Dr. Teguh Santosa Hadiri Peringatan Ulang Tahun ke-75 Aktivis Senior Hariman Siregar, Ini Pesannya

Share:
CEO RMOL Group sekaligus Ketua Umum Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI), Dr. Teguh Santosa, menghadiri peringatan ulang tahun ke-75 tokoh pergerakan dan aktivis senior dr. Hariman Siregar.ist

Jakarta | Garda.id

Pendiri RMOL Group Dr. Teguh Santosa, menghadiri peringatan ulang tahun ke-75 tokoh pergerakan dan aktivis senior dr. Hariman Siregar. Acara berlangsung hangat dan penuh makna pada Kamis malam (1/5) di Restoran Madame Delima, Menteng, Jakarta Pusat.

Lahir di Padang Sidempuan, 1 Mei 1950, Hariman dan keluarga pindah ke Jakarta tahun 1960. Tahun 1968 dia masuk Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI) dan menjadi Ketua Dewan Mahasiswa UI di tahun 1973.


Setelah sempat mendekam di Rumah Tahanan Militer (RTM) Budi Utomo menyusul peristiwa Malapetaka 15 Januari 1974 (Malari), Hariman akhirnya diwisuda serta mendapatkan ijazah asli di tahun 1977.


Peringatan ulang tahun Hariman tadi malam diinisiasi Bupati Langkat Bursah Zarnubi dan Ketua Dewan Direktur GREAT Institute Syahganda Nainggolan. Digelar di restoran Madame Delima, Menteng, kegiatan ini dibungkus dengan tema “Merajut Persaudaraan” dan dihadiri begitu banyak aktivis lintas wehrkreise. 


Presiden Prabowo yang dihubungi melalui video call oleh Wakil Ketua DPR Prof. Sufmi Dasco Ahmad juga mengucapkan selamat ulang tahun kepada Hariman. Mereka berdua berteman sejak lama.   


“Bang Hariman adalah payung semua aktivis,” ujar Syahganda membuka kegiatan.


“Semua yang hadir di sini punya kisah dengan Bang Hariman Siregar,” sambung Syahganda.


Prof. Dasco juga bicara.


“Mari kita doakan semoga Bang Hariman sehat dan panjang umur, dan dapat terus membimbing kita,” ujar Dasco yang tak mau berpanjang-panjang memberikan sambutan karena panggung tadi malam, katanya, adalah punya Hariman.


Setelah menyanyikan lagu selamat ulang tahun, Hariman memadamkan nyala api lilin dengan menepukkan kedua tangannya. Potongan kue ulang tahun diberikannya kepada tiga tokoh: Bursah Zarnubi, Prof. Dasco, dan Utusan Khusus Presiden Raffi Ahmad.


Sebelum mematikan nyala api liling dan memotong kue, Hariman didaulat memberikan sambutan. 


“Usia saya habis di 64 tahun,” katanya mengutip lagu Beatles, “When I’m 64”. 


“Di atas 64 tahun itu hidup dari bulan ke bulan. Setelah ini (75 tahun) kita seminggu-seminggu aja,” ujar Hariman disambut tawa aktivis yang hadir.


Maksudnya, sambung Hariman, kita benar-benar tidak tahu apa yang akan terjadi. Apalagi hari-hari ini, di saat seluruh dunia sedang mengalami format ulang atau reformasi. Uncertainty, sebutnya, menjadi karakter utama.rrel

Share:
Komentar

Berita Terkini