Perumda Tirtanadi Raih TOP BUMD Awards 2024, Kabir Bedi : Bangun Instalasi Pengolahan Air Cukupi Kebutuhan

Share:

 

Kabir Bedi Optimis Debit Air Bersih 11.000 Liter/Detik Terpenuhi 2025.ist


Medan|Garda.id

Kebutuhan air bersih masyarakat Sumatera Utara mencapai 11.000 liter/detik, saat ini PDAM Tirtanadi baru dapat melayani kebutuhan air bersih dengan debit air 7.300 liter/detik. Ada kekurangan debit air sebesar 3.700 liter/detik.


Hal itu diungkapkan Direktur Utama Perumda Tirtanadi Ir Kabir Bedi ST, MBA saat wawancara khusus dengan CEO SUMUT24 Group Rianto Ahgly SH, MH di ruang kerjanya, Kamis (21/3/2024).


Direktur Utama Perumda Tirtanadi Kabir Bedi optimistis debit air bersih 11.000 liter/detik untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Sumatera Utara dapat terpenuhi pada tahun 2025.


"Artinya, ada kekurangan debit air sebesar 3.700 liter per detik dan itu terus diupayakan oleh Perumda Tirtanadi," ujarnya. 


Kabir Bedi menyebutkan salah satu infrastruktur yang dibuat untuk 'menambal' kekurangan itu adalah Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) untuk kawasan Medan, Binjai dan Deli Serdang (Mebidang).


Perumda Tirtanadi juga membangun Instalasi Pengolahan Air (IPA) di Johor dan Brayan yang kapasitasnya masing-masing sekitar 400 liter/detik dan 500 liter air/detik.


"Kemudian, kami akan meningkatkan kapasitas IPA Deli Tua dan IPA Sunggal. Kapasitas IPA Deli Tua akan dinaikkan 300 liter per detik dan IPA Sunggal ditambahkan 400 liter per detik," kata Kabir.


Direncanakan juga akan pembangunan SPAM Mebidang tahap kedua berkapasitas 750 liter/detik dan membangun instalasi dengan kapasitas 300 liter per detik yang ditargetkan rampung pada tahun 2025.


Saat Rianto Ahgly SH,MH menyinggung tentang kerjasama dengan Tirta Lyonnaise. Apa-apa saja peran mereka, dan sejauh ini apa keuntungannya.


Ir Kabir Bedi ST, MBA secara terbuka menyebutkan bahwa PDAM Tirtanadi kerjasama pertama dengan swasta. Kerjasama ini menggunakan konsep BOT (Build Oparate Transfer) dan ini untuk yang pertama di Indonesia. "Sekarang di copy paste (dicontoh) teman-teman PDAM di seluruh Indonesia," katanya.


"Untuk sektor hulu diperbolehkan kerja sama swasta. Sedangkan hilir harus dikelola PDAM setempat. Kerjasama dengan swasta seperti Tirta Lyonnaise atau perusahaan mana pun. Itu sangat bermanfaat bagi kita. Karena anggaran pemerintah sangat terbatas," ujarnya. 


Untuk diketahui dalam mengelola air bersih ada dua aspek penting. Pertama sektor hulu, yaitu instalasinya. Kemudian, hilirnya perlu pipa transmisi distribusi untuk dialirkan ke masyarakat. 


Rianto Ahgly SH.MH menyela, apakah hulu hingga hilirnya ini bisa semua di kerjakan oleh PDAM Tirtanadi?


Secara diplomatis Kabir Bedi menjawab, "Bisa saja. Tapi biayanya terlalu besar. Sehingga bisa memakan waktu lama. Harusnya bisa dikerjakan 5 tahun, karena menunggu dana pemerintah jadi 10 tahun baru bisa terlaksana,". 


Maka dalam upaya percepatan, yang mana bisa swasta masuk kita undang. Sehingga dengan dana yang terbatas kita akan fokus di sektor hilirnya. Meski kerja sama dengan swasta, itu kan kerjasama BOT. Bangun Operasikan dan Diserahterimakan pada masa tertentu 25-30 tahun, bangunan tersebut akan menjadi aset PDAM, tambahnya. 


Menyinggung soal penjualan air, terjadi peningkatan dari Rp542 Miliar, sekarang ini sudah mencapai Rp721 Miliar. Begitu juga dengan limbah, tahun 2016 penjualan mencapai Rp6,8 Miliar dan saat ini sudah naik lima kali lipat menjadi Rp28 Miliar.


"Limbah yang dikelola itu adalah limbah domestik dan limbah lumpur tinja. Limbah domestik itu air dari mandi masyarakat, setiap yang kita konsumsi air  85% itu jadi limbah," ujar Kabir Bedi menjawa pertanyaan Rianto Ahgky SH,MH tentang limbah.


Jumlah pegawai PDAM Tirtanadi Tahun 2016 mencapai 3,98, sekarang tinggal 1,39 di tahun 2023. "Tidak perlu banyak pegawai, yang penting pegawai sejahtera sehingga kinerjanya maksimal," ujarnya. 


Menyinggung adanya programm Inpres, PDAM Tirtanadi mengusukkan 40.000. Sementara pemerintah pusat hanya meloloskan 177.000. Dari 177.000 itu PDAM Tirtanadi mendapat 36.000 untuk pembangunan pemberian air minum gratis pada masyarakat.


Riangto Ahgly SH MH dalam menutup dialog, meminta Direktur Utama Perumda Tirtanadi Ir Kabir Bedi ST, MBA menyampaikan himbauan kepada masyarakat.


"Pertama, masalah kekurangan kebutuhan air bersih, tidak hanya persoalan masyarakat Medan, tetapi nasional. Diharap kepada masyarakat bijak untuk hemat menggunakan air, karena air kita sangat terbatas. kita harapkan Air ini bisa digunakan oleh keluarga. Kedua, di daerah-daerah tertentu banyak kawasan itu sudah cukup baik dari segi kuantitas kualitas. Tetapi ada sebagian kecil deret tertentu, di daerah pusat kota Jl M Yamin, Tuasan ada sedikit kekurangan air. Di daerah itu ada beberapa gang dilaksanakan perbaikan-perbaikan. Jika ada gangguan, petugas siap melayani 24 jam, call 1500 922. Bahkan diap kita kirim mobil tangki, sebagai tanggungjawab kita," ujarnya. (R02)

Share:
Komentar

Berita Terkini