Garda.id~Medan—Program Makan Bergizi Gratis Presiden Prabowo Subianto ternyata menjadi komponen penyumbang angka kenaikan inflasi di Sumatera Utara yang menjadi tertinggi di tingkat nasional. inflasi di daerah ini justru mencapai 5,32 persen (year on year) pada September 2025. Lebih tinggi dari Pertumbuhan ekonomi Sumut pada triwulan II 2025 tercatat sebesar 4,69 persen secara tahunan (YoY).
Pengamat ekonomi dari Universitas Islam Sumatera Utara (UISU), Gunawan Benjamin pada wartawan, Selasa (07/10/2025) mengungkap,efek program Makan Bergizi Gratis (MBG) terhadap sektor pangan. Ia mencatat, sejak Juni 2025, produksi ayam hidup di Sumut dan provinsi sekitar meningkat tajam hingga 45 persen, dengan kenaikan lanjutan 38 persen diproyeksikan pada Oktober.
Peningkatan ini, kata Gunawan, mencerminkan perputaran ekonomi yang baik dari sisi belanja pemerintah. Namun, berdampak pada kenaikan harga daging ayam bukan ras. Sehingga harga meroket hingga Rp 39.000 per kilogram.
Gunawan mengingatkan agar dapur penyelenggara MBG tidak terlalu bergantung pada telur ayam sebagai lauk utama. Sebab, siklus produksi telur jauh lebih panjang (18 minggu) dibandingkan ayam potong (25 hari).
"Kalau konsumsi telur naik tajam sekarang, harga bisa melonjak dan memicu inflasi baru. Pemerintah harus merencanakan konsumsi dan produksinya agar tidak menimbulkan gejolak harga," katanya.
Ia menyarankan, sebelum memperluas program MBG, pemerintah perlu sosialisasi kepada peternak dan pelaku usaha agar pasokan pangan bisa disiapkan dengan matang.
"Jangan sampai kebijakan tanpa perencanaan justru memicu gaduh di tengah masyarakat," pungkasnya.
Kinerja ekonomi Sumut kini berada dalam situasi paradoks: pertumbuhan yang melambat di tengah tekanan inflasi yang tinggi. Pemprov Sumut tentu dituntut tidak hanya mendorong pertumbuhan melalui belanja publik, tetapi juga menjaga kestabilan harga dan daya beli masyarakat agar tidak terjadi "pertumbuhan semu" yang justru menekan kesejahteraan warga.
Program MBG yang jadi penyumbang kenaikan inflasi juga dinyatakan Kepala Biro Perekonomian Setdaprov Sumut, Poppy Marulita Hutagalung saat menjawab pertanyaan wartawan pada konfrensi pers di ruang Dekranasda, Kantor Gubernur Sumatera Utara di Jalan Diponegoro, Medan pada Selasa (07/10/2025). Penyebabnya MBG banyak menyerap daging ayam jadi menu.
Saat ini 322 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) menjalankan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Sumatera Utara (Sumut). Sudah berjalan dengan jumlah penerima manfaat sebanyak 930.000 orang. Sebagian besar lauk yang diberikan adalah olahan daging ayam bukan ras.
"Kebutuhan daging ayam yang meningkat membuat permintaan juga meningkat dan mekanisme pasar mengikuti dengan kenaikan harga", ujar Poppy.
"Kami menjaga stok dan distribusi agar pasokan dalam negeri terjamin. Ini juga menjadi bagian dari catatan antisipasi yang terus kami laksanakan," tutup Poppy.(Agus S)
Baca Juga: