SUTAN SYAHRIR KERABAT KRATON SURAKARTA

Share:


Perdana Menteri Suran Syahrir.ist



GARDA.ID | Hubungan Kraton Surakarta dengan Perdana Menteri Suran Syahrir bersifat keluarga dan dinas. Sutan Syahrir menantu Dr Saleh Mangundiningrat, dokter pribadi Sinuwun Paku Buwana XI. Patih Sasradiningrat menjabat sebagai penasihat Perdana Menteri Syahrir yang berkantor di Volks Bank Surakarta. 


Sutan Syahrir menjabat perdana menteri pertama RI sejak tanggal 14 Oktober 1945. Selama berkantor di vols bank Surakarta, Perdana Menteri Sutan Sjahrir menjalin hubungan dengan istana kraton. Terutama Wuryaningrat dan Sasradiningrat. Kedua tokoh BPUPKI memang aktivis tulen. 


Kekerabatan dan hubungan baik inilah yang memungkinkan Sinuwun Paku Buwana XII dan Sri Mangkunegara VIII berperan aktif dalam delegasi KMB di Den Haag. Selama 6 bulan KMB yang dipimpin Bunga Hatta, banyak jasa yang diberikan Kraton Surakarta dan  Mangkunegaran untuk Negara Kesatuan Republik Indonesia. Bersama dengan Wakil Presiden Moh Hatta, perjuangan diplomasi berhasil gemilang. 


Seorang pejuang yang sangat dekat dengan Kraton Surakarta. Sutan Syahrir beristri Siti Wahyunah atau Poppy. Putri Kraton ini sangat cerdas dan aktif sepanjang hayat. Siti Wahyunah adalah anak kandung Dr Saleh Mangundiningrat. Jadi Sutan Syahrir memang keluarga kerajaan Surakarta. Bahkan Dr Saleh Mangundiningrat merupakan dokter pribadi Sinuwun Paku Buwana XI, raja Surakarta tahun 1939 - 1945.


Pemikiran Sutan Syahrir sangat dipengaruhi oleh KRMH Wuryaningrat, ketua Budi Utomo dan Parindra atau Partai Indonesia Raya. Gagasan kenegaraan Sutan Syahrir juga atas bimbingan KRMH Sosrodingrat, Pepatih Dalem Karaton Surakarta Hadiningrat. Patih atau Perdana Menteri Kraton Surakarta alumni Universitas Leiden. Ahli dalam bidang tata pemerintahan. 


 Saat revolusi meletus, Sutan Syahrir sangat pro Kraton Surakarta. Sehingga dimusuhi Tan Malaka ketua persatuan perjuangan kiri dan Amir Syarifuddin ketua Pesindo. Keduanya berhaluan radikal kiri. Perdana Menteri Sutan Syahrir diculik gerombolan Tan Malaka tgl 3 Juli 1946. Ditahan di pesanggrahan Pracimoharjo paras Boyolali.


Bersama itu pula barisan Pesindo menculik Patih Sosrodiningrat dan Paku Buwana XII. Kelompok radikal kiri ingin menguasai aset Kraton Surakarta. Gerombolan liar bernama MMC atau Merapi Merbabu Complex. MMC melakukan penjarahan dan kekerasan di sekitar Solo Raya. Terjadi pula penculikan bupati, demang dan wedana sekitar 3 ribu. Sebagian besar dibunuh di Tirtomoyo Wonogiri.


Aksi kekerasan ini beristirahat sementara pasca peristiwa Madiun tahun 1948. Tetapi setelah pemilu 1955 gerakan kiri bersemi dengan subur di Surakarta. Kebetulan Partai Sosialis Indonesia atau PSI pimpinan Sutan Syahrir tidak punya kursi di parlemen. Perjuangan Sutan Syahrir meredup hingga wafat tahun 1966 di Negeri Swiss.


Jasa dan perjuangan Sutan Syahrir layak dikenang. Maka pada tanggal 3 September 2023 diadakan diskusi sejarah dan budaya di Bale Smarakata Kraton Surakarta. Hadir pula Dr KPH Wirabhumi SH selaku ketua Pakasa atau abdi dalem Kraton Surakarta. Ada pembicara Restu, alumni UNS. 

Kegiatan ilmiah ini dilakukan Solo Sosiety. Lembaga yang dipimpin oleh Dani menjadi pelopor.


