dengan paugeran. Lebih dari 34 lulusan telah berkiprah dalam masyarakat. Kali ini mereka terlihat dalam meluhurkan asma Kanjeng Sinuwun Amangkurat Tegal Arum.
Cepuri Parangkusumo dipercaya sebagai tempat pertemuan Kanjeng Ratu Kidul dengan Panembahan Senapati. Raja Mataram dan keturunan diyakini menjalin pernikahan dengan Ratu pantai selatan. Karaton Surakarta Hadiningrat menghormati Kanjeng Ratu Kidul dengan beksan bedaya Ketawang. Tari sakral yang punya gladhen tiap hari Selasa Kliwon. Kegiatan sakral ini berlangsung turun tumurun.
Istana Ratu Kidul bernama Soko Domas Bale Kencono. Kraton yang indah permai. Terbuat dari emas intan berlian. Cahaya mengkilap. Bersinar gemerlap. Dijaga oleh para prajurit. Yakni Nyai Roro Kidul. Berbusana ijo lembayung. Bekendaraan kuda sembrani. Tiap Selasa Kliwon datang ke Panggung Sangga Buwana.
Pakasa Nganjuk dipimipin Kanjeng Sukoco. Jepara dipimipin Kanjeng Bambang Hadiningrat. Pati dipimipin Kanjeng Mulyono. Dari Pasinaon ada Bu Windari, Mbak Wulan, Mbak Nana, Mbak Puspa dan Mbak Ayu. Peduli para mekaring kabudayan.
Ngalap berkah saking Sinuwun Amangkurat Tegal Arum. Narendra Mataram tahun 1645 - 1677. Raja hebat yang berbudi luhur.
B. Belajar di Manca Negara
Kerajaan Mataram mengalami masa keemasan. Rajanya bernama Sunan Amangkurat. Pernah belajar di Perancis tahun 1933. Selama tinggal di Paris selalu mengamati tata kota.
Dinamika masyarakat Eropa memberi inspirasi. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dipelajari dengan teliti. Industri berkembang pesat. Seni budaya berjalan harmonis. Kelak hasil belajar di Eropa ini diterapkan Sunan Amangkurat ketika memimpin Mataram tahun 1645 - 1677. Proses belajar di manca negara berguna dalam kepemimpinan kerajaan Mataram.
Atas beasiswa negara Perancis yang dipimpin Raja Louis IV, Sunan Amangkurat berkeliling Eropa. Meliputi negeri Inggris, Jerman, Netherland, Portugal dan Spanyol. Masing -masing negara memiliki keunggulan. Sunan Amangkurat punya kesempatan untuk menambah wawasan. Pengalaman dari manca negara sungguh penting buat membangun negeri Mataram. Ketrampilan dan kecerdasan Sunan Amangkurat sungguh memiliki daya pesona. Untuk mendapatkan beasiswa tentu melalui seleksi yang ketat.
Perkenalan Amangkurat dengan tokoh ilmuwan Eropa sangat beragam. Misalnya John Locke yang ahli tata negara. Tahun 1662 diundang ke Tidar Magelang untuk memberi pelatihan trias politika. Tahun 1673 Issac Newton seorang ahli matematika dan fisika diundang ke Randudongkal Pemalang. Amangkurat menyelenggarakan pelatihan tentang gravitasi bumi. Jaringan sosial ini memperlancar kemajuan.
Koneksi perlu dibina dengan baik. Bekal Amangkurat selama belajar di Eropa dirasa cukup. Lantas melanjutkan belajar di Turki, Mesir dan Bagdad. Sultan Agung selaku orang tua sangat bangga. Kanjeng Ratu Batang selaku ibu terus memberi dorongan. Kedua orang tua Sunan Amangkurat memang peduli pendidikan.
Industri Eropa yang maju diterapkan Sunan Amangkurat. Misalnya mendirikan pabrik kecak di Purwodadi Grobogan. Pabrik Trasi di Lasem Rembang. Pabrik marmer di Tulungagung. Ukir ukiran di Jepara. Pabrik brem Madiun, pabrik krupuk udang di Sidoarjo.
Bidang pertambangan diterapkan Amangkurat. Misalnya perusahaan tambang minyak tanah di Cepu dan Bojonegoro. Tambang emas di Pancurendang Ajibarang Banyumas. Tambang besi di Cilacap. Negara Mataram makin jaya makmur.
