Kamis, 06 November 2025

Pupuk Organik Benteng Tani Diaplikasikan di Sawah Petani Serdang Bedagai

Agus Supratman - Rabu, 05 November 2025 14:31 WIB

Pertanian padi organik terus dikembangkan dan mengalami kemajuan di Kabupaten Serdang Begai, Sumatera Utara. Benteng Tani berkolaborasi dengan petani dan mahasiswa bergerak melakukan optimalisasi pertanian organik pada tanamam padi.

Tuan rumah kegiatan Ir. H. Soekirman, Duta Pertanian Organik di Asia untuk Asian Local Governments for Organic Agriculture (ALGOA) di Kecamatan Perbaungan pada Senin (3/11/2025) menjelaskan, di lahan persawahan sekitar tiga hectare telah dilakukan aplikasi organik. Para petani tidak menggunakan pupuk kimia dan pestisida sintetis selama 12 musim tanam atau 6 tahun.

"Tanah sudah kembali ke alam, alamiah. Kalua tanah sudah lestari kita ingin tahu apakah mahluk hidup pemangsa alami serangga dan hama dapat hidup dengan baik," ujar Mantan Bupati Serdang Bedagai ini.

Menurut Soekirman yang juga Mantan Direktur LSM Bitra ini, bertani organik ini untungnya menghasilkan produksi padi yang sehat, modal lebih murah dan hasil penjualan lebih mahal. "Melestarikan alam membuat kita sehat," tambah Mantan Dosen Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara ini.

Guna mengkampanyekan pertanian organik, Soekirman selama 6 tahun tidak menggunakan pupuk kimia dan pestisida sintetis. Bahkan ia memilih sawah di pinggir jalna raya agar petani yang lewat melihatnya dan sadar tanpa pupuk kimia, petani bisa menghasilkan 6-7 ton per hektare. Sama dengan pertanian konvensional.

Bagi Soekirman, pertanian organik tidak menghasilkan racun. Sehingga gas rumah kaca yang dihasilkan rendah. Sehingga petani tidak ikut memanaskan bumi.Soekirman mengakui pada awalnya memang pertanian organik agak repot. Petani lebih suka menggunakan pupuk yang bersih. Kalai organik pupuk berasal dari kotoran atau kandang hewan. Begitu juga proses memproses dan menghasilkan enzin. "Kalau sudah biasa lebih sehat dan lebih mudah," ujarnya.

Sementara itu, Direktur Utama Benteng Tani, Robihat Sitepu ikut mengoptimalkan pertanian organik. Guna membantu petani Robihat telah memproduksi massal pupuk organik. Harapannya, petani akan lebih efektif dan efisien dalam mengaplikasikan pupuk organik ke sawahnya. Sehingga tidak direpotkan dengan memproduksi sendiri.

Sejak 2016, kata Robihat, pihaknya telah membangun produk sendiri. Setelah mempelajari kekurangan dan kelebihan pupuk organic yang ada. Sehingga dihasilkan pupuk organik yang baik.

Guna merangsang petani, Benteng Tani membawa formulasi pupuk organik disinergikan dengan hormon yang daya kerjanya mirip pupuk kimia. Sehingga setelah pengaplikasian pupu, hasilnya akan dapat dilihat dengan cepat. "Petani dapat membuktikan ada pupuk organic yang daya kerjanya sama seperti pupuk kimia," ujar Robihat.

Penggunaan Pupuk Organik Benteng Tani akan mampu menghilangkan pupuk kimia. Bahkan dengan penggunaan pestisida yang sangat minim, petani dapat menikmati panen 20 hingga 30 persen lebih banyak.Di tempat yang sama, 80 mahasiswa Poteknik Pembangunan Pertanian Negeri Medan melakulkan studi lapangan atau field trip di sawah yang telah sukses menjalankan pertanian organik. Mereka turun ke sawah dan mendata mahluk hidup yang dapat berkembang di persawahan.

Editor
:
SHARE:
 
Berita Terkait
Lerai Siswa Berkelahi, Guru Honor SMKN 1 Kutalimbaru Dianiaya Orangtua Murid dan Dilaporlan ke Polisi, Gubernur Sumut Dukung Guru
Banjir Bandang Terjang Sukabumi Selatan, Ratusan Rumah di Cikahuripan Cisolok Terendam
Rest Area KM 10 Tol Medan-Binjai Dibuka
Kereta Api 58F Purwojaya relasi Jakarta Gambir-Cilacap Anjlok
Menhan RI Tinjau Yonif TP 821:Satria Bupolo di Pulau Buru
Cabai Asal Jawa yang Busuk/Rusak dan yang Cabai yang Tidak Busuk/Rusak di Medan Sumatera Utara
 
Komentar