B. Woeryaningrat

Priyayi Terpelajar


KPH Woerjaningrat lahir pada hari Kemis Wage, tanggal 12 Maret 1885. Dalam tahun Jawa bertepatan dengan tanggal 25 Jumadil Awal Je 1823. Wafat pada hari Kemis Wage 8 Jumadil Akhir Ehe 1889 atau 8 September 1967.


Sejarah telah mencatat bahwa KPH Woerjaningrat diakui pemerintah sebagai perintis kemerdekaan dan maha putra Indonesia. Jasa dan perjuangan membawa nama harum.


Menikah dengan putri Sinuwun Paku Buwana X, GRAy Woerjaningrat. Beliau lahir pada hari Kemis Kliwon, 27 Juli 1898 atau 2 Sapar Ehe 1828. Wafat pada hari Jumat Pon 1 Ruwah Je 1894 atau 28 Desember 1962. Dalam sejarah tercatat sebagai pendiri organisasi putri narpa wandawa.


Budi Utomo pernah dipimpin oleh KPH Woerjaningrat tahun 1917 – 1926. Sejak tahun 1938 menjabat sebagai ketua umum Partai Indonesia Raya atau Parindra. Turut mendampingi WR Soepratman saat mencipta lagu kebangsaan Indonesia Raya.


Berperan sebagai anggota BPUPKI atau Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia. Ndalem Wuryaningratan tampak gagah megah indah mewah. Kejayaan priyayi terpelajar yang sukses secara ekonomi politik sosial budaya. Menantu Sinuwun Paku Buwana X ini termasuk kaya raya.


Labuh labet Sinuwun Paku Buwana X mendapat legalitas dari Pemerintah Indonesia. Pada tanggal 7 Nopember 2011 Sri Susuhunan Paku Buwana X ditetapkan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebagai Pahlawan Nasional.


Selama memimpin Budi Utomo KPH Woerjaningrat aktif melakukan pengajaran. Mendirikan sekolah pamardi siwi dan kesatriyan. Turut mengajar di perguruan Muhammadyah, Taman Siswa dan Mambaul Ulum.


Presiden Soekarno pernah diajari tata cara protokol kenegaraan. Bung Hatta dan Sutan Syahrir belajar kepada KPH Woerjaningrat tentang etiket budaya Jawa.

Pengalaman KPH sebagai sentana Karaton Surakarta Hadiningrat membuat dirinya ahli dalam bidang tata praja tradisional. Seluk beluk adat istiadat Jawa digunakan untuk membuat kebijakan yang berbasis kultural. Bahkan beliau lama mendampingi Sinuwun Paku Buwana XII. Terutama hubungan Karaton Surakarta Hadiningrat dengan pemerintah Republik Indonesia.


Pada tanggal 3 Mei 2021 diadakan pisowanan ing hastana Imogiri. Makam KPH Woerjaningrat berdekatan dengan KGPH Soerjo Hamidjojo. Keduanya tokoh BPUPKI. Tampak pula makam Prof Dr Notonagoro, guru besar UGM dan ahli filsafat Pancasila.


Pada diri KPH Woerjaningrat terdapat bakat yang beragam. Ahli pendidikan, hukum, politik, budaya, bahasa dan sastra. Perpaduan antara tradisi dan modern berlangsung harmonis.


Kecakapan KPH Woerjaningrat diakui oleh negara Indonesia dan Karaton Surakarta Hadiningrat. Jasa dan perjuangannya dikenang sepanjang masa. Pendiri Organisasi Putri narpa wandawa.

Perlu diketahui sejarah pendiri organisasi putri narpa wandawa karaton Surakarta Hadiningrat adalah GKR Woerjaningrat. Putri Sinuwun Paku Buwana X ini menjadi pelopor sejak tanggal 5 Juni 1931.


Lagu Mars Putri Narpa.


Putri Narpa Wandawa Karaton Surakarta, lima Juni seribu sembilan tiga satu, bangkitlah putri bersama Kowani, berjuang untuk negeri, sambutlah sinarmu menerangi, jiwa putri sejati, wahai generasi penerus trah suci, bersinarlah bagai matahari, para tokoh putri harumkanlah negeri, pendidikan tak pernah berhenti.


Lagu Mars ini cukup bersemangat. Pagi itu cuaca kota Surakarta begitu cerah. Kendaraan lalu lalang mengikuti kesibukan. Bakul jajan , soto seger, sate depan stasiun balapan melayani pembeli. Pasar Legi, Pasar Kliwon, Pasar Gedhe, Pasar Klewer ramai sekali. Tukang becak, ojek, angkot, bus kota beroperasi. Angin sumilir hari itu memberi harapan pada warga Solo. Kabeh padha nindakake pakaryan sowang sowang. Seolah olah suasana alam memberi kelancaran rapat Putri Narpa Wandawa Punjer.


