![]() |
Ketua Umum DPP Partai Golkar, Bahlil Lahadalia.ist |
Jakarta | Garda.id
Ketua Umum DPP Partai Golkar, Bahlil Lahadalia, menegaskan bahwa kader Partai Golkar yang menjabat di Kabinet Merah Putih tidak akan terkena reshuffle oleh Presiden Prabowo Subianto. Dalam konferensi pers di Gedung DPP Partai Golkar, Jakarta Barat, pada Sabtu (8/2/2025), Bahlil menyampaikan keyakinannya bahwa partainya tetap berada di garda terdepan dalam mendukung kebijakan pemerintahan bersama dengan Partai Gerindra sebagai mitra koalisi utama.
“Kami yakin, insya Allah Golkar baik-baik saja. Karena apa? Partai Golkar berada di garda terdepan dengan partai koalisi lain, terutama Gerindra, dalam mendorong dan mendukung arah kebijakan pemerintah,” ujar Bahlil.
Bahlil menjelaskan bahwa ada 14 kader Golkar yang kini duduk di berbagai posisi penting dalam pemerintahan. Terdiri dari delapan menteri, tiga wakil menteri, dan satu pejabat tinggi lainnya, yakni Ace Hasan Syadzily yang menjabat sebagai Gubernur Lemhanas.
“Kami yakin dan percaya bahwa Presiden tahu betul kualitas kader-kader Partai Golkar. Karena Partai Golkar ini kan gudangnya para kader pemimpin bangsa,” tambahnya.
Meski demikian, Bahlil mengakui bahwa reshuffle Kabinet adalah kewenangan penuh Presiden. Ia mengimbau publik untuk tidak mencampuri urusan yang menjadi hak prerogatif Presiden Prabowo Subianto.
“Jangan kita mengomentari atau bertindak melampaui batas kewenangan. Karena itu kewenangan mutlak Bapak Presiden,” ujarnya.
Pernyataan Bahlil datang setelah Presiden Prabowo Subianto mengeluarkan ultimatum kepada menteri dalam Kabinet Merah Putih untuk bekerja keras demi kepentingan rakyat. Pada acara Puncak Peringatan Hari Lahir Ke-102 NU di Istora Senayan, Jakarta Pusat, pada Rabu (5/2/2025), Prabowo menegaskan bahwa ia tidak akan ragu untuk menyingkirkan menteri yang tidak sejalan dengan kebijakan pemerintah.
"Yang tidak mau bekerja benar-benar untuk rakyat, ya saya akan singkirkan," tegas Prabowo.
Ketua Harian Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, juga mengungkapkan bahwa ada keluhan terkait ketidakseiraman antara beberapa menteri dengan Presiden. Namun, ia menegaskan bahwa Presiden Prabowo berkomitmen untuk memajukan kesejahteraan rakyat melalui program-program kerja yang telah disusun.
"Pak Prabowo itu ingin sekali berbuat untuk kesejahteraan rakyat," ujar Dasco.
Meskipun isu reshuffle mencuat, baik Bahlil maupun Dasco mengingatkan publik untuk memberikan ruang bagi Presiden untuk menjalankan kewenangannya terkait komposisi kabinet.