![]() |
Seniman Medan Dukung Pentas Seni.ist |
Medan — Pesta Seni Medan yang akan digelar pada 1 hingga 5 Juli 2025 dipastikan bukan sekadar perayaan, tetapi juga menjadi ruang ekspresi bagi masyarakat. Salah satu sorotan utama adalah agenda puisi terbuka yang digagas para seniman Medan sebagai wadah bebas berekspresi, menyuarakan rasa, kritik, harapan, dan cinta terhadap kota tercinta.
Kegiatan ini diinisiasi oleh para seniman ternama seperti Afrion, Yondik Tanto, Rianto SH MH, Yunus Rangkuti, Nasir Efas, Togu Sinambela, Syarial Pelani, Munir Nasution, Akoboy, Guntara, dan Imran Amri, dalam diskusi santai bertajuk Kongko-Kongko Seniman Medan. “Puisi terbuka bukan hanya panggung seniman, tapi ruang bagi siapa saja — pelajar, pedagang, guru, buruh, hingga anak-anak muda — untuk bicara lewat kata,” ujar Afrion, Rabu 25 Juni 2025, didampingi Yondik Tanto.
Dengan dukungan penuh dari Wali Kota Medan, Rico Waas, acara ini menjadi salah satu bagian penting dari rangkaian HUT Kota Medan yang ke-435. Waas menyatakan antusiasmenya terhadap kegiatan tersebut, menyebut seni sebagai “napas kehidupan kota yang hidup.”
Para seniman juga mendorong Pemko Medan untuk membentuk lembaga resmi seperti Dewan Kesenian Medan atau Dewan Kebudayaan agar kegiatan seni tak hanya hidup saat perayaan, namun berkelanjutan dan terorganisir. “Kami ingin Medan jadi kota yang memberi ruang nyata bagi warganya untuk bersuara, dan puisi terbuka adalah langkah awal,” ungkap Yunus Rangkuti.
Puisi terbuka akan digelar di beberapa titik ruang publik, termasuk taman kota dan panggung terbuka, agar dapat diakses seluruh lapisan masyarakat.
Ajakan pun disampaikan kepada seluruh warga: datang, saksikan, dan ikut bersuara melalui bait dan kata — karena puisi adalah suara warga Medan.red