Kantor Putri Narpa Wandawa Punjer berada di Dalem Joyodiningratan. Gedung berbentuk joglo klasik. Disangga 40 saka guru atau tiang yang terbuat dari kayu jati Donoloyo Wonogiri. Bagian tengah blandar tersusun dengan penyangga 8 cagak. Uduk berjajar jajar rapi. Reng dianyam berlawanan arah dengan usul. Pintu gebyog klasik, jendela berbentuk kupu tarung.


Murih utamaning putri, widadaning wanita. Hari Selasa, tanggal 17 Nopember 2020 jam 9 pagi panitia selesai menata ruang pertemuan. Kursi kuna, meja taplak berderetan teratur. Angin berhembus segar, maka kipas tak diperlukan lagi. Sementara SD Kasatriyan depan dalem Joyodiningratan sibuk dengan pengajaran online. Putri Narpa Wandawa sedang berbenah demi kemauan organisasi.


Peserta berdatangan dari beragam penjuru. Mereka berbusana seragam khas warga Putri Narpa Wandawa. Umumnya anggota berdomisili di sekitar kawasan SUBOSUKO WONOSRATEN : Sukoharjo Boyolali, Surakarta, Karanganyar, Wonogiri, Sragen, Klaten. Abdi dalem dari tlatah ini pendukung utama budaya Kraton.


Pertemuan ini menjadi ajang tukar kawruh, ngangsu ngelmu, memitran, olah kawignyan. Perbincangan sejarah, budaya, emansipasi, pendidikan berdasarkan pengalaman kolektif bangsa. Referensi yang diwariskan oleh para leluhur berlimpah ruah.


Sesungguhnya kajian atas kewanitaan kerap dilakukan oleh para pujangga Karaton Surakarta. Sebut saja serat Sasana Sunu, Serat Centhini, Serat Wulangreh, serat wulangputri, Serat Wulang Estri, Serat Candrarini. Penulisan wulang keputren demi membentuk karakter wanita berbudi darma.


Wulang wuruk kejawen. Karakter wanita dibentuk dengan nilai tradisi yang sudah berkembang. Budaya bangsa milik leluhur pantas dijadikan hidup, kaca benggala urip. Generasi muda, pelajar, siswa perlu tahu akar sejarah budaya bangsa sendiri.


Tepat pukul 10 acara dimulai. Pimpinan diambil oleh GRAy Koes Isbandiyah, SH M.H atau GKR Retno Dumilah SH M.H. Beliau pangageng pasiten yang mengurusi bidang pertanahan. Sebagai pemimpin Karaton Surakarta, GKR Retno Dumilah kerap berkunjung ke berbagai daerah. Terutama tedhak warga PAKASA. hubungan antara abdi dalemi dan pengageng begitu akrab dekat erat. Mrih raketing memitran, supeketing kekadangan.


Sesorah GKR Retno Dumilah SH, M.H tentang kehidupan begitu mengena. Tuhan telah memberi yang terbaik buat makhluk. Beliau berpesan agar selalu menjaga kesehatan. Bila perlu mau cek kesehatan secara berkala. Pasrah sumarah diiringi ihtiar. Kerja seirama dengan doa usaha.


Terlebih dahulu beliau mengajak berdoa untuk GKR Sekar Kencono. Disebut juga jasa GKR Galuh Kencono, KGPH Kusumoyudo, KGPH Nur Muhammad. Juga doa ditujukan untuk KPH Brotodiningrat. Mereka berbuat keutamaan demi kokohnya budaya Jawa. Putri Narpa Wandawa perlu mengingat jasa pengabdian. Kali ini rapat putri narpa wandawa dilengkapi dengan pameran, ceramah dan peragaan. Berguna untuk meningkatkan ketrampilan kaum wanita. Wanita berarti wani mranata.


Tata cara upacara beserta paugeran. Semua kegiatan Kraton Surakarta Hadiningrat dikoodinir oleh Lembaga Dewan Adat. Selaku pimpinan yakni Dra GKR Koes Moertiyah Wandansari, M.Pd. Organisasi Putri Narpo Wandowo semoga semakin arum kuncara, ngejayeng jagad raya. Sebagai sarana untuk memperkokoh jatidiri.


