![]() |
Kyai Khambali yang juga Pengasuh Majlis Sholawat Ahlul Kirom, bersama Kapoltabes Medan Kombes Gidion Kamis (20/3/2025).ist |
MEDAN | garda.id
Menjelang perayaan Idul Fitri 2025, Kyai Khambali, selaku Pengurus Badan Penanggulangan Ekstrimisme dan Terorisme (BPET) MUI Pusat, mengingatkan masyarakat Kota Medan dan sekitarnya, serta masyarakat Sumatera Utara untuk mewaspadai potensi lonjakan tindak pidana dan terorisme yang sering terjadi saat periode mudik Lebaran. Menurut Kyai Khambali, meningkatnya mobilitas masyarakat dan kebutuhan ekonomi pada saat tersebut turut berkontribusi pada peningkatan kejahatan.
Kyai Khambali menyebutkan berbagai bentuk kejahatan yang cenderung meningkat menjelang Idul Fitri, seperti pencurian, pembegalan, copet, hingga pungutan liar (pungli), serta terorisme dan perdagangan orang. Kejahatan-kejahatan ini sering terjadi selama periode mudik Lebaran, yang menyebabkan masyarakat rentan menjadi korban.
“Aktivitas masyarakat yang lebih banyak berada di luar rumah pada H-3 hingga H-5 sebelum Lebaran menjadi celah bagi pelaku kejahatan. Selain itu, tindak pidana jalanan seperti pembegalan dan copet sering terjadi di area ramai seperti terminal, pasar, atau jalan utama. Rumah yang ditinggal mudik juga rawan dibobol. Pelaku memanfaatkan situasi sepi untuk mencuri atau merampok,” ujar Kyai Khambali yang juga Pengasuh Majlis Sholawat Ahlul Kirom, Kamis (20/3/2025).
Kyai Khambali juga mengingatkan masyarakat untuk waspada terhadap praktik pungli yang kerap terjadi di tempat wisata saat momen Lebaran. Ia mencontohkan kenaikan tarif parkir atau tiket masuk secara sepihak yang merugikan masyarakat.
Untuk mengantisipasi ancaman-ancaman tersebut, Kyai Khambali memberikan dukungan penuh terhadap upaya yang dilakukan oleh Polrestabes Medan, di bawah komando Kombes Pol Gidion Arif Setiawan selaku Kapolrestabes Medan. Kyai Khambali mengapresiasi ketegasan Polrestabes Medan yang siap menindak tegas segala bentuk kejahatan yang dapat mengganggu ketertiban dan kenyamanan masyarakat menjelang dan pasca Idul Fitri.
“Kami sangat mendukung penuh apa yang dilakukan Polrestabes Medan. Pak Kapolrestabes Medan bahkan mengatakan, 'Nongol, Libas!' yang artinya tidak ada toleransi terhadap segala bentuk gangguan ketertiban dan keamanan,” kata Kyai Khambali, menirukan pernyataan Kapolrestabes Medan.
Selain itu, Kyai Khambali juga mengingatkan adanya ancaman lain pascalebaran yang patut diwaspadai, yaitu perdagangan orang (human trafficking). Ia menyoroti modus perekrutan warga yang baru kembali merantau dengan iming-iming pekerjaan berpenghasilan tinggi yang sering kali berujung pada eksploitasi fisik dan psikis.
“Mereka sering dibujuk bekerja di luar daerah dengan janji penghasilan tinggi, namun yang terjadi justru mereka dieksploitasi dan dipaksa bekerja dalam kondisi yang tidak manusiawi,” ujar Kyai Khambali yang juga Ketua Umum Gema Santri Nusa. Ia mengingatkan agar masyarakat berhati-hati terhadap tawaran pekerjaan yang mencurigakan, yang dapat menjerat mereka dalam praktik perdagangan orang yang melanggar Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2007.
Kyai Khambali mengimbau agar masyarakat tetap waspada, menjaga keamanan diri dan keluarga, serta bekerja sama dengan aparat keamanan dalam menciptakan suasana yang aman dan kondusif menjelang perayaan Idul Fitri 2025.