Modal besar digunakan oleh Sinuwun Amangkurat Amal. Ibukota Mataram pindah dari Plered ke Kartasura. Memerintah tahun 1677 - 1703. Trah Pangeran Pekik Surabaya memberi dorongan penuh. Mataram Kartasura makin maju kuncara.
Hasil tambang emas dari Pancurendang Ajibarang Banyumas berlimpah ruah. Biaya ibukota yang pindah memang besar. Keluarga Adipati Pekik memberi sumbangan biaya. Terutama dari usaha pelabuhan Tanjung Perak, usaha pabrik garam dan migas Cepu.
Sunan Amangkurat memberi warisan berharga. Layak dikenang sepanjang masa. Biografi Raja Amangkurat Tegal Arum perlu diketahui oleh generasi muda. Kinarya tepa palupi.
C. Biografi Amangkurat
1. Tahun 1614 Amangkurat lahir di Kotagedhe Yogyakarta. Ayahnya Sultan Agung, ibunya Ratu Batang. Dengan nama Raden Mas Sayiddin. Putra Mahkota Kraton Mataram ini memiliki bakat kepemimpinan yang cemerlang.
2. Tahun 1620 Amangkurat diterawang ahli nujum. Sejak kecil tampak sifat yang ramah tamah, pemurah, welas asih, sopan santun, tata krama, cerdas cermat, pintar trampil, unggul bijak bestari. Begitulah terawangan ahli nujum dari Peguron Empu Supa Tuban.
3. Tahun 1621 Amangkurat belajar diasuh oleh Ratu Banuwati cucu Joko Tingkir atau Sultan Hadiwijaya raja Pajang di Pengging Boyolali.
4. Tahun 1623 Amangkurat dididik oleh Ratu Retno Jinoli dan Syekh Jangkung Saridin. Sekolah PAUD di pereng Gunung Kendheng Nglandoh Kayen Pati.
5. Tahun 1625 Amangkurat belajar agama di Pondok Pesantren Besuk Pasuruan. Diantar oleh Kanjeng Ratu Pandansari istri Pangeran Pekik Bupati Surabaya.
6. Tahun 1628 Amangkurat belajar ilmu Kejawen di padepokan Joyoboyo yang dikelola oleh Raden Mas Panji Kusuma di Ngadiluwih Kediri.
7. Tahun 1628 Amangkurat belajar agama di Peguron Sunan Kalijaga Kadilangu Demak.
8. Tahun 1629 Amangkurat belajar sejarah pada Ki Ageng Tarub dan Ki Ageng Sela di Purwodadi Grobogan.
9. Tahun 1632 Amangkurat belajar demografi di Tanjungpinang dan kota Tamasek Johor Singapura.
10. Tahun 1633 Amangkurat belajar ilmu sosiologi dan politik di Universitas Teknik Istanbul Turki.
11. Tahun 1630 Amangkurat belajar tata kota dan menejemen pemerintahan di Paris . Atas beasiswa raja Louis IV Perancis.
12. Tahun 1635 Amangkurat naik haji di Mekkah bersama dengan rombongan alim ulama Sumenep Madura.
13. Tahun 1637 Amangkurat mendirikan usaha mebel ukir ukiran di Sukodono Tahunan Jepara.
14. Tahun 1638 Amangkurat mendirikan usaha pabrik trasi dan bumbu masak di Lasem Rembang.
15. Tahun 1639 Amangkurat mendirikan usaha pabrik brem dan jajan pasar di Madiun.
16. Tahun 1640 Amangkurat mendirikan sekolah pelayaran dan maritim di kabupaten Tegal.
17. Tahun 1643 Amangkurat mendirikan yayasan Yatim Piatu di Lesmana Ajibarang Banyumas.
18. Tahun 1643 Amangkurat membuat yayasan pendidikan untuk anak yatim piatu di Brosot Kulonprogo.
19. Tahun 1644 Amangkurat menikah dengan Ratu Mas putri Pangeran Pekik di Surabaya. Wafat dan dimakamkan di Pajimatan Girilaya. Pernikahan dengan Ratu Mas Surabaya lahir Raden Rahmat atau Amangkurat II.