C. Sosrodiningrat Pelopor Birokrasi Modern



Pemegang kekuasaan eksekutif dilakukan oleh Patih Sosrodiningrat. Lembaga kepatihan merupakan perdana menteri Karaton Surakarta Hadiningrat. Pelaksana pemerintahan yang memegang kekuasaan eksekutif atau Rijsbestuurder. Pengalaman sejarah Mataram sejak tahun 1582 melahirkan tenaga birokrasi yang terampil.


Tradisi pemisahan kekuasaan di Karaton Surakarta Hadiningrat sejak tahun 1742 merupakan kelanjutan dari Karaton Mataram. Misalnya Patih Pringgalaya mendapat tugas pada awal berdirinya Karaton Surakarta Hadiningrat . Pembagian kewenangan ini atas inisiatif Sinuwun Paku Buwana II raja Mataram tahun 1726 – 1749. Tata kelola pemerintahan diselenggarakan dengan penuh aturan dan ketertiban.


Birokrasi pemerintahan tercipta untuk melayani segenap kebutuhan warga negara. Maka seorang patih kerajaan mesti cakap cukup. Kawruh lahir batin serba mumpuni. Patih Sosrodiningrat punya wawasan sosio historis yang handal, demi kerja yang profesional. Daftar Patih Karaton Surakarta Hadiningrat.


1. KRA Pringgalaya 1742-1755.


2. KRA Mangkupraja I 1755-1769.


3. KRA Sasradiningrat I 1769-1782.


4. KRA Sindureja 1782-1784.


5. KRA Jayadiningrat 1784-1796.


6. KRA Mangkupraja II 1796-1804.


7. KRA Danuningrat 1804-1810.


8. KRA Cakranagara 1810-1812.


9. KRA Sasradiningrat II 1812-1846.


10. KRA Sasradiningrat III 1846-1866.


11. KRA Sasranagara 1866-1887.


12. KRA Mangunkusuma 1887-1889.


13. KRA Sasradiningrat IV 1889-1916.


14. KRA Jayanagara 1916-1926.


15. KRMA Sasradiningrat V 1926-1945.


16. KRMT Yudanagara 1945-1946.


17. KRMT Wuryaninggrat 1946-1647.


Raja Karaton Surakarta Hadiningrat memegang kekuasaan kultural. Jauh dari aspek politik praktis. Urusan keuangan dipegang oleh lembaga bandha lumaksa. Perbankan bandha lumaksaini mendapat kepercayaan penuh. Bandha lumaksa adalah cikal bakal berdirinya Bank Indonesia.


Dengan demikian raja tak punya beban politik dan finansial. Marwah raja terjaga dengan wibawa yang sempurna. Kebijakan ini dirasa sesuai dengan arah perkembangan jaman. Manajemen pemerintahan monarkhi konstitusional telah berkembang baik di benua Eropa. Terutama di Negeri Inggris, Belanda dan Spanyol. Bangsa Eropa memberi contoh yang baik dalam bidang tata kelola negara. Sistem kerajaan yang memadukan dengan politik modern menjadi jalan tengah.


Kompromi bentuk pemerintahan menghasilkan kebudayaan unggul. Selama menggunakan sistem campuran itu, Karaton Surakarta Hadiningrat mengalami jaman kencana rukmi. Prestasi lembaga kepatihan. Perdana Menteri Karaton Surakarta Hadiningrat selalu dijabat oleh insan bermutu tinggi. Proses pemilihan berdasarkan unsur loyalitas dedikasi dan prestasi. Jalan meritokrasi berlangsung tertib aman nyaman. Keberhasilan lembaga kepatihan bisa diwujudkan dalam tiga unsur atau trisakti. Meliputi bidang ekonomi politik dan budaya. Dalam sejarahnya tiga hal itu selalu tampak terang.


Bidang ekonomi dicapai dengan kemakmuran negeri. Karaton Surakarta Hadiningrat memiliki kebun teh, cengkeh, kopi. Hasil produksi berlimpah ruah. Rakyat makmur sejahtera. Pabrik gula Manisharja mendatangkan keuntungan finansial.


Karaton Surakarta Hadiningrat punya devisa surplus sepanjang masa. Tanaman tembakau di Tegalganda terkenal sebagai komoditas ekspor. Produksi cerutu dikonsumsi oleh elit dunia. Sukses gemilang ekonomi memancarkan nilai kemandirian.


Berdikari mandiri dalam bidang ekonomi, berdaulat dalam bidang politik dan berkepribadian dalam bidang kebudayaan. Raja Surakarta Hadiningrat tampil sebagai narendra gung binathara, mbahu dhendha nyakrawati, ambeg adil para marta, ber budi bawa laksana, memayu hayuning bawana.


