Jakarta | Garda.id – Sosok Presiden ke-2 Republik Indonesia, H. M. Soeharto, atau yang akrab disapa Pak Harto, tetap menjadi figur penting dalam perjalanan sejarah bangsa. Pandangan ini disampaikan oleh wartawan senior asal Medan, Tikwan Siregar, yang menilai Soeharto sebagai organisatoris terbesar yang pernah dimiliki Indonesia.
Menurut Tikwan, meski Soeharto dikenal sangat mengagumi budaya Jawa hingga menjadikannya dominan dalam tata pemerintahan, ia tetap membuka ruang bagi keberagaman budaya nusantara. "Dia tidak menghalangi budaya lain berkembang, hanya saja kecintaannya pada budaya sendiri membuat tradisi Jawa sangat menonjol di masa kekuasaannya," tulisnya.
Tikwan menilai, setiap keputusan yang diambil Soeharto merupakan hasil keyakinan dan tanggung jawabnya sebagai pemimpin dalam konteks waktu tersebut. "Kalau kita menghakiminya dari posisi kita sekarang, tentu hasilnya akan tampak berbeda," ujarnya.
Baca Juga:Namun, generasi muda 1990-an disebutnya sering merasa jenuh dengan pola kepemimpinan yang serba teratur dan minim variasi. "Anak-anak muda tidak tumbuh menurut karakter dan talenta dirinya. Semua mau diseragamkan menjadi pancasilais menurut tafsirannya sendiri," tulis Tikwan, menyoroti sisi monoton rezim Orde Baru bagi kalangan muda saat itu.
Kendati demikian, Tikwan menegaskan bahwa nama Soeharto tetap akan hidup dalam sejarah bangsa. "Kekecewaan satu generasi tidak bisa menghapus jasanya. Pemuda miskin yang menikah dengan keluarga ningrat ini adalah bukti bahwa setiap bangsa akan selalu melahirkan sosok-sosok hebat," pungkasnya.
Penulis: Tikwan Siregar, Wartawan Senior – Medan
Red