
Erwin Hotmansyah Harahap sebagai Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Sumatera Utara.ist |
Medan – Pelantikan Erwin Hotmansyah Harahap sebagai Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Sumatera Utara oleh Gubernur Sumut Bobby Nasution menuai sorotan tajam. Nama Erwin mencuat di tengah perbincangan hangat soal dugaan praktik balas budi politik menyusul peran-peran strategisnya dalam dinamika politik lokal, terutama menjelang Pemilihan Gubernur Sumut (Pilgubsu) lalu.
Sejumlah sumber birokrasi menyebut Erwin memiliki posisi penting dalam membangun jaringan dan konsolidasi politik yang turut menguntungkan Bobby. Penempatan Erwin di berbagai posisi strategis sebelumnya, seperti di Pemkab Tapanuli Tengah (Tapteng) sebagai Penjabat Sekda, juga dinilai sebagai bagian dari strategi penguatan pengaruh menjelang Pilgubsu.
Menanggapi isu ini, Erwin memberikan klarifikasi tegas. Ia menyatakan bahwa dirinya tidak memiliki hubungan khusus dengan Gubernur Bobby Nasution dan menegaskan bahwa penunjukannya sebagai Kadis Kominfo dilakukan melalui proses seleksi terbuka Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama.
> "Saya tidak kenal Gubernur Sumut secara khusus maupun pihak lain yang dikaitkan dengan beliau. Saya berjuang murni mengandalkan pengalaman kerja dan pengetahuan pemerintahan. Saat dilantik, baru pertama kali secara fisik saya berdekatan dengan beliau," ujar Erwin, Senin (26/8/2025).
Erwin juga menjelaskan bahwa awal kariernya dimulai dari Pemprov Sumsel, lalu Pemprov Bangka Belitung, Pemko Pangkalpinang, Pemko Padangsidimpuan, Pemkab Paluta, hingga Pemkab Tapteng. Penempatannya sebagai Pj Sekda Tapteng, kata dia, dilakukan oleh Dr. Sugeng Riyanta, Pj Bupati Tapteng yang merupakan jaksa karier, semata untuk membantu jalannya pemerintahan.
Namun demikian, pengamat politik menilai klarifikasi tersebut belum cukup menjawab tudingan adanya imbal jasa politik. Dalam konteks politik lokal, jabatan birokrasi kerap menjadi alat konsolidasi dan penguatan kekuasaan, terlebih menjelang Pilkada yang semakin dekat.rel