Dalam bidang kebudayaan tercermin dengan ungkapan sesanti Sinuwun Paku Buwana X raja Surakarta tahun 1893-1939. Yakni rum kuncaraning bangsa, dumunung ing luhuring budaya. Serat Wulangreh, Centhini, Wira Iswara menembus batas waktu dan geografis. Bacaan bermutu yang selalu mencerahkan.


Majalah Retna Dumilah terbit sejak tahun 1839. Dibiayai langsung oleh kepatihan. Bertindak selaku pimpinan dewan redaksi yakni Raden Ngabehi Ranggawarsita. Kalawarti Retna Dumilah sarana penyebaran berita dengan metode jurnalistik. Kepatihan Surakarta Hadiningrat mewariskan prestasi gemilang. Hotel Madusita di Candi Ampel Boyolali dibangun tahun 1867.


Bisnis perhotelan ini misuwur sekali. Kamar kelas eksekutif tersedia dengan memuaskan. Para pegawai hotel Madusita terdiri dari pekerja profesional handal. Bupati Arumbinang Kebumen terlibat aktif dalam menejemen villa Madusita. Tahun 1890 Patih Sasradiningrat III mendirikan paheman Radya Pustaka. Kesadaran literasi muncul dengan beraneka ragam buku bacaan. Paheman Radya Pustaka pusat dokumentasi peradaban. Ki Padmasusastra tokoh Balai Pustaka pernah magang kerja di Radya Pustaka.


Kegiatan yang meliputi pengajaran dan pelatihan. Perguruan Mambaul Ulum didirikan oleh kepatihan pada tahun 1905. Alumni Mambaul ulum tampil sebagai pemimpin masa depan. Contoh Kahar Muzakir, Mukti Ali, Munawir Zadzali. Pada jaman Presiden Soeharto tahun 1967 – 1998 alumni Mambaul Ulum berperan menonjol dalam pemerintahan.


Kepatihan Surakarta membantu organisasi Budi Utomo tahun 1908. Sarikat Islam pun juga mendapat dukungan finansial. Malah KGPH Hangabehi Paku Buwana XI bertindak sebagai ketua dewan penasihat. Sinuwun Paku Buwana IX menyumbang banyak pada organisasi pergerakan nasional.

Persarikatan Muhammadyah berdiri tahun 1912. KH Ahmad Dahlan melantik Patih Sasradiningrat IV sebagai ketua Daerah Muhammadyah Surakarta. Sosrodiningrat berjasa atas pengembangan kehidupan beragama.


Taman siswa yang berdiri tahun 1923 diberi tanah oleh kepatihan. Agar pendidikan berjalan lancar, demi mencerdaskan kehidupan bangsa. Juga KH Hasyim Asyari bersahabat erat dengan kepatihan Surakarta.

Tahun 1927 Patih Sasradiningrat V datang ke Pesantren Tebu Ireng. Kebetulan sedang kunjungan kerja di Kabupaten Jombang dan Kediri.


Pengabdian Patih Sasradiningrat V dalam pergerakan nasional terukir amat mulia. Patih Sasradiningrat anggota BPUPKI atau Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia.


Tercatat 20 persen anggota BPUPKI berasal dari Karaton Surakarta Hadiningrat. Bahkan dipercaya sebagai ketua BPUPKI. Yakni KRT Dr Radjiman Wedyadingrat.


Pengabdian berlangsung terus. Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia, Patih Sasradiningrat V menjadi konsultan Presiden Soekarno. Tata cara protokoler kenegaraan diajarkan buat seluruh pegawai istana negara. Kepatihan lambang anggunnya peradaban. Gelaring praja kang sarwa tumata. Jasa Patih Sosrodiningrat besar. 

Patih Sosrodiningrat punya jasa yang berlipat ganda. Jabatan jabatan yang pernah dipangkunya sejak tahun 1951 hingga tahun 1967 di sektor Perguruan Tinggi antara lain ialah: Dekan Fakultas Ekonomi UII dan dekan FKIP Muhammadiyah Surakarta.


Kajian tentang kepatihan perlu segera dilakukan. Agar terjadi proses pencerahan. Hari Rabu 17 Oktober 1945, sekelompok oknum-oknum yang tidak berlangsung jawab telah menyerobot kedua Pepatih Dalem Surakarta dan Mangkunegaran serta menyimpannya di Prigen Jawa Timur. Kedua beliau kembali di Solo dengan selamat pada 25 Januari 1946.


