MEDAN - Provinsi Sumatera Utara (Sumut) menorehkan prestasi gemilang pada pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut Tahun 2024. Bahkan penyelenggaraan PON XXI kali ini mampu menorehkan pemecahan rekor terbanyak.
“Cabang olahraga dan nomor terbanyak, jumlah venue dan atlet terbanyak, volunteer terbanyak dan pemecahan rekor terbanyak,” ucap Fatoni dalam keterangannya, Senin (28/10/2024).
PON XXI yang baru terselenggara beberapa waktu lalu juga merupakan PON terbesar sepanjang sejarah dikarenakan diikuti oleh 38 provinsi juga satu otorita, yaitu Ibu Kota Nusantara (IKN). Selain itu, lebih dari 18 ribu orang yang menjadi kontingen PON datang ke Sumatera Utara terdiri dari ofisial, pelatih dan atlet.
Kemudian, pada penyelenggaraan PON XXI kali ini juga terdapat 34 cabang olahraga (cabor), 46 disiplin dan 528 nomor pertandingan yang berlangsung di Provinsi Sumatera Utara. Sementara itu, pada PON XXI Aceh-Sumut tercatat 113 rekor yang pecah berasal dari delapan cabang olahraga, baik rekor PON dan nasional.
“Rekor nasional terbanyak yang berhasil dipecahkan adalah cabang olahraga atletik dengan delapan rekor dan diikuti selam kolan dengan tujuh rekor,” kata Fatoni.
Pada PON XXI Aceh-Sumut, Provinsi Sumatera Utara berhasil mendongkrak posisinya dan menduduki peringkat keempat dari seluruh daerah dan memboyong 254 medali, yang terdiri dari 79 medali emas, 59 medali perak dan 116 medali perunggu. Posisi tersebut tentunya melesat jauh dari PON sebelumnya, karena pada PON XX Papua, Provinsi Sumatera Utara berada pada peringkat ke-13.
Tak hanya itu, beberapa venue PON XXI di Sumatera Utara berstandar internasional dan mendapat sanjungan juga apresiasi dari berbagai pihak. Di antaranya, Stadion Madya Atletik, Stadion Bola Volly, Bowling, Gateball, Lapangan Cricket, ketersediaan akomodasi dan transportasi hingga media center yang tak kalah dari media center Olimpiade dan terakhir Stadion Utama Sumatera Utara di Deli Serdang.
“Provinsi Sumatera Utara pada PON ini sangat luar biasa, karena sangat sulit menggeser Provinsi Jawa Barat, DKI Jakarta dan Jawa Timur,” ucap Fatoni.
“Sumatera Utara berhasil meraih posisi kedua di delapan cabang olahraga dan posisi ketiga di sembilan cabang olahraga, tentunya hal ini menandakan atlet dari Sumatera Utara tidak kalah dominan dengan atlet nasional lainnya. Atlet Sumatera Utara telah mengembalikan marwahnya,” sambung Fatoni.
Fatoni yang juga Ketua Pengurus Besar (PB) PON XXI Aceh-Sumut wilayah Sumatera Utara juga membuat langkah besar dengan melibatkan jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) untuk bersama-sama menangani PON dan menjadi jajaran panitia. Dirinya juga melibatkan unsur kepolisian, TNI, kejaksaan, BIN, DPRD, BPKP dan instansi vertikal lainnya dalam struktur kepengurusan PB PON XXI.
“Sinergitas dan kebersamaan merupakan upaya Pemprov Sumut agar lebih banyak yang mengawasi dan menjaga akuntabilitas penyelenggaraan PON, bekerja lebih cepat, lebih baik dan lebih sempurna lagi,” kata Fatoni.
Selama PON XXI berlangsung, perputaran uang tercatat sebesar Rp 8,6 triliun lebih dan tentunya ini merupakan bentuk kesuksesan ekonomi daerah. Bahkan seluruh hotel bintang tiga dan empat di daerah penyelenggaraan PON wilayah Sumatera Utara tercatat penuh. Berbagai agensi pariwisata disibukkan untuk melayani lebih dari 18 ribu orang yang datang ke Sumatera Utara selama 22 hari, tentunya omset makanan dan oleh-oleh berupa tenun songket juga ulos sangat meningkat tajam.
Melalui PON XXI ini, Sumatera Utara juga mencatatkan sejarah baru yang membanggakan dan mencatat rekor MURI, yakni dengan melibatkan 83.391 volunteer yang aktif terlibat. Jumlah relawan tersebut merupakan jumlah terbesar di dunia olahraga sepanjang sejarah bahkan lebih banyak dari relawan olimpiade.
“Kerja keras, kerja sama dan kekompakkan telah terbayarkan dengan sukseskan pesta olahraga terbesar di Inonedia. Kebanggaan Sumatera Utara, keberhasilan PON XXI Aceh-Sumut menjadi keberhasilan Indonesia di mata dunia,” ucap Fatoni.rel