![]() |
Asian Agri mengadakan acara berbuka puasa bersama awak media di Hotel Karibia, Medan, Sumatera Utara, pada Rabu (5/3/2025)/ist |
MEDAN | Garda.id
Asian Agri mengadakan acara berbuka puasa bersama awak media di Hotel Karibia, Medan, Sumatera Utara, pada Rabu (5/3/2025). Kegiatan ini sebagai bentuk apresiasi terhadap peran media yang telah mendukung perusahaan dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat luas.
Dalam kesempatan tersebut, Herman Sembiring, Regional Head Sumatera Utara, menyampaikan pentingnya sinergi antara media dan perusahaan. "Acara berbuka puasa ini memiliki makna yang sangat penting bagi kami, karena media dan perusahaan saling mendukung dalam ekosistem dunia usaha. Sinergi antara keduanya adalah kunci untuk kemajuan dan keberlanjutan," ujarnya.
Acara tersebut juga dihadiri oleh Head of Plant Breeding Asian Agri, Yopy Dedywiryanto, serta Lidya Veronica dari Media Relation Asian Agri. Mereka memanfaatkan momen ini untuk memperkenalkan inovasi terbaru mereka, yakni bibit kelapa sawit unggul Topaz.
Asian Agri, yang telah berdiri sejak 1979, kini mengelola lebih dari 100.000 hektare perkebunan kelapa sawit dan mempekerjakan lebih dari 20.000 orang. Perusahaan ini juga bermitra dengan 30.000 petani plasma di Riau dan Jambi yang mengelola 60.000 hektare perkebunan kelapa sawit. Semua perkebunan, baik milik perusahaan maupun petani plasma, telah bersertifikat RSPO dan ISCC, yang menunjukkan komitmen terhadap produksi minyak sawit yang bertanggung jawab dan berkelanjutan.
Pada acara tersebut, War Djamil, jurnalis senior, juga memberikan dukungannya terhadap perusahaan. "Kami, media, tetap akan selalu mendukung perusahaan swasta untuk memberikan informasi yang bermanfaat kepada masyarakat, karena perusahaan-perusahaan inilah yang membantu menghasilkan devisa dan menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat," ungkapnya.
Yopy Dedywiryanto menjelaskan bahwa benih Topaz adalah hasil riset bertahun-tahun dan telah terbukti meningkatkan produktivitas kelapa sawit. "Benih Topaz mampu beradaptasi dengan baik di berbagai lokasi di Indonesia dan menghasilkan produktivitas yang tinggi," ujarnya. Topaz telah terbukti menghasilkan rata-rata 38 ton Tandan Buah Sawit (TBS) pada Tahun Menghasilkan (TM) 3 hingga TM 6, dengan tingkat hasil minyak mencapai 29% dan potensi CPO lebih dari 10 ton/ha.
Selain itu, Yopy juga memperkenalkan varietas baru, DxP Topaz GT, yang lebih tahan terhadap serangan Ganoderma, yang merupakan ancaman bagi kelapa sawit di beberapa daerah.
Salah satu petani kelapa sawit, Riko Simamora, berbagi pengalaman positifnya dalam menggunakan bibit Topaz. Riko, yang mulai bertani pada 2018, mengungkapkan hasil yang memuaskan dari penggunaan bibit Topaz, dengan produksi mencapai 1 ton/hektar/bulan pada usia 33 bulan. "Hasilnya sangat memuaskan, dan dengan bimbingan dari Asian Agri, saya merasa lebih yakin dan mampu meningkatkan produksi kebun saya," ungkapnya.
Acara berbuka puasa bersama ini diharapkan dapat mempererat hubungan antara media dan perusahaan serta mendukung keberlanjutan industri kelapa sawit di Indonesia.red/ag