Sementara itu Drs. KRM Ad. Sasradiningrat telah diberhentikan dengan hormat dari jabatannya sebagai Pepatih Dalem Surakarta. Pengalaman Sosrodiningrat sebagai pelaksana eksekutif Karaton Surakarta Hadiningrat, wajar mendapat penugasan dalam berbagai bidang. Misalnya dalam bidang ekonomi dan bank.


Pada bulan Maret 1946 beliau diminta Pemerintah RI untuk memimpin Bank Negara Indonesia Cabang Surakarta merangkap Kepala Bagian Ekonomi, Bank Negara Pusat, jabatan mana dipangkunya sampai akhir tahun 1950. Pada tahun 1951 beliau diangkat menjadi penasehat Sri Paduka PB XII.


Dalam bulan Pebruari 1956 ditetapkan menjadi anggota Badan Penasehat Kraton Surakarta oleh Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Di samping pekerjaan pekerjaan Kraton, beliau dengan giat mencurahkan tenaganya di bidang pendidikan.


Dalam berkarier dalam bidang pendidikan setelah tahun 1945, Sosrodiningrat memberikan kuliah kuliah pada berbagai fakultas dari Universitas yang ada di Solo antara lain:


1. Fakultas Ekonomi UII.


2. FKIP Muhammadiyah,

3. Universitas Saras Wati,


4. Universitas Tjokroaminoto.


5. SMEA Negeri 1, 6. Kursus BI Negeri.



Darma bakti dalam bidang pendidikan layak dikenang. Setelah menderita sakit beberapa lama, Drs. KRM. Adipati Sosrodiningrat wafat pada hari Rabu Legi tanggal 28 Sawal tahun Djumakir 1898 Wuku Kurantil Windu Sancoyo atau tanggal 8 Februari 1967 jam 13.30 WIB di rumah sakit RSUP Mangkubumen Solo.


Sosrodiningrat mencapai usia 74 tahun 4 bulan 11 hari menurut perhitungan tahun Jawa atau 74 tahun 2 bulan 8 hari menurut perhitungan tahun masehi.


Pemakaman dilangsungkan pada hari Jumat Pon tanggal 1 Dulkangidah tahun Jimakir 1898 atu tanggal 10 Februari 1967, berangkat jam 9.00 pagi dari rumah beliau di Jalan Sraten 53 Solo menuju ke Astana Imogiri, Yogyakarta. Dengan perhormatan yang layak.


Makam Patih Sosrodiningrat satu kompleks dengan Sinuwun Paku Buwana X, Paku Buwana XI dan Paku Buwana XII.


Dedikasi Patih Sosrodiningrat mengingatkan pada keagungan estetika pewayangan. Saat paseban Jawi terdapat suluk hasta kuswala yang begini indah.


Hastakuswala Alit


Mundur rekyana patih, ondhang mring pra wadya sawega,


Umyung suaraning bendhe beri, gubar gurnang kalawan,


Puksur tambur myang suling, pepandhen daludag,


Bandera miwah kakandha mawarna warna,


Pindha jaladhian, asri kawuryan.


Greg greg, handemak ning kang kuda ngrik magalak,


Gantya manitih, pamekakira risang o o o,


sudarsana dahat, kendhali rangah manjing o o o,


lak lakaning kuda, ngrik mijil rah,


kadya tuk sumarambah,


mung jer mung jer mung mung jer.


Yaksa temahan o o o,


krura sru manahut, prayitna sang narpatmaja o o o.


Dengan mengkaji keutamaan Patih Karaton Surakarta Hadiningrat, seseorang akan mendapat keteladanan. Baik dalam bergaul maupun bekerja, agar selalu jaya utama dan sejahtera. Tatanan bebrayan yang penuh ketertiban. Keteladanan Patih Pringgalaya.


Arsitek perpindahan ibukota Mataram adalah Patih Pringgalaya. Jabatan pepatih dalem kerajaan Mataram memiliki posisi strategis. Dalam tata pemerintahan modern sama dengan jabatan Perdana Menteri. Pepatih dalem karaton Surakarta Hadiningrat menjalankan sistem pemerintahan sehari-hari.


Tugas eksekutif meliputi roda birokrasi, anggaran, finansial, administrasi dan pembinaan teritorial. Dalam menjalankan tugasnya Patih mendapat bantuan tenaga tata usaha, staf administrasi dan keamanan. Kantor Kepatihan terpisah dengan komplek istana kraton. Orang Jawa menyebut lembaga kepatihan dengan warangka dalem.


