Simalungun - Sebanyak 75 (tujuh puluh lima) mahasiswa dan generasi muda dari 4
perguruan tinggi di Sumatera Utara mengikuti kegiatan Belajar Lestari dari Rimbawan atau
Bestari Rimba dengan tema "Forest Explorer: Trekking Edukatif dan Citizen Science untuk
Generasi Muda" di Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Pondok Buluh
Kecamatan Dolok Panribuan Kabupaten Simalungun Provinsi Sumatera Utara pada 29-30
Oktober 2025.
Kegiatan ini digagas oleh Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Kemenhut, c.q Pusat Pengembangan Generasi Pelestari Hutan (Pusgenri) yang
berkolaborasi dengan Balai P2SDM Wilayah I Pematang Siantar.
Salah satu peserta yang turut berpartisipasi adalah Nurhabli Ridwan, perwakilan dari
Perhimpunan Penjelajah Alam Bencana dan Konservasi Generasi Rimba Alam Semesta
(GRAS). Ia mengaku bangga bisa menjadi bagian dari kegiatan yang tidak hanya edukatif,
tetapi juga inspiratif bagi generasi muda peduli lingkungan hutan.
Kepala Pusgenri, Luckmi Purwandari, ST., M.Si., menyampaikan bahwa melalui kegiatan
ini, generasi muda tidak hanya diperkenalkan pada nilai penting hutan, tetapi juga dilibatkan
langsung dalam proses citizen science atau ilmu pengetahuan partisipatif. Mereka diajak
untuk lebih tahu, lebih sadar, lebih tertulis dan akhirnya melakukan aksi nyata untuk
pelestarian di hutan.
Hutan tidak hanya sebagai ruang hijau, tapi juga sebagai sumber pengetahuan dan
inspirasi. Pendekatan ini sejalan dengan semangat kepentingan penguatan untuk
mendorong partisipasi publik termasuk generasi muda dalam mendukung pencapaian target
dari program FOLU Net Sink yaitu forestry and other land use net sink tahun 2030.
Pemerintah Indonesia berkomitmen dalam menurunkan emisi gas rumah kaca, gas rumah
kaca penyebab pemanasan global yang dimana saat ini dunia atau global sedang
menghadapi triple planetary crisis yaitu perubahan iklim, hilangnya keanekaragaman hayati
atau hilangnya biodiversity, dan ketiga adanya pencemaran dan kerusakan lingkungan.
Harapannya nanti pada tahun 2030 sektor kehutanan dan penggunaan lahan ini dapat
menyerap lebih banyak karbon daripada yang dilepaskannya. Sehingga dunia tidak semakin
panas, seperti yang sekarang kita rasakan.
Dalam mencapai target ini dibutuhkan kerja kolaboratif lintas generasi, dan disinilah
generasi muda memegang peran penting. berharap generasi ke lintas generasi terus
menerus, menularkan pada generasi-generasi berikutnya, bahwa bumi ini akan semakin
panas kalau kita tidak lebih bijaksana dalam berkehidupan dan bergaya hidup kita.
"Generasi muda hari ini adalah agen of change atau motor penggerak yang mampu
membawa semangat baru, membawa inovasi dan cara pandang segar dalam kelestarian
hutan. Lewat pendekatan citizen science, peserta bestari rimba akan belajar menjadi
masyarakat ilmuwan. Dimana peserta akan mengamati, mencatat, dan melaporkan kondisi
● Pos 4: Camping Ground (Titik Akhir) - Penanaman pohon dan refleksi kelompok.
"Terima kasih kepada narasumber, fasilitator, panitia dan seluruh peserta, kegiatan ini tidak
hanya mengajarkan teori, tetapi juga banyak memberikan manfaat dan pengalaman yang
nyata bagaimana memperoleh data di pembelajaran lapangan, peserta mengenali jenis
flora/fauna dengan identifikasi morfologi, mencatat data, dan mendokumentasikan
satwa/tumbuhan yang ditemukan," ujar Nurhabli.red