20. Tahun 1645 Amangkurat dinobatkan sebagai raja Mataram yang beribukota di Plered.
21. Tahun 1646 Amangkurat menikah dengan Ratu Wiratsari atau Ratu Kencono, putri Pangeran Kajor dari Pajang. Nanti lahir Raden Drajad atau Paku Buwana I.
22. Tahun 1648 Amangkurat membangun pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.
23. Tahun 1654 Amangkurat membangun Pelabuhan Tanjung Kodok Lamongan.
24. Tahun 1656 Amangkurat membangun Bendungan Serayu di Purbalingga.
25. Tahun 1657 Amangkurat membangun pusat kuliner di Ungaran Semarang.
26. Tahun 1658 Amangkurat membangun Pelabuhan Tanjung Emas Semarang.
27. Tahun 1659 Amangkurat mengembangkan tanaman kopi di Kembang Ungaran Semarang.
28. Tahun 1660 Amangkurat meresmikan industri kilang minyak di Bedander Bojonegoro.
29. Tahun 1661 Amangkurat membangun industri logam di Kudus.
30. Tahun 1662 Amangkurat mengundang John Locke, ahli ilmu sosial politik di Plikon Trasan Magelang. Para aparat Mataram diberi ceramah tentang teori politik trias politica.
31. Tahun 1664 Amangkurat membangun gedung seni di Pantai Genjeran Surabaya.
32. Tahun 1666 Amangkurat mengembangkan tanaman agrobis di lereng Semeru Malang.
33. Tahun 1668 Amangkurat mengembangkan garam yodium di Pamekasan Madura.
34. Tahun 1669 Amangkurat membangun pasar lelang ikan di Sampang Madura.
35. Tahun 1670 Amangkurat membangun industri topi di Bangkalan Madura.
36. Tahun 1672 Amangkurat membangun industri gula merah dan batu bata di Karanggayam Kebumen.
37. Tahun 1673 Amangkurat membangun kawasan industri logam timah, baja dan nikel di Sidoarjo.
38. Tahun 1773 Amangkurat mengundang Issac Newtown, ahli matematika. Kedatangan Issac Newtown dari Eropa untuk ceramah pejabat Mataram di Randu Dongkal Pemalang.
39. Tahun 1674 Amangkurat membangun kantor promosi wisata di Batu Raden. Bersamaan itu pula dibangun industri emas di Wangon Banyumas.
40. Tahun 1674 Amangkurat membangun Rumah sakit umum dan pelayanan kesehatan di Salatiga.
41. Tahun 1675 Amangkurat membuka kantor di Istana kedhaton Pamase Lesmana Ajibarang Banyumas. Maka mendapat gelar Sunan Amangkurat Banyumas.
42. Tahun 1676 Amangkurat membangun rumah sosial di Gumelem Susukan Banjarnegara.
43. Tahun 1676 Amangkurat membuat kantor pertolongan buat orang miskin di Karanggayam Kebumen.
44. Tahun 1677 Amangkurat wafat di Lesmana Ajibarang Banyumas. Saat itu Amangkurat sedang menyantuni orang miskin dan anak terlantar. Alim ulama lantas mengadakan tahlilan.
45. Tahun 1677 tanggal 13 Juli 1677 Amangkurat dimakamkan di Pakuncen Adiwerna Tegal. Maka disebut Amangkurat Tegalarum.
46. Tahun 1678 rakyat Mataram di Kartasura mengangkat Amangkurat sebagai Pahlawan Agung. Maka disebut Amangkurat Agung.
47. Tahun 1755 Amangkurat dianugerahi gelar Bapak Maritim saat konferensi yang dipimpin Paku Buwana lll di Kendal.
48. Tahun 1815 Rafles memugar makam Sinuwun Amangkurat yang dibantu segenap abdi dalem Kraton Surakarta.
49. Tahun 1940 Paku Buwana XI membangun Masjid di kompleks makam Amangkurat sebagai sarana tempat ibadah.
50. Tahun 2022 Pangageng dan Sentana Kraton Surakarta melakukan tara cara di Pajimatan Pakuncen Adiwerna Tegal.
Sumber.
Babad Wilangan, Kyai Gitosaroyo,
Carik Kartasura.