Proses pemilihan, pengangkatan dan penetapan jabatan Patih menggunakan aturan yang baku. Calon patih dianjurkan Bebadan Kraton. Anggota Bebadan Kraton terdiri dari perwakilan sentana, sesepuh dan pejabat daerah. Kalau sekarang mirip dengan lembaga parlemen. Bebadan kraton dipimpin oleh Pangeran senior yang berpengetahuan dan berpengalaman.


Misalnya saja KGPH Hangabehi memimpin Bebadan Kraton para tahun 1905. Bebadan Kraton ini pula yang mengatur anggaran dan belanja kegiatan. Kedudukan patih termasuk kuat, karena mendapat legitimasi politik. Di samping itu pula, patih juga memiliki hubungan dekat dengan raja yang memerintah. Patih Soeradiningrat adalah menantu Sinuwun Paku Buwono X.


Kerajaan Mataram selalu mengangkat patih dari keturunan Ki Ageng Karotangan Muntilan Magelang. Patih Mandaraka mengemban tugas eksekutif Mataram mendampingi Panembahan Senapati, Prabu Hadi Hanyokrowati. Patih Mandaraka berhasil menata birokrasi Mataram.


Konsolidasi pemerintahan berjalan lancar atas ide, gagasan dan pengabdian sang perdana menteri. Ketrampilan, pengalaman dan pengetahuan tentang tata praja berkat didikan Ki Juru Martani. Beliau pendiri utama kerajaan Mataram. Tetapi tidak pernah pegang kekuasaan apa pun. Namun sangat dihormati sebagai penasihat raja.


Kiprah kepatihan terasa penting dan besar gunanya. Patih Sindureja berperan besar dalam proses pindah ibukota kerajaan. Misalnya proses pindahnya ibukota kerajaan Mataram dari Plered ke Kartasura. Beliau bertindak sebagai ketua panitia. Pekerjaan besar ini sukses gemilang.


Persiapan dilakukan dengan sangat teliti. Mulai dari pilihan lokasi, pembiayaan, perencanaan, pelaksanaan dan peresmian diatur sebaik-baiknya. Ahli dan pakar dikumpulkan untuk diajak musyawarah. Konsultasi publik berlangsung di berbagai daerah, agar mendapat masukan yang tepat dan cepat.


Kecakapan patih Pringgalaya dalam bidang pemerintahan memang pantas dihandalkan. Hal ini terkait dengan aspek pendidikan yang cukup, pengalaman lapangan yang memadai, dan pergaulan dari berbagai lapisan sosial. Ketepatan, kecepatan, kecakapan, kerja ditunjukkan oleh Patih Pringgalaya. Beliau mempunyai jaringan yang sangat luas.


Sebagai pejabat senior, KRA Pringgalaya biasa kontak dengan raja Melayu, Cirebon, Banjar, Goa, Talo, Bali, Nusa Tenggara, Ternate, Tidore. Sudah berkali-kali Patih Pringgalaya berkunjung ke Tamasek Singapura. Beliau juga pernah datang ke India, Tiongkok, Mesir, Bagdad, dan Turki. Studi banding ini untuk menambah wawasan kenegaraan. Suatu saat bekal pengetahuan ini penting untuk diterapkan di tanah air.


Patih Pringgalaya secara khusus pernah belajar di Universitas Teknik Istambul pada tahun 1738. Beliau belajar selama setahun. Waktu itu Kasultanan Turki dipimpin oleh Wazin Agung Damad Ibrahim Pasya. Kecerdasan, kelincahan dan ketrampilan Pringgalaya sangat populer di Turki kasultanan Ustmaniah Turki mengenal sosok Pringgalaya.


Sewaktu belajar di Turki, Patih Pringgalaya kerap pentas seni tari. Peringatan ulang tahun raja, Pringgalaya menyumbangkan tari gagahan kiprah. Diiringi dengan gendhing bendrong. Sultan dan punggawa begitu berkenan. Peserta didik dari utusan Mataram itu betul-betul memikat. Terjalinlah persahabatan erat antara Mataram dengan Kasultanan Ustmaniah Turki.


Popularitas Pringgalaya di tanah air sangat tinggi. tahun 1742 dinobatkan sebagai pepatih dalem oleh Sinuwun Paku Buwono II di Kartasura. Ide untuk pindah ibukota dari Patih Pringgalaya. Ilmu yang ditimba dari Universitas Teknik Istambul diterapkan. Kesempatan yang baik untuk memberi sumbangan pikiran pada kerajaan Mataram.


