ilustrasi. |
Jakarta | Garda.id
Platform jalan tol INA, yang melibatkan investasi dari APG Asset Management (APG) dan anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki oleh Abu Dhabi Investment Authority (ADIA), telah mengumumkan investasi pada ruas Medan–Binjai (MB) dan Bakauheni–Terbanggi Besar (BTB) di jalan tol Trans Sumatra. Investasi ini merupakan kelanjutan dari strategi platform investasi, yang meliputi ruas Kanci-Pejagan dan Pejagan-Pemalang di Jalan Tol Trans Jawa, dengan target investasi hingga ∼IDR 43 triliun (USD 2,75 miliar) di berbagai jaringan jalan tol di seluruh Indonesia. Nilai gabungan dari aset-aset baru ini adalah sekitar ∼IDR 21 triliun (USD 1,4 miliar), yang bertujuan untuk berkontribusi pada pengembangan infrastruktur transportasi Indonesia yang sedang berlangsung.
Jalan Tol Trans Sumatra merupakan bagian penting dari strategi Indonesia untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang merata, khususnya di Sumatra, sebuah pulau dengan lebih dari 58 juta penduduk dan menyumbang 22,08% dari Produk Domestik Bruto (PDB) nasional pada kuartal kedua tahun 2024. Inisiatif ini mencakup ruas Medan–Binjai sepanjang 17 kilometer dan ruas Bakauheni–Terbanggi Besar sepanjang 141 kilometer, yang keduanya sangat penting untuk meningkatkan konektivitas regional dan dampak ekonomi.
Ruas tol Medan–Binjai melintasi Medan, ibu kota Sumatra Utara dan kota terbesar keempat di Indonesia, serta merupakan pusat pembangunan utama bersama dengan Jakarta, Surabaya, dan Makassar. Sementara itu, ruas tol Bakauheni – Terbanggi Besar di Lampung berperan sebagai penghubung penting antara Pulau Jawa dan Sumatra, dengan Pelabuhan Bakauheni yang memfasilitasi koneksi ke Pelabuhan Merak di Jawa. Selain itu, kepentingan strategis ruas ini semakin dipertegas melalui kedekatannya dengan Pelabuhan Panjang di Bandar Lampung, dan meningkatnya aktivitas ekonomi di Sumatra Selatan. Bersama-sama, jalan tol yang sangat strategis ini akan berfungsi sebagai arteri transportasi vital yang dapat memperkuat jaringan logistik dan meningkatkan akses ke berbagai layanan di seluruh koridor ekonomi penting di Sumatra.
Inisiatif INA ini sejalan dengan arahan Dewan Pengawas agar INA sesuai dengan visinya, terus mengembangkan infrastruktur yang berkelanjutan dan inklusif di seluruh Indonesia. Investasi ini merupakan contoh dari strategi kolaboratif antara INA, sebagai sovereign wealth fund Indonesia, dan investor global sektor swasta. Keterlibatan investor seperti APG dan ADIA mencerminkan upaya kolektif dalam mengelola proyek infrastruktur besar, menegaskan pendekatan yang terpadu untuk meningkatkan pengembangan infrastruktur. Selain itu, upaya ini menandai langkah penting dalam komitmen berkelanjutan INA untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan memperkuat posisi Indonesia sebagai pemain kunci dalam ekonomi global.
Ridha Wirakusumah, Ketua Dewan Direktur INA, mengatakan, “Investasi ini tidak hanya memperkuat platform jalan tol kami bersama APG dan ADIA, tetapi juga memperluas basis aset kami, membangun platform investasi yang berskala besar, yang dapat membuka berbagai peluang ekonomi baru. Seiring dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang kuat, tenaga kerja muda, serta kebijakan pemerintah yang kondusif, investasi platform di jalan tol ini diharapkan untuk memberikan kontribusi yang berarti bagi pembangunan berkelanjutan dan peningkatan konektivitas di seluruh negeri.”
Hans-Martin Aerts, Head of Infrastructure & Private Natural Capital APG Asset Management Asia-Pacific mengatakan, “Investasi kami di Jalan Tol Trans Sumatra mencerminkan keyakinan kami akan manfaat jangka panjang yang akan diciptakan oleh infrastruktur berkualitas tinggi di Indonesia untuk mencapai pertumbuhan yang merata dan berkelanjutan. Melalui kerja sama dengan para mitra, kami bertujuan untuk memperkuat konektivitas antara pusat-pusat pembangunan utama, membantu mempercepat kegiatan ekonomi dan akses ke peluang-peluang baru di berbagai industri di Sumatra.”
“Inisiatif ini menunjukkan peran mendasar yang dimiliki infrastruktur di Asia dalam membantu ekonomi lokal yang tersebar untuk terhubung dan maju ke tingkat berikutnya, berdampak pada masyarakat luas sekaligus memberikan pertumbuhan yang stabil dalam jangka panjang.”
Khadem AlRemeithi, Executive Director of ADIA’s Infrastructure Department, mengatakan, “Indonesia sedang membangun jaringan jalan tol berkualitas tinggi untuk mendukung pertumbuhan ekonominya. Penambahan dua ruas penting dari jaringan Jalan Tol Trans Sumatra ini memperluas platform yang sudah ada antara INA, APG, dan ADIA, serta memberikan akses ke beberapa wilayah paling aktif secara ekonomi di pulau tersebut.”
Perluasan Jalan Tol Trans Sumatra bertujuan untuk meningkatkan konektivitas regional dan integrasi ekonomi. Investasi strategis ini tidak hanya berperan sebagai stimulus bagi perekonomian dengan membuka potensi Sumatra, namun juga berpotensi meningkatkan iklim investasi dan memfasilitasi peningkatan kesejahteraan di daerah tersebut. Upaya ini merupakan bagian integral dari optimalisasi infrastruktur Indonesia dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di seluruh nusantara.