![]() |
berbagi, Sekretaris Badan Kenaziran Masjid Agung Medan, H. Yuslin Siregar, baru saja datang dan langsung menyapa jamaah yang tengah duduk bersila menanti berbuka.ist |
Medan — Senja yang hangat menyelimuti Masjid Agung Medan, Jumat (21/3). Ratusan jamaah yang berbaris rapi di lantai dasar masjid tengah menanti waktu berbuka. Wajah-wajah mereka tampak sabar menunggu adzan Maghrib berkumandang.
Di antara mereka, para petugas masjid sibuk membagikan nasi kotak yang telah tersusun rapi—kemasan yang representatif, berisi lauk dan sayuran lezat.
Saat suasana semakin ramai dengan aktivitas berbagi, Sekretaris Badan Kenaziran Masjid Agung Medan, H. Yuslin Siregar, baru saja datang dan langsung menyapa jamaah yang tengah duduk bersila menanti berbuka. Dengan senyum ramah dan lambaian tangan, ia mengucapkan salam yang penuh kehangatan.
"Assalamu’alaikum, insya Allah selamat berbuka ya," ucap Yuslin, suaranya lembut namun penuh energi kebersamaan.
Sapaan sederhana itu langsung mendapat respon luar biasa dari jamaah. Mereka spontan menjawab dengan penuh antusias, bahkan menyebut nama pengurus lainnya.
"Terima kasih, Pak Yuslin! Terima kasih, Pak Eldin! Terima kasih, Pak Dody!" terdengar seruan dari berbagai sudut jamaah.
Mereka menyebutkan nama-nama pengurus Badan Kenaziran Masjid Agung Medan: Ketua Drs. H. T. Dzulmi Eldin, S., M.Si, Sekretaris H. Yuslin Siregar, serta Bendahara H. Musa Idishah (Dody). Meski Yuslin hanya hadir sejenak, kehadirannya memberikan kesan mendalam bagi jamaah. Sambutan hangat itu bukan sekadar formalitas, melainkan wujud penghormatan dan apresiasi terhadap kepedulian para pengurus terhadap kesejahteraan jamaah.
Setelah menyapa, Yuslin memasuki kantor Badan Kenaziran Masjid (BKM). Sementara itu, di antara jamaah, kehangatan silaturahmi terus berlanjut. Banyak dari mereka saling berbagi cerita dan mengungkapkan rasa syukur atas keberkahan Ramadan yang mereka rasakan di masjid ini.
"Alhamdulillah, terima kasih kepada Badan Kenaziran dan BKM. Semoga para pengurus selalu diberikan kesehatan, keberkahan, dan kekuatan untuk terus berbuat baik," ujar salah seorang jamaah dengan mata berbinar.
Ucapan terima kasih tak hanya ditujukan kepada pengurus masjid, tetapi juga kepada para donatur yang telah dengan ikhlas berbagi rezeki. Jamaah memahami bahwa setiap kegiatan di Masjid Agung Medan selama Ramadan, mulai dari buka puasa bersama, takjil harian, hingga kegiatan i'tikaf, tidak menggunakan kas masjid, melainkan berasal dari sumbangan para dermawan.
"Mudah-mudahan rezeki para donatur semakin bertambah dan mereka terus diberi kemudahan untuk beramal saleh," doa seorang jamaah lainnya.
*Bukti Nyata Kepedulian Pengurus*
Hari itu, untuk ketiga kalinya di bulan suci ini, Badan Kenaziran Masjid Agung Medan kembali membagikan 500 nasi kotak kepada jamaah. Sejak awal Ramadan 1446 H, Masjid Agung Medan telah menjadi tempat berbuka yang penuh berkah. Makanan yang tersaji setiap hari di sini bukan hanya sekadar hidangan berbuka, tetapi juga simbol kepedulian dan kebersamaan.
Di balik kelancaran kegiatan ini, H. Yuslin Siregar, yang juga menjabat sebagai Ketua Bidang Kemakmuran dan Kegiatan Ibadah BKM Masjid Agung Medan, memainkan peran penting dalam memastikan kenyamanan jamaah. Dedikasi dan sinergi antara Badan Kenaziran, BKM, serta para donatur menciptakan suasana Ramadan yang lebih bermakna bagi masyarakat.
Sore itu, di bawah langit yang perlahan berubah jingga, suasana Masjid Agung Medan tak hanya dipenuhi aroma makanan berbuka, tetapi juga kehangatan persaudaraan. Dalam momen itu, sebuah pesan tersirat jelas: Ramadan bukan sekadar tentang menahan lapar dan dahaga, tetapi juga tentang berbagi, peduli, dan mempererat ukhuwah Islamiyah.rel