Lancarnya pemerintahan Mataram didukung oleh diplomasi kenegaraan. Lagi pula Pringgalaya memiliki hubungan yang akrab dengan Wazir Agung Damad Ibrahim Pasya. Penguasa Kasultanan Ustmaniah Turki ini seorang raja kaya raya. Istana serba berlapis emas. Sementara Pringgalaya dianggap sebagai saudara sendiri. Maka ketika Pringgalaya mendapat posisi patih, dukungan penuh berasal dari Wazir Agung Damad Ibrahim Pasya.


Sumbangan finansial dari Turki pun mengalir deras. Tenaga ahli dari Universitas Teknik Istambul dikirim ke Mataram. Mereka membawa karpet, emas, perak, intan, ragam kerajinan. Tujuannya supaya kerja Pringgalaya sukses gemilang.


Patih Sosrodiningrat belajar hubungan diplomasi kenegaraan yang dicontohkan oleh Pringgalaya. Hubungan itu tak terbatas pada soal kerja, istri Pringgalaya berasal dari bangsawan Kasultanan Turki. Namanya Rubingah Pasya. Sinuwun Paku Buwono II memberi ganjaran nama Rubingah Pasya dengan sebutan Sekar Moncowati.


Kedatangannya di istana Mataram menambah kokohnya diplomasi dengan dunia internasional. Rubingah Pasya atau Sekar Moncowati berpengaruh di Kepatihan. Beliau istri patih yang cerdas, humanis, ramah, kaya raya, bermartabat dan pemurah.


Perpindahan ibuktoa Mataram dari Kartasura ke Surakarta terjadi pada tahun 1745. Kerja keras Patih Pringgalaya berhasil memuaskan. Istana kraton Surakarta Hadiningrat berdiri kokoh, megah, indah sampai sekarang. Jasa besar Patih Pringgalaya pantas dikenang dan dihargai.


Trah Mataram mengenang dan menulis perjuangan Patih Pringgalaya dengan tinta emas. Anak cucu Patih Pringgalaya selanjutnya memiliki bakat untuk memimpin pemerintahan. Sampai masa kini keturunan Pringgalaya tersebar di kawasan nusantara dengan berbagai jabatan dan peran.


Semangat kosmopolit Patih Pringgalaya menarik investor dunia untuk usaha di kawasan Surakarta. Maka muncullah pemukiman di Pasar Kliwon, Pasar Gedhe dan Pasar Paing. Kegiatan usaha dunia mempercepat kemajuan Surakarta sebagai pusat transaksi barang dan jasa. Peran inilah yang telah mewujudkan kemakmuran.


Perjuangan para pendahulu menjadi landasan kebijakan Patih Sosrodiningrat. Adapun daftar Patih Dalem Kraton Surakarta secara berurutan dapat disebutkan dengan urut patut.


Sesungguhnya kerajaan Jawa sejak dulu sudah menganut sistem monarki parlementer. Ada pemisahan kewenangan dalam bidang kebudayaan sosial dan kekuasaan politik. Jabatan kebudayaan sosial seni sepenuhnya dipegang oleh raja.


Sehari- hari raja tidak pernah mengurusi teknis-teknis birokrasi, pemerintahan, dan keuangan. Sedangkan kekuasaan politik ekonomi diurus oleh patih selaku Perdana Menteri. Anggaran, keuangan, belanja dan politik birokrasi dilakukan perdana menteri atau patih yang bermusyawarah dengan Bebadan Kraton.


Dalam hal ini Bebadan Kraton beranggotakan wakil sentana, wakil abdi dalem, dan wakil pejabat daerah. Bebadan Kraton fungsinya mirip dengan Parlemen. Selama lebih dari 2 abad kerajaan Jawa menerapkan monarki parlementer.


Patih Sosrodiningrat pejabat eksekutif Karaton Surakarta Hadiningrat termasuk tokoh utama sejarah yang mewariskan karya besar. Tenaga terampil handal profesional melahirkan peradaban bermutu tinggi. Peradaban Jawa disangga unsur bibit bebet bobot, trahing kusuma rembesing madu, wijiling amaratapa, tedhaking andana warih.


Ternyata hubungan Sutan Sjahrir dengan Kraton Surakarta begitu dekat. Perdana Menteri Sutan Sutan Sjahrir asli Padang. Sejak tanggal 14 Oktober 1945 , berkantor di kota Surakarta selama menjabat sebagai Perdana Menteri Republik Indonesia.rel

Share:
Komentar

Berita Terkini