![]() |
Langkah awal dari penjajakan ini adalah undangan kepada media di Indonesia untuk berpartisipasi dalam ajang Global Media Peace Awards (GMPA) 2025, sebuah penghargaan internasional yang berfokus pada isu pencegahan dan penyelesaian konflik.
“Penghargaan ini menjadi upaya untuk mendorong pembangunan perdamaian global. Kami mengundang penyiar radio dan televisi, pelaku media digital, serta masyarakat umum untuk berbagi kisah lokal, regional, dan internasional yang menunjukkan kontribusi mereka dalam mencegah atau menyelesaikan konflik,” ujar Dr Javad Mottaghi dari HEC Montréal dan United Nations University (UNU) dalam kunjungannya ke kantor Dewan Pers, Rabu (2/7/2025).
GMPA merupakan hasil kolaborasi antara HEC Montréal dan Pale Bleu Dot Foundation, organisasi nirlaba berbasis di Jepang. Tahun ini menjadi penyelenggaraan kedua sejak penghargaan ini diluncurkan pada Mei 2024.
Pihak penyelenggara membuka kesempatan bagi media di Indonesia untuk mengirimkan karya jurnalistik dalam format audio atau video berdurasi 1 hingga 52 menit, yang diproduksi dalam periode Januari 2024 hingga Agustus 2025. Karya dapat dikirimkan paling lambat 31 Agustus 2025 melalui WeTransfer atau media serupa ke alamat email [email protected].
Informasi lebih lanjut tersedia di laman resmi https://international-peace-awards.hec.ca.
Penghargaan ini terbuka bagi media radio, televisi, media digital, maupun warga negara yang aktif dalam produksi konten perdamaian. Pemenang akan mendapatkan penghargaan berupa pengakuan internasional dan hadiah uang tunai. Proses penjurian melibatkan tokoh-tokoh dari berbagai organisasi penyiaran dunia.rel