Padangsidimpuan | Garda.id
Suasana di Jalan Mawar, Kecamatan Padangsidimpuan Selatan, mendadak ramai dan penuh perhatian warga. Pasalnya, rumah milik Akhirun Piliang alias Kirun, Direktur PT Dalihan Natolu Grup (DNG), disambangi oleh tim penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam rangka penggeledahan terkait operasi tangkap tangan (OTT) kasus korupsi yang menghebohkan publik beberapa hari lalu di Mandailing Natal.
Pantauan di lokasi, tim KPK tiba sekitar pukul 09.30 WIB menggunakan empat unit mobil dengan pengawalan ketat dari aparat kepolisian bersenjata lengkap. Rumah berwarna putih hitam itu jadi saksi bisu upaya serius KPK dalam membongkar dugaan praktik kotor di balik proyek infrastruktur jalan.
Kepala Lingkungan 3, Dambon Siregar, yang turut menyaksikan proses penggeledahan, mengungkapkan bahwa seluruh bagian rumah diperiksa secara menyeluruh oleh penyidik.
“Semua kamar digeledah. Bahkan brankas yang ada di dalam rumah pun dibuka, tapi sudah kosong,” ujar Dambon kepada sejumlah wartawan yang menunggu di luar pagar rumah Kirun.
Dari rumah tersebut, KPK membawa sejumlah barang bukti yang cukup mencengangkan. Di antaranya adalah iPhone 7, beberapa bukti tanda terima uang, dan yang menjadi sorotan adalah sebuah buku hitam yang disebut-sebut berkaitan dengan catatan keuangan penting milik Akhirun Piliang.
Buku ini diduga menyimpan informasi krusial terkait aliran dana proyek-proyek strategis yang selama ini digarap PT DNG.
Sekitar pukul 11.55 WIB, tim KPK akhirnya meninggalkan rumah tersebut, masih dalam kawalan ketat, dengan membawa hasil penggeledahan menggunakan kendaraan dinas mereka.
Untuk diketahui, PT Dalihan Natolu Grup milik Akhirun Piliang sedang menjadi sorotan karena disebut-sebut menguasai sejumlah besar proyek pembangunan infrastruktur di wilayah Tapanuli Bagian Selatan (Tabagsel), termasuk proyek jalan yang kini rusak parah.
Banyak pihak menduga ada pengaturan proyek dan mark-up anggaran yang melibatkan oknum dinas terkait dan pihak swasta, termasuk PT DNG.
Nama Akhirun Piliang mencuat setelah dirinya ikut terjaring dalam OTT yang juga menjerat mantan Kadis PUPR Sumut, Topan Ginting. Dalam OTT tersebut, KPK mengamankan sejumlah uang tunai dan dokumen penting yang kini jadi bahan penyidikan lanjutan.
Yang menarik, aksi penggeledahan KPK di rumah Kirun ini menyedot perhatian warga sekitar. Banyak warga berkumpul di sekitar lokasi, sebagian mengabadikan momen dengan kamera ponsel. Beberapa bahkan menyebut rumah itu selama ini tampak tertutup dan jarang dikunjungi tamu.
“Aku pikir cuma rumah biasa, ternyata bos besar tinggal di situ. Baru tahu kalau beliau yang punya banyak proyek di Sumut,” ujar salah satu warga yang ikut menonton dari pinggir jalan.zal